The Diary Game - Selasa, 4 Juli 2023: Malam yang Menyenangkan di Kafe Gubuk Mbois

Hari ini ada aktivitas yang cukup saya senangi. Yaitu sebuah kegiatan bersama untuk membicarakan sebuah buku yang sudah dibaca. Apalagi aktivitas ini dilakukan secara tatap muka loh, bukan lewat virtual. Apakah kamu juga suka ngobrol buku?

Tapi sebelum lebih lanjut. Saya akan menceritakan runutan aktivitas yang saya lakukan hari ini. Sebagai bentuk catatan harian yang akan membuat kita lebih mengenal diri sendiri, dan juga membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

---

Hari ini saya sedikit tergesa-gesa menulis. Karena kemarin baru menyelesaikan tulisan saat larut malam. Akhirnya hari ini juga ingin melakukannya lagi: menulis nanti saja di malam hari. Tapi saya menolaknya karena sudah ada rencana lain di malam hari.

Meski tidak selesai sepenuhnya. Saya cukup bersyukur bisa mengerjakan cukup banyak tulisan. Maklum saja, "waktu" menulis bagi saya juga memberikan efek pada produktifitas. Jika menulis dilakukan pada jam tertentu secara rutin, biasanya akan lebih cepat selesai.

---

^{Dokumen pribadi: Di musala}

---

Malam ini saya juga pergi ke Musala Baitul Muttaqin untuk melakukan salat magrib berjamaah. Sebuah rutinitas yang cukup sering saya lakukan menjelang malam. Melakukan ibadah salat tiga rakaat bersama-sama dengan orang lain.

Suasana pada malam hari ini cukup tenang. Meski sedikit gerimis tipis. Namun tidak mengganggu perjalanan orang-orang ke musala. Apalagi saya juga menggunakan sepeda untuk berangkat. Sehingga cukup cepat untuk sampai di lokasi.

---

Kebiasaan lainnya setelah magrib adalah makan malam. Saya kali itu cukup buru-buru makan malam untuk mengisi perut yang kosong. Karena setelah makan malam, saya menyibukkan diri untuk mencetak rokok.

Pukul tujuh malam tepat teman saya sudah sampai di rumah. Lalu kami pun pergi ke lokasi kafe bernama Gubuk Mbois yang sudah direncanakan untuk tempat ngobrol santai dan juga berdiskusi buku Naluri Kekuasaan Sigmund Freud.

---

^{Dokumen pribadi: Suasana Kafe Gubuk Mbois}

---

Akhirnya kegiatan yang saya sukai dimulai setelah teman kami bernama Dewi datang di lokasi. Berhubung saya yang membaca buku Naluri Kekuasaan Sigmund Freud, maka saya membuka forum kecil kami dengan cerita mengenai isi buku yang telah saya baca. Yaitu mengenai latar belakang Sigmund Freud, pemikirannya, hingga pendapat pribadi.

Sambil Dewi melahap makanan instannya, sambil saya da Genjor menghisap rokok.

Selepas itu, obrolan kami mengalir begitu saja. Bagaikan aliran air di sungai yang tak terbendung. Karena masing-masing dari kami seolah memiliki banyak pertanyaan yang perlu diucapkan, pendapatan yang tersimpan, dan juga jawaban serta pengalaman yang sesuai dengan tema obrolan.

Cuaca yang terasa dingin, berpadu dengan minuman hangat yang kami miliki menjadikan obrolan malam ini terasa lebih nyaman. Bahkan sesekali Genjor juga bermain musik dengan gitar yang disediakan pemilik kafe ini.

Hingga akhirnya setelah merasa cukup lama berdiskusi. Kami memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Sudah saatnya kami istirahat agar esok bisa memulai hari lagi dengan semangat.

---

Itulah The Diary Game kali ini yang bisa saya bagikan. Semoga hari ini Lebih baik dari kemarin, dan esok lebih baik dari hari ini. Semoga kita terus tumbuh dan menikmati setiap momen-momen berharganya.