The Diary Game : Kamis, 18 November 2021 (Berita Duka hingga ke Acara Sunat Rasul)steemCreated with Sketch.

in Steem SEA3 years ago (edited)

Hai semuanya, semoga semua sehat selalu. Jumpa lagi bersama saya dalam buku harian saya tentang kegiatan hari ini.

Seperti hari biasanya setiap pagi saya dibangunkan dengan bunyi alarm. Pagi ini tidak hujan jadi saya mengantarkan Dinda untuk bersekolah setelah 3 hari berturut-turut tidak masuk sekolah. Saya sudah ragu kalau Dinda akan malas karena sudah enak dengan liburannya. Jam 7 pagi saya menuju dapur untuk menyiapkan sarapan dan membuatkan teh untuk suami. Saya cuma membuat nasi goreng kampung dan menghangatkan ikan tadi malam.

Di pagi ini saya menerima berita duka, ketika itu saya sedang mendidihkan air untuk membuatkan teh, lalu saya mendengar ponsel suami saya bergetar saat mengisi daya di kamar. Suami saya tidak mendengar karena dia berada di luar rumah. Saya memberi tahu suami saya bahwa seseorang telah menelepon dan saya kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan saya.

Kemudian setelah ayah Dinda selesai mengangkat telepon dia mengatakan kepada saya baru saja menerima kabar bahwa Feri(keponakan dari tokenya bekerja) telah meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke rumah sakit Banda Aceh. Saya sangat terkejut dan berduka cita karena saya sudah mengenal dia.

Semalam bang Him yang kebetulan sedang berada di Meulaboh untuk merayakan maulid Nabi juga sempat menelepon dan memberi tahu tentang musibah kecelakaan yang menimpa Feri. Kejadiannya bermula saat dia sedang menebang pohon, namun naas pohon yang di tebang tumbang menimpa pohon lainnya dan pohon lain tersebut menimpa dirinya. Dia mengalami pendarahan di telinga juga tak sadarkan diri dan harus di rujuk ke rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh.

Namun Allah berkendak lain, belum sampai ke Banda Aceh, Allah telah memanggilnya duluan. Saat itu perjalanan baru sampai daerah Gunung Gurutee.
Mendengar kabar meninggalnya tersebut, suami saya bersedih dan meneteskan air mata sebab Feri ini pernah bekerja dengan ayah Dinda saya dan dengan keluarganya pun sudah seperti saudara sendiri.

Screenshot_2021-11-18-13-01-42-39.jpg
alm.Feri(kiri) bersama ayah Dinda

Setelah selesai menyiapkan sarapan dan ayah Dinda sudah berangkat pulang ke kampungya di Tanah Luas. Saya membereskan dinda, jam 8 saya mengantarkan dinda ke sekolah. Lalu saya kembali pulang untuk memasak. Karena setelah dinda pulang sekolah saya harus ke acara Sunat Rasul di desa saya.
Saya memasak udang sisa kemarin yang saya simpan di dalam kulkas dan saya tak perlu menunggu orang jual ikan.

Jam 11 kurang 20 menit saya pergi menjemput dinda ke sekolah. Di tengah jalan saya melihat anak lain sudah pulang dengan orang tua mereka. Waktu pulang sekolah hari ini lebih awal yang biasanya dijadwalkan jam 11 di karena kan acara Sunat Rasul tersebut. Saya tidak melihat dinda di bonceng oleh tetangga saya yang juga menjemput anaknya. Saya tahu dinda saya memang tak mau pulang dengan orang lain sekalipun tetangga sendiri. Jadi saya melaju motor dengan sedikit lebih kencang agar cepat sampai di sekolahnya.

Sampai di sekolah saya berhenti di depan menasah dan melambaikan tangan kepada dinda yang sedang menunggu saya bersama gurunya di dalam pekarangan meunasah.
Kemudian saya malajukan motor untuk pulang setelah dinda naik ke motor.

IMG20211118082747_00-01.jpeg
Jalan menuju rumah saya

Seperti biasa saya memarkir motor saya di rumah tetangga karena jalan menuju rumah saya sangat becek akibat hujan kemarin. Jalan ini juga merupakan akses menuju tambak ikan . Maka hujan ataupun tidak jalan ini tetap dilewati oleh warga yang ingin ke tambaknya masing-masing.
Gerimis mulai turun,sesampainya di rumah saya buru-buru segera membersihkan diri dan bersiap-siap khawatir tak bisa berangkat jika hujan lebat turun seperti kemarin.

IMG20211118113952_00-01.jpeg
Beli kado di kedai

Sebelum sampai di acara Sunat Rasul saya terlebih dahulu membeli kado di kedai terdekat. Hujan kemarin yang seharian mengguyur tidak bisa pergi ke kota Lhoksukon untuk membuat kado. Apalagi rumah saya dekat tambak ikan membuat saya malas untuk keluar karena jalanannya sangat becek. Jadi saya membuat kado seadanya saja di kedai ini. Meskipun ini hanya kedai biasa tapi tersedia beberapa perlengkapan yang kita butuhkan.

IMG20211118115643_00-01.jpeg
Sunat Rasul

IMG20211118115952_00-01.jpeg
Saat beli mainan Dinda

IMG20211118120305_00-02.jpeg
Penampakkan para penjual

Sampai di acara khitanan saya mengasih kado dan lanjut mengambil piring untuk makan, pas sekali kedatangan saya bertepatan waktu makan siang karena sudah tengah hari. Selesai makan seperti biasa keinginan anak-anak dan sudah menjadi ciri khasnya saat pergi ke acara tertentu. Pasti minta di belikan apapun yang di jual.

Dinda hanya minta di belikan stiker dan dia tidak minta lain. Padahal ada banyak pedagang yang sudah siaga di tepi jalan dengan jualannya masing-masing yang beraneka macam. Biasanya sampai 3 macam dia minta dibelikan sesuatu.

IMG20211118200918_00-01.jpeg
Menemani Dinda belajar

IMG20211118201047_00-01.jpeg
Sambil nonton kartun Sopo & Jarwo

Hampir jam 8 malam dinda baru balik ke rumah setelah tadi bermain di rumah ibu saya yang bersebelahan dengan rumah saya juga. Disana dia sudah makan serta mengaji sebentar bersama keponakan saya. Pulang ke rumah dia lanjut belajar menulis sambil menonton kartun Adit & Sopo Jarwo di RTV.

Itu memang bukan kartun kesukaannya, karena dia lebih suka kartun Boboiboy, namun kartun boboiboy sudah habis karena jadwal tayangnya sudah berakhir.

Beberapa saat setelah belajar dia minta tidur karena seharian tidak tidur siang. Kemudian saya mencuci kaki, memakaikan pempes dan menidurkannya di dalam ayun sambil peuratep. Tak sampai 5 menit dia sudah tertidur karena sangat ngantuk dan capek bermain hari ini.

Demikian kegiatan saya hari ini, terimakasih sudah membaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan, dan terimaksih yang sudah memberi dukungan kepada saya terutama kepada bapak @anroja dan ibuk @ernaerningsih.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 56523.53
ETH 2982.54
USDT 1.00
SBD 2.15