Synergizing the Modul Nusantara with Regional Culture |steemCreated with Sketch.

in Steem SEAlast year

e92e21c9-d3e8-427c-b5a5-ab576cd2a2c5.jpg
Bersama Robby, Isal, Vita, dan Audi seusai talkshow.


ACTIVITIES The Modul Nusantara, which is part of the Independent Student Exchange Program (PMM), can synergize and collaborate with arts and cultural activities in the regions so that students can be actively involved in them. Many benefits have been felt by students while participating in the Nusantara Module activities at various campuses in Aceh, including at Universitas Malikussaleh.

While participating in the Nusantara Module in PMM-2 since last September 2022, as many as 140 students at Malikussaleh University have been involved in various arts and cultural activities. They also take part in various diversity gatherings, reflections, and inspirations that further strengthen respect for differences and diversity.

One of the lecturers supporting the Nusantara Module at Universitas Malikussaleh, Ayi Jufridar, said student activities could be synergized with the arts and culture calendar in the regions. “For example, when there was an art activity at the Lhokseumawe Museum, there was an offer from the Department of Education and Culture for our students to perform. Coincidentally, they were learning the tarek pukat dance. But because they are just learning, the children are not confident about performing," said Ayi when she was a guest speaker at the Numpang Nampang dialogue program at Pro 2 RRI Lhokseumawe, Friday (30/12/2022).

The celebration of the Prophet Muhammad's Birthday in Aceh was also an activity involving Nusantara Module students. They can see directly and even be involved in the celebration of the Prophet's Birthday. Likewise, other routine traditions that take place in Aceh, can involve students to better understand and enjoy the richness of regional culture.

Garut University student, Mohammad Faisal, said that during the Nusantara Module with 25 meetings on Saturday and Sunday, they could see Aceh's rich culture. Module activities are not only focused on Lhokseumawe and North Aceh, they also reach Takengon, Banda Aceh, and even Sabang.

“I learned many things while participating in the Nusantara Module program. Some of the traditions in Aceh are the same as our area in Cirebon. But with a different name," said Faisal in the dialogue guided by Robby.

Faisal, who is the chief of the tribe of 140 PMM students at Universitas Malikussaleh., among others, expressed his admiration for the history of Cut Meutia's struggle during a visit to the traditional house in Pirak Mosque Village, Matangkuli District, North Aceh. Faisal et al also saw the process of making rencong (traditional weapon) manually in Tanah Pasir, North Aceh, studied disaster mitigation at the Tsunami Museum and Floating PLTD in Banda Aceh, and understood and enjoyed Acehnese peunajoh (culinary).

"We were introduced to Aceh's traditional culinary delights, and even enjoyed them. We also learned about marriage customs in Aceh and studied traditional musical instruments," said Faisal in the Numpang Nampang dialogue broadcast by the Korwil 17 network. Not only in Lhokseumawe and its surroundings, the broadcast can also be heard in Banda Aceh, Takengon, and Meulaboh.

During 25 meetings, Nusantara Module students participated in 14 diversity modules, seven reflection modules, three inspiration modules, and one social contribution. The Inspiration Module presents three inspirational speakers, including Rohani Idris, a painter with disabilities in North Aceh.

Responding to Robby's question about social contributions, Faisal revealed his activities with his friends in Gampong Pri, Tanah Pasir District, North Aceh. They make a traditional musical instrument typical of North Aceh, the alee tunjang, which is almost extinct. The length of time for making mortars meant that Social Contribution meetings had to be held up to three times. "The work of making alee tunjang mortars, assisted by a tunjang alee artist. We can only handle the rough part," said Faisal who hopes the local government can support him.

Alee tunjang is a traditional art from North Aceh which is almost extinct. Without government support, this art is only history.

Asked about suggestions going forward, Faisal hoped that PMM-3 would be better than PMM-2 and with much better preparation. "The implementation of PMM-2 will certainly be evaluated and can correct various existing deficiencies," said the student who was setting foot in Aceh for the first time.

Separately, Universitas Malikussaleh. Independent Learning Campus Coordinator, Prof Dr. M Sayuti, said the Nusantara Module program had ended and students would leave Aceh starting January 7 2023 through Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh. "Hopefully the students can make a good impression while studying at Malikussaleh University," he hoped. [@ayijufridar]


8a07375c-5d6e-48f1-a3af-1cc91da1fe9d.jpg


2255731e-49da-46d5-9306-f73083ded275.jpg
Sudah lama tidak on air di RRI karena sibuk dengan Modul Nusantara.


Mensinergikan Modul Nusantara dengan Kebudayaan Daerah

KEGIATAN Modul Nusantara yang menjadi bagian dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan kegiatan seni dan kebudayaan di daerah agar mahasiswa bisa terlibat aktif di dalamnya. Banyak manfaat yang dirasakan mahasiswa selama mengikuti kegiatan Modul Nusantara di berbagai kampus di Aceh, termasuk di Universitas Malikussaleh.

Selama mengikuti Modul Nusantara dalam PMM-2 sejak September 2022 lalu, sebanyak 140 mahasiswa di Universitas Malikussaleh sudah terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan kebudayaan. Mereka juga mengikuti berbagai pertemuan kebinekaan, refleksi, dan inspirasi yang semakin menguatkan penghormatan terhadap perbedaan dan keberagaman.

Salah satu dosen pengampu Modul Nusantara di Universitas Malikussaleh, Ayi Jufridar, mengatakan kegiatan mahasiswa bisa disinergikan dengan kalender seni dan kebudayaan di daerah. “Misalnya ketika ada kegiatan seni di Museum Lhokseumawe, ada tawaran dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar mahasiswa kami ikut tampil. Kebetulan mereka sedang belajar tari tarek pukat. Tapi karena baru belajar, anak-anak tidak percaya diri untuk tampil,” ungkap Ayi ketika menjadi narasumber di acara dialog Numpang Nampang di Pro 2 RRI Lhokseumawe, Jumat (30/12/2022).

Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Aceh, juga menjadi kegiatan yang melibatkan mahasiswa Modul Nusantara. Mereka bisa melihat langsung bahkan terlibat dalam perayaan Maulid Nabi. Demikian juga tradisi rutin lainnya yang berlangsung di Aceh, bisa melibatkan mahasiswa agar lebih memahami serta menikmati kekayaan budaya daerah.

Mahasiswa Universitas Garut, Mohammad Faisal, menyebutkan selama Modul Nusantara dengan 25 pertemuan di hari Sabtu dan Minggu, mereka bisa melihat kekayaan budaya Aceh. Kegiatan modul tidak hanya dipusatkan di Lhokseumawe dan Aceh Utara, juga sampai ke Takengon, Banda Aceh, bahkan Sabang.

“Saya mempelajari banyak hal selama mengikuti program Modul Nusantara. Beberapa tradisi di Aceh sama seperti daerah kami di Cirebon. Tapi dengan nama berbeda,” ungkap Faisal dalam dialog yang dipandu Robby.

Faisal yang menjadi kepala suku dari 140 mahasiswa PMM di Universitas Malikussaleh, antara lain mengungkapkan kekagumannya tentang sejarah perjuangan Cut Meutia ketika berkunjung ke rumah adat di Desa Masjid Pirak Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara. Faisal dkk juga melihat proses pembuatan rencong secara manual di Tanah Pasir, Aceh Utara, belajar mitigasi bencana di Museum Tsunami dan PLTD Apung di Banda Aceh, serta memahami dan menikmati peunajoh (kuliner) khas Aceh.

“Kami diperkenalkan dengan kuliner tradisional Aceh, bahkan ikut menikmatinya. Kami juga belajar tentang adat perkawinan di Aceh dan mempelajari alat musik tradisional,” kata Faisal dalam dialog Numpang Nampang siaran berjaringan Korwil 17. Tidak hanya di Lhokseumawe dan sekitarnya, siaran tersebut juga dapat didengar di Banda Aceh, Takengon, dan Meulaboh.

Selama 25 pertemuan, mahasiswa Modul Nusantara mengikuti 14 modul kebinekaan, tujuh modul refleksi, tiga modul inspirasi, dan satu kontribusi sosial. Modul Inspirasi menghadirkan tiga narasumber yang inspiratif, antara lain Rohani Idris, pelukis disabilitas di Aceh Utara.

Menanggapi pertanyaan Robby tentang kontribusi sosial, Faisal mengungkapkan kegiatan bersama teman-temannya di Gampong Pri Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara. Mereka membuat alat musik tradisi khas Aceh Utara, alee tunjang, yang hampir punah. Lamanya pembuatan lesung membuat pertemuan Kontribusi Sosial harus digelar sampai tiga kali. “Pekerjaan membuat lesung alee tunjang, dibantu oleh seniman alee tunjang. Kami hanya bisa menangani bagian kasarnya,” ungkap Faisal yang mengharapkan pemerintah daerah bisa mendukung .

Alee tunjang merupakan kesenian tradisi khas Aceh Utara yang hampir punah. Tanpa dukungan pemerintah, kesenian tersebut hanya tinggal sejarah.

Ditanya tentang saran ke depan, Faisal mengharapkan dalam PMM-3 nanti lebih baik daripada PMM-2 dan dengan persiapan yang jauh lebih baik. “Pelaksanaan PMM-2 tentunya akan dievaluasi dan bisa memperbaiki berbagai kekurangan yang ada,” ujar mahasiswa yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Aceh.

Secara terpisah, Koordinator Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Malikussaleh, Prof Dr M Sayuti, mengatakan program Modul Nusantara sudah berakhir dan mahasiswa akan meninggalkan Aceh mulai 7 Januari 2023 melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. “Semoga para mahasiswa bisa membawa kesan yang baik selama kuliah di Universitas Malikussaleh,” harapnya. [@ayijufridar]


676267cc-291b-4bdf-8720-f4a70164fa8c.jpg

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

 last year 

Thanks so much, @steem.history. I have do it...

 last year 
Non Club
DescriptionAction
Plagiarism-Free✅️
Bot-Free✅️
Verified User✅️
Beneficiary Rewards✅️
Support burnsteem25❌️
Voting CSI3.6

Terimakasih telah berbagi bersama disini.

Gunakanlah tag #club5050 pada konten postingan anda berikutnya
Pakai tag club5050 supaya konten nya menjadi potensial mendapatkan dukungan kurasi dari steemcurator
 last year 

Terima kasih @waterjoe.