Menjadi modeartor pelatihan fotografi.

---

Panwaslih Kota Lhokseumawe held training on release writing techniques and standard mainstream mass media photography techniques by presenting two resource persons from professional circles, last Tuesday 2 October 2023 on the Second Floor of Lhokseumawe Coffee Station.

The two sources are the Chair of the Lhokseumawe City Alliance of Independent Journalists (AJI) and the Antara State News Agency (LKBN) Photographer, Rahmad YD. Both of them are professionals who have a lot of reporting experience in the field.

Participants in this activity were all members of the Lhokseumawe City Panwaslih secretariat as well as Panwascam members in charge of the Legal, Prevention, Community Participation and Public Relations Divisions.

The aim of this activity is to increase the secretariat's capacity in the field of public relations, especially in writing press releases for the mass media and being able to take documentary photos using mobile devices but with mass media standards for both cyber and print media publications.

The topic of taking journalistic photos with a cell phone was raised to optimize all members of the secretariat and Panwascam to support public relations activities with existing devices, especially with smart phones which are now devices that cannot be separated from daily activities.

Apart from providing training, all elements of the Lhokseumawe City Panwaslih secretariat and Panwascam received practical assignments to write releases and take photos with cell phones. From the resulting release, an evaluation will be carried out regarding the capabilities of the secretariat team, Panwascam, as well as students who are currently interning at the Lhokseumawe City Panwaslih Secretariat.

From this training activity, it is hoped that Panwascam and the Lhokseumawe City Panwaslih secretariat will produce more releases that comply with mainstream media standards, both print and cyber. Likewise, the photos produced are in accordance with the needs of the mass media, even if only using a cell phone.

Apart from the number of releases and photos being increasingly diverse and in sufficient quantity, the quality produced is also getting better. This goal can be measured by the more releases that can be received by mainstream mass media.

According to Irmansyah, so far there have been many activities carried out by election management institutions such as Panwaslih that were not known to media crews. The media should be proactive in covering election issues. However, because of the large number of issues covered by the mass media, many crucial issues escape attention.

Meanwhile, Rahmad YD explained a lot of techniques for taking photos using makeshift cellphone devices. He emphasized the issue of angles which make ordinary photos more beautiful. "The photos posted must speak, have a strong message even though the moment is formal," said Rahmad, who also reminded the importance of writing concise and complete photo captions.[]

---

---

---

---

Merilis Berita dan Memotret Standar Media Massa

Panwaslih Kota Lhokseumawe menggelar pelatihan teknik penulisan rilis dan teknik pemotretan standar media massa mainstream dengan menghadirkan dua narasumber dari kalangan profesional, Selasa 2 Oktober 2023 lalu di Lantai Dua Station Coffee Lhokseumawe.

Kedua narasumber tersebut adalah Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe dan Fotografer Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) Antara, Rahmad YD. Keduanya adalah tenaga profesional yang memiliki banyak pengalaman liputan di lapangan.

Peserta kegiatan ini adalah seluruh anggota sekretariat Panwaslih Kota Lhokseumawe serta anggota Panwascam yang membidangi Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Kehumasan.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sekretariat dalam bidang kehumasan, terutama dalam menulis siaran pers atau press release kepada media massa serta mampu mengambil foto dokumentasi dengan perangkat handphone tetapi dengan standar media massa baik untuk publikasi di media siber maupun media cetak.

Topik tentang pengambilan foto jurnalistik dengan telepon selular diangkat untuk mengoptimalkan seluruh anggota sekretariat dan Panwascam untuk mendukung kegiatan kehumasan dengan perangkat yang ada, terutama dengan smart phone yang kini menjadi perangkat tak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari.

Selain memberikan pelatihan, seluruh unsur sekretariat Panwaslih Kota Lhokseumawe dan Panwascam mendapatkan tugas praktik menulis rilis serta mengambil foto dengan telepon selular. Dari rilis yang dihasilkan, akan dilakukan evaluasi mengenai kemampuan tim sekretariat, Panwascam, serta mahasiswa yang sedang magang di Sekretariat Panwaslih Kota Lhokseumawe.

Dari kegiatan pelatihan ini, diharapkan Panwascam dan sekretariat Panwaslih Kota Lhokseumawe semakin banyak menghasilkan rilis yang sesuai dengan standar media arus utama, baik cetak maupun siber. Demikian juga dengan foto-foto yang dihasilkan, sesuai dengan kebutuhan media massa meskipun hanya dengan menggunakan telepon selular.

Selain jumlah rilis dan foto yang semakin beragam dan dalam jumlah yang memadai, kualitas yang dihasilkan juga semakin baik. Sasaran ini bisa diukur dengan semakin banyak rilis yang bisa diterima media massa arus utama.

Menurut Irmansyah, selama ini banyak kegiatan yang dilakukan lembaga penyelenggara pemilu seperti Panwaslih yang tidak diketahui awak media. Harusnya, media memang proaktif melakukan liputan isu-isu pemilu. Namun, karena banyaknya isu yang dikaver media massa, isu-isu krusial banyak yang luput dari perhatian.

Sementara Rahmad YD banyak memaparkan teknik pengambilan foto dengan perangkat handphone seadanya. Ia menekankan masalah angle yang membuat foto biasa-biasa saja menjadi lebih indah. “Foto-foto yang diposting harus berbicara, memiliki pesan yang kuat meski momennya formalitas,” ujar Rahmad yang juga mengingatkan pentingnya menulis teks foto yang ringkas dan lengkap.[]

---

---