Memberi Nilai Tambah Kepada Diri Sendiri: Karier |
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam berbagai bidang, termasuk dalam karier. Pernahkan Anda menilai diri sendiri dalam kaitannya dengan pekerjaan? Berapa Anda layak dibayar atas kerja profesional Anda? Dalam sebuah wawancara melamar pekerjaan, salah satu pertanyaan yang sulit dijawab adalah, berapa gaji yang Anda inginkan?
Seorang anak sahabat saya yang lulusan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, ketika ditanyakan soal gaji, dia menjawab asal saja karena tidak ingin bekerja di perusahaan berbasis digital tersebut. Rate gaji untuk posisi tersebut dan fresh graduated Rp10 juta. Tapi karena ia tidak menginginkannya, dia asal saja menjawab; Rp30 juta per bulan!"
Apa yang terjadi? Ternyata perusahaan itu menerimanya dengan sejumlah ketentuan, seperti ia tidak boleh resign dalam sekian tahun. Perusahaan melihat potensi besar yang dimiliki pelamar tersebut.
Kita sering tersinggung dan marah ketika mendapatkan upah yang lebih rendah dibandingkan rekan kerja yang berada dalam satu level. Kita sering protes minimal di belakang atasan dan merasa diperlakukan tidak adil. Bagi kita, keadilan adalah hak yang sama rata, bahkan terkadang dengan mengabaikan kontribusi.
Bagaimana kalau dibalik, Anda yang mendapatkan gaji yang lebih banyak sementara kawan Anda lebih sedikit meski levelnya sama. Apakah Anda akan protes juga? Barangkali tidak. Jadi, banyak protes hanya terjadi ketika “ketidakadilan” itu terjadi terhadap kita. Kalau menimpa orang lain, kita diam saja.
Kembali ke pertanyaan awal, mengapa perusahaan harus membayar gaji Anda sesuai jumlah yang Anda minta? Apa kelebihan Anda dibandingkan yang lain? Apakah perusahaan sangat bergantung kepada Anda, atau peran Anda bisa digantikan orang lain dengan mudah? Kalau demikian situasinya, tidak masalah bagi perusahaan untuk mempertahankan Anda atau membiarkan Anda pergi.
Ketika Anda merasa tidak mendapatkan gaji yang sesuai harapan, lihat kembali diri Anda. Apakah berhak menuntut gaji lebih tinggi, atau mengasah keterampilan diri agar layak mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Kalau Ronaldo mendapatkan penghasilan yang tinggi, itu wajar karena tidak semua pemain bola memiliki keahlian dan prestasi seperti dia. Jadi, buatlah diri Anda berbeda dan dibutuhkan. Lalu nilai kembali gaji yang pantas Anda dapatkan.[]