Ketika Tentara Belajar Jurnalistik
Pelatihan jurnalistik bagi penerangan sembilan Kodim wilayah Korem 011/Lilawangsa, 6-8 April 2021 di Mess Lilawangsa, Lhokseumawe.
Manajemen informasi untuk membangun citra positif organisasi dengan mengoptimalkan teknologi, sekarang menjadi aspek penting bagi banyak organisasi, termasuk militer. Upaya membangun citra positif itu menuntut adanya kemampuan dalam bidang komunikasi, jurnalistik, wawasan, serta penguasaan teknologi.
Inilah syarat yang sering kali belum dipenuhi dalam sebuah organisasi. Tidak semua organisasi memiliki sumber daya seperti disyaratkan di atas. Untuk itulah, Korem 011/Lilawangsa memandang penting memberikan penataran jurnalistik bagi prajurit yang bertugas di bagian penerangan di setiap Kodim.
“Banyak kegiatan di wilayah Korem 011/Lilawangsa yang layak diketahui publik,” ungkap Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, pemberitaan mengenai kegiatan Korem dan Kodim bukan hanya untuk pencitraan TNI AD di mata masyarakat, akan tetapi memberikan informasi yang akurat dan nyata yang dilakukan para prajurit TNI khususnya di jajaran Korem 011/Lilawangsa. Untuk meningkatkan kemampuan menulis produk jurnalistik itulah, sebanyak 20 prajurit dari sembilan Kodim di wilayah Korem 011/Lilawangsa mengikuti pelatihan selama tiga hari, 6-8 April 2021, di Mess Lilawangsa, Lhokseumawe.
Berbincang dengan Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro.
Ibu Dwi sedang menyampaikan materi.
Menurut Danrem, posisi Penerangan Korem 011/Lilawangsa berperan dalam menyediakan dan menyiarkan informasi berbagai kegiatan TNI dalam berbagai bidang, bukan hanya operasi militer. Dalam mewujudkan ketahanan pangan pun, prajurit juga berperan mendampingi petani.
Penataran jurnalistik tersebut menghadirkan tiga narasumber masing-masing Dwi Fitri MA dan Ayi Jufridar MSM dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh serta M Nasier Husein, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe sekaligus wartawan SCTV. Dwi memaparkan dengan upaya membangun citra positif dengan memanfaatkan media sosial.
Sedangkan Ayi Jufridar memaparkan tentang teknik menulis rilis dan bermitra dengan media. “Bukan hanya teori, para peserta juga langsung praktek tentang menulis rilis sekaligus editingnya,” ujar Ayi Jufridar yang juga mantan wartawan di Serambi Indonesia dan beberapa media lainnya.
Menurut Dwi Fitri, pengelolaan informasi di Kodim dan Korem 011/Lilawangsa sudah bagus. Ini terbukti dari informasi kegiatan yang dipublikasikan melalui akun media sosial. “Beberapa Kodim juga sudah memiliki portal berita sendiri,” ujar Dwi Fitri.
Sementara Nasier Husein mengajarkan tentang teknik pengambilan foto dan video kepada 20 peserta. Tidak hanya mengajarkan teori, Nasier juga mengajarkan praktek kepada tentara. Dengan kamera SLR, para peserta diminta mengambil foto dan video kemudian mengunggahnya kepada berbagai media sosial.
“Pekerjaan seperti ini harus disukai dulu agar tidak menjadi beban. Kalau memang tidak suka memegang kamera, baiknya minta dipindahkan ke bagian lain yang lebih sesuai,” ujar Nasier yang langsung menilai hasil rekaman para peserta.
Kolonel Baskoro mengharapkan penataran tersebut bisa meningkatkan kemampuan jurnalistik para peserta dan mampu mempraktekkan kemampuan tersebut dalam tugas-tugas penerangan di Korem dan Korem.
“Gunakan kesempatan ini sebagai wahana untuk menempa diri, memperluas pengetahuan, dan menukar pengetahuan serta pengalaman antarpeserta maupun dengan pemateri,” harapnya. []
Bang Nasier Husein, Bu Dwi Fitri, dan para peserta.
Terima kasih ppengalaman yang hebat, semoga sehat selalu.
Alhamdulillah @gourdon. Saleum keu Samuel Nisam.
Jeut, terima kasih that-that....
Thank you for donating 25% of your post rewards to the @steem.amal program.
Please enjoy this extra upvote for your generosity.
#steemamal25pc
You are welcome @steemcurator01. I think everyone must be support @steem.amal.
TNI melek literasi...
Harus menjadi gerakan menyeluruh di Indonesia. Mengasah nurani dengan literasi.