College Trial is not as Heavy as the Exam in your Life |

in Steem SEA2 years ago

Sidang PDPK_02.jpg
Selfie setelah lulus sidang.


In the last two weeks, I tested two students of the Secretariat D-III Program, Faculty of Economics and Business, Malikussaleh University in Bukit Indah Village, Blang Panyang, Lhokseumawe. There is always an interesting experience in the trial exam.

One of them, a student named Egha Fransiska Aulia, had an interesting experience. He was moved to tears because at first, he thought he would not pass. The student, who was on the job training at Bank Aceh Syariah, delivered the material smoothly. However, when entering the question session, there were some questions that could not be answered.

As an examiner, I am always critical in asking questions. However, that doesn't mean the lecturer is a killer, right? I never had the intention of "slaughtering" a student in a trial even though when I was studying in the D-III Program I was killed by an examiner. Instead, I ask and give advice, direct, and even then give high marks.

It's the same with Egha. Since the first semester, he entered my class, all of Egha's courses got an A. I hoped that he would graduate cum laude, but it turned out that he couldn't because there were other courses that got a C.


Sidang PDPK_03.jpg
Sebagai penguji dan pembimbing.


I also tested Winda Br Sembiring who carried out OJT at PT Pupuk Iskandar Muda. We also agreed to give an A for students who gave presentations in a thick Batak accent. Just like Egha, Winda also couldn't graduate with cum laude predicate because she got a C grade.

There are two students under my guidance this semester. The first, Zauratul Aula alias Olla and Siti Nabila. Both of them participated in OJT at Bank Aceh Syariah, but still in different sections.

Olla attended the trial and I was happy because he was so fluent in delivering his presentation. Even an examining lecturer, Mrs. Hamdiah, who is a former bank employee, asked very detailed questions, Olla was able to answer intelligently and draw the schematic on the blackboard. I am also proud because several times Olla admitted that she was nervous about attending the trial.

Another student, Siti Nabila, does not yet have a trial schedule because she has to correct her report. I really hope they work hard to finish the best report instead of sweating during the trial because they can't answer the examiner's questions. However, I have reminded Nabila to complete the report this August because otherwise, she will have to pay the tuition fees again.

For all students that I mentor and test, I hope to be able to attend the graduation in November. This August, there will also be a graduation ceremony, but they can't catch up anymore because they have to fix the report before printing it.

The D-III student assembly is indeed different from the S1 program. D-III students do not do research, only report based on their OJT experience.

Congratulations to everyone. Hopefully, their knowledge and experience can be useful to face the vast ocean of life. Exams in college trials are nothing compared to exams in life.[]


Sidang PDPK_04.jpg
Bersama mahasiswa dan dua penguji.


Sidang PDPK_05.jpg
Zauratul Aula, mahasiswa bimbingan saya mendapatkan nilai A untuk sidang dan nilai A untuk laporan.


Sidang PDPK_07.jpg
Sidang hari kedua.


Sidang Kuliah tak Seberat Ujian dalam Mengarungi Kehidupan

Dalam dua pekan terakhir, saya menguji dua mahasiswa Program D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh di Kampung Bukit Indah, Blang Panyang, Lhokseumawe. Selalu ada pengalaman menarik dalam ujian sidang.

Salah satunya mahasiswa bernama Egha Fransiska Aulia mengalami pengalaman menarik. Ia sampai menangis terharu karena semula mengira tidak akan lulus. Mahasiswa yang on the job training di Bank Aceh Syariah ini, menyampaikan materi dengan lancar. Namun, ketika masuk sesi pertanyaan, ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab.

Selaku penguji, saya memang selalu kritis dalam mengajukan pertanyaan. Tetapi, bukan berarti dosen killer, ya. Saya tidak pernah punya niat “membantai” mahasiswa dalam sidang meski saya ketika kuliah di Program D-III dulu pernah dibantai oleh penguji. Sebaliknya, saya bertanya dan memberikan saran, mengarahkan, bahkan kemudian memberikan nilai tinggi.

Kepada Egha juga demikian. Sejak di semester pertama dia masuk kelas saya, semua mata kuliah Egha mendapatkan nilai A. Saya berharap dia dalam lulus dengan predikat cum laude, ternyata tidak bisa karena ada mata kuliah lain mendapatkan nilai C.


Sidang PDPK_08.jpg
Egha Fransiska Aulia yang menangis terharu karena mengira tidak lulus.


Saya juga menguji Winda Br Sembiring yang melaksanakan OJT di PT Pupuk Iskandar Muda. Kami juga sepakai memberikan nilai A untuk mahasiswa yang menyampaikan presentasi dalam logat Batak yang kental itu. Sama seperti Egha, Winda juga tidak bisa lulus dengan predikat cum laude karena ada nilai C.

Ada dua mahasiswa bimbingan saya semester ini. Yang pertama, Zauratul Aula alias Olla dan Siti Nabila. Keduanya mengikuti OJT di Bank Aceh Syariah, tetap di bagian yang berbeda.

Olla sudah mengikuti sidang dan saya ikut senang karena dia begitu lancar menyampaikan presentasi. Bahkan seorang dosen penguji, Ibu Hamdiah, yang mantan karyawan bank, bertanya sangat rinci, Olla mampu menjawab dengan cerdas dan menggambarkan skema di papan tulis. Saya ikut bangga karena sebelumnya beberapa kali Olla mengaku nervous mengikuti sidang.

Satu mahasiswa lagi, Siti Nabila, belum memiliki jadwal sidang karena harus memperbaiki laporannya. Saya memang berharap mereka bekerja keras menyelesaikan laporan yang terbaik daripada berkeringat saat sidang karena tidak bisa menjawab pertanyaan penguji. Tapi, saya sudah mengingatkan Nabila agar bisa menyelesaikan laporan pada Agustus ini karena kalau tidak harus membayar uang kuliah kembali.

Semua mahasiswa yang saya bimbing dan saya uji, saya harapkan bisa mengikuti wisuda pada November mendatang. Pada Agustus ini juga ada upacara wisuda, tetapi tidak terkejar lagi karena mereka harus memperbaiki laporan sebelum mencetak.

Sidang mahasiswa Program D-III memang berbeda dengan S1. Mahasiswa D-III tidak membuat riset, hanya melaporkan saja berdasarkan pengalaman OJT mereka.

Selamat buat semuanya. Semoga ilmu dan pengalaman mereka bisa berguna untuk menghadapi samudra kehidupan yang mahaluas. Ujian dalam sidang kuliah tidak seberapa dibandingkan ujian dalam kehidupan.[]


Sidang PDPK_09.jpg
Hepi setelah mendapatkan nilai A.


Sidang PDPK_10.jpg
Zauratul Aula alias Olla yang sangat percaya diri ketika menyampaikan presentasi.

Sort:  

TEAM LUCKY DIP

Congratulations!
This post has been upvoted through steemcurator09.
We support quality posts anywhere and any tags.
Curated by : @patjewell

 2 years ago 

Thank you very much for your support @patjewell and @steemcurator09.

 2 years ago 

Pleasure! Keep writing great posts!

 2 years ago 

Melihat kakak2 mahasiswa sudah mulai sidang jadi pengen cepat2 selesai kuliah pak.😊

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62659.86
ETH 2534.03
USDT 1.00
SBD 2.63