The Diary Game (November 13, 2020) - Sang Perantara Yang Sering Bergerilya

Senyuman merekah menghiasi wajahku saat ku melangkah keluar rumah saat hendak berangkat kerja pagi ini. Mungkin tidak perlu saya ceritakan disini kenapa saya sangat bahagia di pagi Jumat ini saat keluar dari rumah, karena @el-nailul pasti akan mengerti saat pamit semalam setelah kami nongkrong di warung kopi TerminalTOR.

Ku pacu mobil dengan diiringi alunan musik dari Judika dan sekitar jam 8 pagi aku sudah tiba di tempat parkir Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli. Setelah memarkirkan mobil, aku menuju ke Departemen Radiologi. Di sana beberapa pekerjaan sudah menanti ku. Tapi aku menuju ke kantin rumah sakit terlebih dahulu untuk menikmati secangkir kopi. Di sana selain ngopi, juga akan bertemu dengan rekan-rekan kerja dari bagian atau Departemen lainnya.

Saat tiba di tempat parkir Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli

Hanya sekitar 20 menit kemudian saya sudah di depan komputer CT Scan untuk menyelesaikan beberapa pengolahan data imaging terhadap pasien yang dilakukan pemeriksaan oleh rekan-rekan saya yang shift sore dan malam tadi. Mereka selalu meninggalkan pekerjaan ini untuk ku, karena mereka belum mahir dalam melakukan.

Satu persatu ku selesaikan pekerjaan ku, sedangkan rekan kerja ku yang bertugas membantu ku di bagian CT Scan lebih banyak melayani pemeriksaan dengan modalitas imaging CT Scan. Dia sendiri yang menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien, yang mengatur posisi pasien dan memberikan instruksi saat pemeriksaan berlangsung sampai selesainya pemeriksaan. Aku sesekali hanya melirik pekerjaannya dan kami lebih banyak terdiam agar fokus dengan pekerjaan masing-masing.

Saya di depan komputer saat menyelesaikan proses pengolahan data imaging pemeriksaan CT Scan di Departemen Radiologi Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli

Sekitar jam 12 siang kami menghentikan pekerjaan kami menuju ke Masjid At Taqwa yang terletak di depan rumah sakit untuk menunaikan sholat jumat. Sekitar jam 13 lewat, ibadah sholat jumat sudah selesai. Saya segera kembali ke Departemen Radiologi untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda tadi, sebelum jam 2 siang saya sudah dalam perjalanan kembali ke rumah.

Dalam perjalanan kembali ke rumah, foto saya ambil saat tiba di sekitar SMP Negeri 2 Sigli.

Karena setelah sholat jumat orang lebih banyak di rumah, kondisi lalu lintas sedikit sepi apalagi cuaca sangat cerah. Hanya butuh waktu sekitar 40 menit saya sudah tiba di rumah. Setelah mandi, berganti pakaian dan makan siang, saya menuju ke bilik bergoyang yang terletak di belakang Mesjid Al Munawwarah Meurah Dua. Di sana sudah ada @nazarul, @el-nailul dan @curiesea. Kemudian kami berpindah tempat ke warung kopi TerminalTOR agar saat nongkrong dan diskusi dapat ditemani dengan secangkir kopi.

Di warung kopi TerminalTOR bersama @el-nailul, @nazarul dan @nandaibra

Tidak lama kemudian, @curiesea bersama pemilik warung kopi pergi sebentar untuk memberikan bingkai kayu untuk lukisan dirinya yang di lukis oleh @ewiendos. Tidak lama kemudian tiba @nandaibra yang baru saja mudik dari Jakarta. Selama ini dia merantau di sana sehingga tidak memiliki waktu untuk aktif di Steem. Dengan mendapatkan pencerahan dari @el-nailul dan @nazarul, dalam waktu dekat dia akan aktif kembali.

Sang guru kami @curiesea saat memperlihatkan lukisan dirinya karya @ewiendos yang sudah di bingkai dengan kayu di warung kopi TerminalTOR

Sejurus kemudian @curiesea sudah kembali lagi dan memperlihatkan lukisannya yang sudah di bingkai dengan kayu. Sehingga lukisan dirinya semakin menarik dan menambah nilai estetika. Lukisan ini dihadiahkan oleh @ewiendos untuk sang gurunya @curiesea. Sampai menjelang malam kami masih nongkrong di sana membicarakan banyak hal. Hingga @el-nailul pamit untuk kembali ke negeri "Ceurapee Weuk Peng".

Tapi sebelumnya @ikhsan01 sudah menitipkan sesuatu kepada @el-nailul untuk diberikan kepada seseorang di Lhokseumawe. Tapi saya masih meragukan dengan kapasitas sang perantara. Karena sang perantara sendiri memiliki misi tersendiri sehingga pesan @ikhsan01 tidak tersampaikan atau bias dari keinginannya.

Padahal saya sangat tahu bagaimana pengorbanan @ikhsan01 dalam mencari sesuatu tersebut untuk dititipkan kepada @el-nailul agar seseorang di sana menaruh perhatian dengan pengorbanannya. Semoga saja niat baik @ikhsan01 tidak dibiaskan oleh sang perantara dari negeri "Ceurapee Weuk Peng". Melepas kepergian sang perantara, kami semua menarik nafas lega, karena kami hampir habis stok padi yang baru saja kami panen untuk dirinya.

Ilmu Cakoelogi yang dia miliki sudah setaraf profesor sehingga kami terlena dengan madu "ek linoet" yang setiap saat diolesi olehnya di bibir kami. Kami hampir saja menggadaikan sepetak tanah wakaf di belakang bilik bergoyang untuk menutupi kekurangan dana saat dia bersama kami.

Menjelang malam kami membubarkan diri dan saya pun pulang ke rumah. Sampai waktunya tidur, kegiatan saya hanya di dalam rumah bersama keluarga, apalagi besok pagi saya memiliki agenda untuk ke ibukota Provinsi Aceh yakni Banda Aceh. Tujuannya untuk menghadiri rapat persiapan panitia dan juga rapat dengan para penguji Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.