The Diary Game (January 16, 2021) - Sabtu Yang Santai

in Steem SEA4 years ago

PicsArt_01-17-10.25.03.jpg

Catatan:
10% pembayaran dari postingan ini akan di terima oleh akun @steem.amal

Setelah di guyur hujan tadi malam, pagi ini cuaca menjadi cerah kembali. Di jalan masih tersisa genangan air hujan yang membasahi daerah kami. Langkah demi langkah dengan irama cepat ku coba terobos genangan air hujan tersebut untuk ku melangkahkan kaki mengelilingi pedesaan. Ini bukanlah misi sebagai kepala desa atau tokoh masyarakat yang ingin mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin. Tapi misi saya pagi ini adalah melatih otot-otot jantung dan otot-otot ekstremitas.

IMG_20210116_070709-01.jpeg
Jalan yang kami lewati pagi ini saat berjalan kaki

Langkah kaki ku yang terlalu cepat kadang harus ku hentikan karena dari sisi kiri ku sesekali ku dengar suara terengah-engah. Suara itu berasal dari gerakan nafas istriku yang kelelahan untuk harus mengimbangi gerak langkah ku yang terlalu cepat. Maklum saja, diantara kami terdapat perbedaan tinggi badan lebih dari 20 cm. Sesuai anjuran dokter gizi, kami minimal harus berjalan kaki selama 30 menit. Jadi kami dengan irama cepat sejauh 3 kilometer.

Setelah kembali ke rumah, saya beristirahat sejenak di teras rumah sambil memperhatikan orang yang lalu lalang di jalan di depan rumah. Sesekali suara klakson motor yang lalu lalang menggema untuk memperingatkan pejalan kaki atau motor lainnya yang mengganggu arah jalannya.

Setelah peluh di punggung ku mengering, aku masuk ke dalam rumah untuk menikmati sarapan pagi yang telah dihidangkan oleh istri ku di meja makan. Menunya sangat sederhana sesuai anjuran dokter ahli gizi ku. Menu sarapan pagi ku terdiri dari nasi setengah porsi (4 sendok makan), ikan dan ayam satu porsi dan satu porsi telur tanpa kuning telur. Tentunya juga sudah dihidangkan oleh istriku satu mangkuk kecil sayuran dari brokoli yang di tumis.

Setelah menghabiskan semua porsi sarapan pagi ku tersebut. Aku masuk ke kamar tidur dan membuka laman steemit di smartphone untuk melakukan kurasi terhadap beberapa konten yang berpartisipasi di The Diary Game atau lainnya. Tanpa terasa saya tertidur di atas tempat tidur dan baru terbangun sekitar jam 10 pagi. Saat itu istriku menawarkan satu buah alpokat yang sudah di blender dan di campur dengan sedikit madu.

Aku masih belum beranjak dari tempat tidur dan seakan tempat tidur ini sedang mencengkram ku agar tidak kemana-mana. Aku kembali meraih smartphone dan membaca beberapa berita online dan lainnya. Saat waktu menunjukkan pukul 12 siang, aku baru beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk membasuh tubuh ku dengan air yang masih dingin. Maklum saja, dari tadi AC di dalam kamar tidur masih menyala dan pintu kamar mandi yang terhubung dengan kamar tidur terbuka lebar. Sehingga hawa dingin dari AC ikut di serap oleh air yang tertampung di bak mandi di kamar mandi.

IMG_20210116_131215-01.jpeg
Menu makan siang ku hari ini

Setelah mandi, aku menuju ke masjid Al-Munawwarah di desa Meunasah Bie untuk menunaikan shalat Zhuhur. Kemudian saya kembali lagi ke rumah untuk menyantap makan siang dengan menu sesuai yang disarankan oleh dokter ahli gizi ku. Sekitar jam 13.30 siang, aku menuju ke warung kopi TerminalTOR untuk nongkrong dan ngopi bersama teman-teman ku.

Tiba di sana, ku perhatikan ne sekeliling warung kopi, ternyata @nazarul tidak terlihat di sana, ku coba menghubunginya melalui sambungan seluler tapi tidak aktif. Dalam hati aku bergumam pasti dia sedang istirahat dan tidak boleh di ganggu. Bisa jadi dia sedang meninabobokkan anaknya yang baru saja lahir beberapa bulan yang lalu, usianya kira-kira sebaya Al-Qarni anaknya @radjasalman. 😀😀😀

IMG_20210116_125424-01.jpeg
Masjid Al Munawwarah, tempat saya menunaikan shalat Ashar hari ini

Sekitar jam 4 sore saya meninggalkan warung kopi TerminalTOR dan menuju ke Masjid Al Munawwarah untuk menunaikan shalat Ashar berjamaah. Dari masjid tersebut setelah selesai menunaikan shalat Ashar, saya menuju ke rumah adik perempuan ku di yang jaraknya hanya sekitar lima menit dari masjid tersebut.

Saat ku buka lemari pendingin di rumah adikku, beberapa buah mangga tersimpan di sana. Aku langsung mengambil pisau di dapur rumahnya dan ku kupas kulit mangga tersebut kemudian memotongnya kecil-kecil seperti dadu. Dan kemudian menyantapnya dengan menggunakan garpu. Ini merupakan buah mangga lokmai yang sudah tumbuh di depan rumah peninggalan orang tua ku sejak ku masih kecil.

IMG_20210116_100811-01.jpeg
Mangga Lokmai yang tersimpan di lemari pendingin di rumah adik ku

Sekitar jam 6 sore saya kembali ke rumah dan beraktivitas di dalam rumah bersama keluarga sampai malam hari tiba. Selain berkumpul bersama keluarga, saya juga membaca buku tentang pemeriksaan radiologi terkini yang telah saya download dan simpan di smartphone dalam bentuk pdf.

Sort:  
 4 years ago 
 4 years ago 

Mangga lokmai nya pasti enak nih, jadi pingin nanam pohon mangga 😊

 4 years ago 

The best lah bang..😀

mau manggaaaaaaa nya.

Btw, hari ini saya melakukan kesalahan. tag indonesia saya gak berada di lima tag pertama jadi postingan saya gak bisa dicari berdasarkan tag indonesia. Sooooo sad :(

 4 years ago 

Edit aja mbak, dan tag Indonesia dimasukkan di tiga pertama.

ok siap.

Saya juga baru kalau dari komputer, ketika saya klik enter sehabis saya masukkan tag pertama, langsung terpost. ahaha

 4 years ago 

😀😀😀😀

 4 years ago 

Kembar bang haha

 4 years ago 

Wah... Mantap.. Kamu tidak akan di bully lagi..🤣

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63811.50
ETH 2617.28
USDT 1.00
SBD 2.77