The Diary Game (28 Mei 2023) - Intat Linto Di Akhir Pekan
Intat Linto merupakan sebuah adat di masyarakat Aceh yaitu mengantarkan pengantin pria ke rumah pengantin wanita atau ke tempat pesta perkawinan. Yang ikut mengantar pengantin ini adalah sanak famili dan juga masyarakat di desa tersebut. Tentunya pengantin yang akan diantarkan tersebut telah menggunakan pakaian adat Aceh.
Pagi ini mengawalinya dengan aktivitas beribadah yang merupakan kewajiban setiap muslim seluruh dunia yakni menunaikan shalat subuh. Baik itu dilaksanakan di rumah ataupun di masjid, tapi menunaikan shalat di masjid lebih dianjurkan khususnya bagi kaum Adam. Usai menunaikan shalat subuh di masjid, saya bersama keluarga menuju ke pantai Manohara seperti kemarin. Setelah sarapan di salah satu cafe yang terletak di pinggir pantai tersebut. Kami berjalan kaki menyusuri bibir pantai sambil menikmati cahaya matahari pagi yang bersinar cerah. Cuaca panas dengan angin laut yang sejuk menambah syahdu pagi ini.
Intat Linto
Sekitar jam 9 pagi kami telah kembali ke rumah karena saya harus bersiap-siap Intat Linto saalh satu famili. Sekitar satu jam kemudian saya sudah menuju ke rumah mempelai pria dan dari sana kami ikut rombonganLinto Baro untuk mengantarkannya ke salah satu desa di Ulim. Saat tiba di rumah mempelai wanita, kami disambut secara adat oleh tuan rumah dan rombongan Linto Baro dipersilahkan untuk mencicipi makanan yang telah disediakan.
Bartender peracik kopi di Terminator Cafe
Sebelum azan zhuhur kami sudah meninggalkan tempat pesta perkawinan tersebut dan sebelum pulang ke rumah saya singgah di masjid untuk menunaikan shalat zhuhur. Kemudian baru kembali ke rumah untuk beristirahat. Sekitar jam 2 siang saya menuju ke Terminaltor Cafe untuk nongkrong bersama beberapa sahabat yang sebagian besar para Steemian Pidie Jaya. Di sana sambil menikmati secangkir kopi, kami membahas banyak hal.
Mie Caluek, salah satu makanan khas Pidie Jaya
Menjelang azan Ashar berkumandang saya meninggalkan tempat tersebut menuju ke masjid untuk menunaikan shalat Ashar. Kemudian kembali ke rumah untuk mengajak keluarga ke Kota Meureudu. Tujuannya kami adalah menikmati salah satu makanan khas Pidie Jaya yaitu Mie Caluek. Mereka hanya buka dari jam 3 sore sampai menjelang matahari terbenam. Makanan ini sangat terkenal di Pidie Jaya. Menjelang matahari terbenam kami telah tiba di rumah.
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Icip-icip, ajib-ajib
Tampilan mie caluek bikin lidah bergoyang 😋
Hana lawan.. Soeh Apotek (Hana ubat)...😂😂😂
Awak kamoe nyoe na lewat keunan, biasa piyoh inan bak lapangan Merdu pajoh mie balap, sep meurasa.
Mie caluek nyan bak lapangan Merdu sit. Nan jih Mie Lapangan. Buka supot sagai. Malam hana buka.
Owh, yaya.
Aktivitas yang menarik.
Terima kasih bu