The Diary Game (22 Okt 2023) - Menghadiri Pesta Perkawinan di Banda Aceh

Pagi ini saya bersama keluarga sudah berada di Banda Aceh yang merupakan ibukota provinsi Aceh, kami ke Banda Aceh sejak kemarin siang. Agenda ke Banda Aceh adalah untuk menghadiri undangan pesta perkawinan salah satu anak dari sahabat saya saat masih kuliah dulu. Pagi ini saya bersama keluarga dan juga keluarga dari adik ipar saya di Banda Aceh sarapan apgi di Ulee Lheue di pinggir laut yang telah dibatasi dengan batu-batu besar. Kami membawa nasi bungkus dan duduk di atas bebatuan tersebut.

Di tempat pesta perkawinan

Sekitar jam 11 siang saya bersama keluarga sudah bersiap-siap menuju ke rumah tempat berlangsungnya pesta perkawinan di Gampong Punie Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Letaknya tidak jauh dari dari Stasiun TVRI di Mata Ie, Ketapang. Kebetulan tempat pesta perkawinan tersebut tidak jauh dari Dayah Tarbiyatul Ula Punie.

Toko yang menjual segala jenis sparepart mobil termasuk kaca mobil bagian belakang mobil saya

Saat kami tiba di tempat pesta perkawinan hampir berbarengan dengan kedatangan rombongan Dara Baro (pengantin wanita) sehingga kami menunggu sejenak untuk mendahulukan mereka terlebih dulu. Sekitar jam 12 siang kami meninggalkan tempat pesta tersebut. Tapi malang bagi kami karena saat di tempat parkir mobil dan memundurkan mobil untuk keluar, mobil saya ke senggol salah satu cabang mohon yang tidak terlihat oleh saya sehingga kaca bagian belakang mobil pecah.

Saat salah satu pekerja membersihkan bagian belakang mobil sebelum kaca dipasang yang baru

Setelah mengantar keluarga ke rumah adik ipar di Peulanggahan, saya membawa mobil ke Peunayong untuk membeli dan pasang kaca baru di bagian belakang mobil. Mereka bekerja dengan cekatan hingga sekitar satu jam saja sudah selesai. Untuk menggantikan kaca mobil bagian belakang ini saya menghabiskan uang 2.050.000 rupiah atau sekitar $129 USD atau setara dengan 640 STEEM untuk harga saat ini.

Di depan toko roti di Peunayong, Banda Aceh

Sekitar jam 4 sore setelah menunaikan shalat Ashar kami meninggalkan rumah adik di Peulanggahan untuk pulang ke rumah di Pidie Jaya. Di Peunayong kami sempat singgah untuk membeli roti di "Bread Light". Saya membeli beberapa jenis roti kesukaan keluarga. Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam kami tiba di rumah jam 9 malam. Lamanya perjalanan pulang karena mobil harus melaju dengan pelan untuk menghindari benturan agar kaca mobil yang baru di pasang tidak melorot karena lemnya belum benar-benar kering.