The Diary Game (14 Juli 2024) - Pesta Perkawinan Di Kampung
Kadang dengan rutinitas yang sama membuat hidup tanpa warna. Tapi bila dijalani dengan keikhlasan akan terpancar kebahagiaan. Begitulah yang saban hari saya rasakan dengan rutinitas yang hampir sama saban hari. Misalnya di akhir pekan ini, usai shalat subuh saya bersama keluarga berjalan kaki mengelilingi jalan pedesaan sebagai media untuk mengolah tubuh dan juga memupuk kebersamaan bersama keluarga di akhir pekan.
Jalan yang kami lalui saat jalan-jalan di pagi ini
Sekembalinya dari jalan-jalan pagi, kami ke pantai Manohara. Tapi hanya sebentar saja karena hari ini ada pesta perkawinan di kampung kami. Jam 8 pagi dengan cuaca yang mulai cerah kami kembali ke rumah dari pantai Manohara. Usai mandi dan berganti pakaian saya bergegas ke rumah tempat diadakannya pesta perkawinan. Layaknya hidup di desa, kami warga desa bahu membahu membantu tuan rumah dalam menyambut dan melayani tamu. Sifat gotong royong dan kekeluargaan ini masih terjaga dengan baik di desa kami.
Di rumah tempat acara pesta perkawinan di kampung
Saat azan zhuhur saya meninggalkan rumah tersebut untuk menunaikan shalat zhuhur di masjid. Kemudian kembali ke rumah untuk beristirahat sejenak. Jam 2 siang Nazarul menghubungi saya dan dia menunggu saya di warung kopi Terminaltor Cafe. Kemudian saya ke sana dan kami berdua duduk ngopi di warung kopi tersebut. Kemudian satu persatu sahabat lainnya bergabung dengan kami dan kami menghabiskan waktu sampai sore disini.
Ngopi bareng sahabat di warung kopi
Usai menunaikan shalat Ashar di masjid saya kembali ke rumah. Mengajak keluarga untuk jalan-jalan sore sambil menikmati kuliner Pidie Jaya di pusat perdagangannya Kota Meureudu. Dan setelah puas menikmati kuliner kami kembali ke rumah dengan arah jalan yang berbeda saat kami pergi. Menjelang matahari terbenam kami tiba di rumah. Setelah ganti pakaian saya beristirahat sejenak.
Ke masjid saat senja untuk menunaikan shalat Maghrib
Saat azan Maghrib saya bergegas ke masjid untuk menunaikan shalat Maghrib berjamaah. Dilanjutkan dengan mengikuti pengajian rutin hingga tiba waktu shalat Isya. Usai shalat Isya kembali ke rumah. Sekitar jam 9 malam saya keluar rumah lagi untuk nongkrong bersama sahabat di warung kopi langganan kami. Hingga tengah malam kami bubar dan kembali ke rumah masing-masing.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Click Here