The Diary Game (07 Apr 2024) - Menanti Buka Puasa Di Pantai

Hari ini merupakan hari kedua menikmati libur panjang menjelang lebaran Idul Fitri. Aktivitas saya hanya di kampung saja karena tradisi kami dalam menyambut lebaran akan berkumpul seluruh keluarga dan sahabat dekat di kampung halaman masing-masing. Sehingga dalam suasana menjelang lebaran kampung akan ramai dengan para perantau yang pulang kampung. Mulai kemarin sudah terlihat satu dua sanak famili dan sahabat masa kecil yang mudik ke kampung.

Pemandangan pagi saat berjalan kaki

Pagi ini usai sahur dan shalat subuh di masjid, saya bersama keluarga tidak lupa melakukan olah raga ringan yakni berjalan kaki mengelilingi jalan pedesaan. Area persawahan merupakan spot yang tidak pernah kami lupakan karena di area tersebut akan tersaji pemandangan indah dan hawa yang sejuk serta udara yang segar. Setelah merasa cukup berjalan kaki kami kembali ke rumah dan saya duduk di depan komputer untuk melakukan kurasi baik dengan menggunakan akun pribadi maupun akun komunitas.

Shalat zhuhur di masjid Al-Munawwarah Meurah Dua

Sampai siang saya hanya menghabiskan waktu di dalam rumah saja. Karena di luar cuaca sangat panas. Tentunya aktivitas yang tidak perlu di outdoor sangat dibatasi agar tidak dehidrasi. Dan saya baru keluar rumah menuju ke masjid saat azan Zhuhur berkumandang. Usai shalat saya tadarus Al-Qur'an sejenak dan baru kembali lagi ke rumah sekitar jam 2 siang. Sempat tertidur siang dan baru terbangun saat menjelang azan Ashar. Itupun karena adanya deringan handphone saat para sahabat mengajak untuk berbuka puasa di luar rumah.

Suasana sore saat matahari terbenam di tepi pantai

Usai shalat Ashar saya dan para sahabat jalan-jalan sore dan terakhir ke pantai Manohara. Di pantai kami menikmati matahari terbenam sambil berbuka puasa dengan menu seadanya yang kami beli di pasar Meureudu tadi. Dan setelah berbuka puasa langsung menuju masjid terdekat untuk shalat Maghrib. Kemudian kami pulang ke rumah untuk makan malam dan persiapan shalat Isya dan Tarawih di masjid.

Nongkrong bersama teman-teman di warung kopi

Usai shalat Isya dan Tarawih malam ini, saya tidak langsung pulang ke rumah. Tapi ke warung kopi Terminaltor untuk bergabung dengan beberapa sahabat lainnya. Sambil menyeruput secangkir kopi kami membicarakan banyak hal khususnya tentang crypto. Saat menjelang halving bitcoin seperti ini tentunya crypto menjadi booming dan primadona untuk mengeruk cuan. Ada saja teman-teman yang baru mengenal crypto bergabung dengan kami untuk sama-sama belajar tentang crypto. Dini hari saya baru meninggalkan tempat tersebut untuk kembali ke rumah.