The Diary Game (04 Mei 2024) - Acara Pesta Di Kampung
Sepulangnya dari menunaikan ibadah shalat subuh di masjid, saya mengajak keluarga untuk berjalan kaki mengelilingi pedesaan. Ini merupakan rutinitas pagi saat hari libur yang sering saya jalani. Ada beberapa manfaat berjalan kaki mengelilingi jalan pedesaan ini selain untuk media olahraga. Diantaranya manfaat lainnya adalah dapat menghirup segarnya udara pagi, menikmati pemandangan indah di waktu pagi, meningkatkan kebersamaan dalam keluarga dan juga meningkatkan kehidupan sosial dengan masyarakat desa.
Sesi kebersihan alias cuci piring
Usai sarapan dan mandi sekitar jam 9 pagi menuju ke rumah yang mengadakan pesta perkawinan yang letaknya di dekat area persawahan. Saat tiba di sana dipersilahkan untuk mencicipi menu yang telah disediakan di meja prasmanan. Setelah itu saya berbaur dengan masyarakat desa dalam membantu tuan rumah melayani tamu. Pilihan saya bukan di depan dalam menyambut tamu atau di meja prasmanan, tapi di bagian pembersihan. Ya, saya lebih suka membantu di bagian cuci piring karena saya sendiri tidak menyukai formalitas.
Tamu yang mengantri saat siang
Sekitar jam 11 siang rombongan Linto Baro (pengantin pria) tiba di rumah yang mengadakan pesta perkawinan ini. Aktivitas kami di bagian cuci piring semakin sibuk karena semakin banyak tamu yang datang dan tentunya semakin meningkat piring kotor yang harus segera kami cuci. Kian lama semakin menumpuk piringnya dan bersama masyarakat desa lainnya kami bahu membahu membantu tuan rumah. Dan menjelang azan zhuhur saya menuju ke masjid untuk menunaikan shalat zhuhur.
Di warung kopi Terminaltor
Setelah menunaikan shalat zhuhur menuju ke warung kopi Terminaltor yang jaraknya hanya sekitar dua ratus meter saja. Setelah bergelut dengan cuaca panas dan berkeringat di rumah pesta, di sini angin sepoi-sepoi yang datang silih berganti membuat suhu tubuh perlahan menjadi normal kembali. Tapi pantang bagi saya saat cuaca panas ekstrim seperti ini untuk meneguk minuman dingin. Saya tetap memesan secangkir kopi dan bergabung dengan beberapa sahabat lainnya di warung kopi ini.
Jalan-jalan sore ke Kota Meureudu
Sekitar jam 3 sore saya kembali ke rumah untuk beristirahat sejenak dan sorenya jalan-jalan bersama keluarga dengan menggunakan sepeda motor ke Kota Meureudu. Tujuannya adalah untuk membeli beberapa jajanan sore yang nantinya akan kami nikmati di rumah. Berbeda jauh dengan istri yang lebih suka makan di tempat, sedangkan saya lebih senang makannya di rumah. Sebelum matahari terbenam kami sudah kembali ke rumah. Malamnya saya kembali menyambangi rumah duka sepupu yang meninggal beberapa hari yang lalu untuk membantu tuan rumah dalam menyambut tamu dan pelayat yang datang.
Sepertinya bapak lebih cocok dibagian formalitas. Selain itu saya susah ngebayangin ginama gaya sosok dokter besar dukuk cuci piring dibacara pesta perkawinan. Ya, walaupun gak salah, lebih baik bahkan, tapi tetap saja ini kurang enak kalau dilihat banyak pasien yang terobati 😀. Ini hanya pikiran saya.
Selain itu,
Apakah itu bentuk pelarian dari cuci piring yang tak bisa dibaca atau memang niat bersih salat zuhur telat waktu ? 😅
Sebenarnya saya orangnya humble dan suka becanda bang. Taulah pasti lebih cocoknya di bagian cuci piring 😂😂
Sudah menjadi kebiasaan saya saat azan segera ke masjid. Dan di kampung kami juga waktu paling tepat meninggalkan tempat acara ya saat azan itu..😂
Kwkwk. Lanjutkan candaannya bang, supaya orang-orang tahu kalau bapak bukan hanya cocok di tempat cuci piring, tapi diparkiran juga lebih. 😅
Sorry bang !! Saya suka dan sering berfikir aneh.
😂😂😂😂😂👍👍
Ketika melihat warung kopi Terminaltor, teringat kembali saat pertama kali berkunjung kesana saat Ulang Tahun pertama komunitas Steem SEA beberapa tahun lalu. InsyaAllah jika ada waktu kedepannya saya akan singgah lagi disana untuk bertemu dengan senior-senior kita.
Terima kasih telah berbagi tulisan yang sangat menarik pak.
Disini juga merupakan basecamp kami untuk menyambut tamu dari luar.. Dan kami selalu menyambut dengan tangan terbuka siapapun yang datang ke sini..
Insya Allah dengan izin Allah akan terkabulkan..
Aamin pak .....
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Sukses selalu pak dokter @anroja 👍
Terima kasih bang