The Diary Game Season 3, Better life (Selasa,15 Juni 2021, Desa yang terpencil)

Hai sahabat steemian, alhamdulilah kita masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi di platform yang hebat ini, bagaimana keadaan nya hari ini, saya harap semoga baik baik saja,dan dimudahkan dari segala urusan.

Adzan subuh di mesjid mulai terdengar dari telingaku,tanda nya waktu sholat subuh sudah tiba bagi para umat muslim yang takut akan Allah dengan segera melaksanakan nya, segera ku mengucek ngucek mata yang masih terlelap dan tubuh masih ingin berlama lama dikasur siapa lagi kalau bukan ulah nya si iblis agar tidak melaksanakan sholat dengan segera,tidak mau berlama lama lagi dikasur dengan segera aku bangkit dari tempat tidur langsung menuju ke kamar mandi, membersihkan diri tidak lupa berwudhu.

usai sholat subuh dan juga bersholawat,aku pun melihat ke arah jam masih pukul 06.00,dan ku lihat keadaan di luar masih sedikit gelap,masih ada waktu 1 jam lagi untuk merebahkan diri di kasur sebelum memulai rutinitas di pagi hari,ku mengecek handphone dan membaca beberapa diary di komunitas @steem.sea tepat jam 07.00 aku keluar menuju halaman rumah untuk menyapu bagian halaman yang kotor, dilanjut menyiram tanaman

Jam 09.00 AM,ibuku mengajak ke tempat seunujoh orang meninggal di Lhokseumawe,di desa yang terpencil tidak tau nama nya.kami pun berangkat bertiga serta adikku yang kecil,dan tetangga ku juga yang ikut kesana bersama,tidak terlalu lama di jalan alhamdulilah kurang lebih 30 menit kami sampai ke tempat tujuan yaitu rumah duka, ternyata penduduk disana sangat lah padat dan juga terpencil,rumah nya juga terlalu dekat dekatan sungguh sayang sekali melihat nya, walaupun keadaan nya seperti demikian,tetapi mereka masih bisa berkehidupan diberi kesehatan untuk menafkahi keluarga nya.

Sampai dirumah beliau,kami pun dipersilahkan makan yang sudah dihidangkan oleh tuan rumah tersebut, segera kami ketempat pengambilan nasi yang telah disediakan dan juga menunya,usai makan dan berbincang bincang dengan keluarga beliau sekitaran waktu 30 menit,kami pun pamit pulang dengan mereka, rencananya pergi ke tempat lain, setelah berpamitan kami pun pergi ke toko penjualan kain di jalan gudang Lhokseumawe,kain nya lumayan murah murah disini dan juga bervariasi karena banyak sekali toko toko yang berderetan khusus menjual kain baju dan lainnya.

Setelah berlama lama melihat toko dari ujung pertama sampai akhir, berakhir nya tetap di toko langganan dari dulu sampai sekarang entah kenapa, padahal toko nya bukan cuma 1,mungkin saja kain yang dijual menarik di mata,hingga tergiur membelikan nya,harga kain nya juga terjangkau dibanding toko lain, penjual nya juga ramah, beginilah ciri ciri orang yang bisa menarik perhatian si pembeli.lumayan banyak kami membeli kain baju di toko nya ada beberapa kantong bawaan,mengingat sebentar lagi juga mau lebaran haji,biar tidak repot repot membeli nya lagi.

usai membeli kain,kami pun pulang kerumah,tidak lupa sebelum pulang mampir dulu ke tempat penjualan mie Bangladesh di Lhokseumawe,tidak terlalu jauh dari toko kain,mie tersebut sudah menjadi favorit keluarga ku dari dulu hingga sekarang, teringat masa kecil ku sang ayah sering membeli mie nya bisa di bilang rasanya lumayan enak,dan harganya juga terjangkau,ibuku pun segera ke Keude nya membeli beberapa bungkus.

Sekian diary ku hari ini sebagai partisipasi ku di kontest diarygame,semoga bermanfaat untuk sahabat semua,sampai jumpa di diary berikut nya.