The Diary Game (Senin, 22/03/2021): Rejeki Steem Dollars Dan Orang-Orang Baik Di Sekelilingku.
Sejak keluar dari pintu gerbang sekolah SDIT Bunaiyya pada jam pulang sekolah sekitar pukul 11, dengan ekspresi muka cemberut dan langkah kaki yang sengaja dia buat pelan, anak saya terus saja memegang rambutnya. Kata Maher, dia baru saja ditegur oleh wali kelasnya.
Sebabnya, apa lagi kalau bukan soal perkara rambutnya yang sudah agak panjang untuk ukuran anak sekolahan dan sudah waktunya untuk dirapikan.
Sebelum pulang ke rumah, dia minta saya untuk membawanya ke tempat pangkas. Harus ke barbershop, tidak boleh kios pangkas biasa. Menjadi aneh memang, barbershop (bahasa Inggris) adalah kios pangkas. Tapi di sini, tempat-tempat pangkas rambut yang memakai plang nama "barbershop" kesannya identik dengan sebagai tempat pangkas elite, karena tarifnya yang lebih mahal dari tempat pangkas biasa.
Menemani bos kecil saya, Maher, pangkas rambut di Dyas Barbershop Sp. Kutablang, Lhokseumawe. (Dok. pribadi)
Adalah hal yang wajar, karena di barbershop para pelanggannya selain mendapatkan jasa pangkas atau cukur juga mendapatkan layanan creambath, pun tempatnya juga lebih bersih dan nyaman karena ada AC. Jadi, demi menyenangkan hati bos kecil saya, akhirnya saya membawanya pangkas rambut di sebuah barbershop di Simpang Kuta Blang. Padahal saya sendiri jarang pangkas rambut di barbershop dan lebih suka di tempat pangkas rambut biasa karena murah meriah.
Usai pangkas rambut, Maher mengajak saya untuk beli makanan karena sudah dirundung rasa lapar. Kali ini dia ingin makan ayam goreng di Quality Fried Chicken. Kebetulan pagi tadi dia hanya makan sepotong kue. Lagi-lagi demi menyenangkan hati bos kecil, saya menuruti keinginannya, lagian isi kantong juga belum kering setelah baru menjual beberapa SBD pagi tadi untuk keperluan membayar SPP sekolah Maher dan tagihan PDAM . Setelah pramusaji Quality membungkus ayam goreng pesanan kami, barulah kami pulang ke rumah.
Beli ayam goreng di Quality Freied Chicken. (Dok. pribadi)
Plus code: 54MW+35 Lancang Garam, Lhokseumawe City, Aceh. Google Maps.
Pukul 4 lewat setengah sore, usai mandi dan salat asar, saya menuju dr. Kupi. Saya sengaja datang lebih awal karena koneksi internet biasanya lebih cepat di mana pengunjung dr. Kupi belum begitu ramai. Koneksi internet yang cepat dibutuhkan agar proses entri gambar di blog berjalan mulus. Saya sudah kapok karena sering gagal entri gambar di waktu malam karena saking banyaknya pengunjung, koneksi internet pun seperti apem.
Tidak lama setelah habis waktu magrib, @teungkulik tiba setelah beberapa saat sebelumnya saya menelponnya, mengabari bahwa duit SBD yang dia titip sama saya beberapa hari lalu untuk dijual sudah laku dan dirupiahkan. Saat ini @teungkulik belum memiliki akun Exchange Crypto, dan sering memintai bantuan saya untuk menjual SBD hasil pembayaran yang ia terima dari konsistensinya menulis di Steemit.
@teungkulik yang tengah sumringah di depan laptopnya, karena SBDnya baru saja cair. (Dok. pribadi)
dr. Kupi Espresso, plus code: 54GG+58 Mns Mesjid, Lhokseumawe City, Aceh. Google Maps.
Yang lucunya, ketika saya menelponnya tadi, dia sempat batuk-batu hebat begitu mendengar SBDnya sudah cair. Ya, begitulah, terkadang ekspresi senang seseorang bisa berbeda-beda ujudnya. Bicara soal sikapnya yang selalu konsisten menulis dan rasa sabar stadium tinggi walau postingannya bisa berhari-hari teuadei karena tidak mendapatkan upvote yang cetar, itu membuat saya harus angkat topi untuknya.
Postingan sudah beres, saya bisa bersantai sejenak dengan nonton film Drakor. Untuk yang satu ini, tolong jangan bully saya, karena saya hanya menyukai Drakor genre sejarah. Sementara sedang asyik nonton, penjual jamur tiram cilik muncul di hadapan saya. Dia langsung merogoh barang dagangannya dari dalam kantong plastik besar. Kali ini dia tidak menawarkan jamur, tapi kripik ubi dan kue bawang. Katanya jamur belum bisa panen, jadi dia berjualan kripik dan kue bawang bikinan ibunya.
Gadis kecil manis penjual jamur dan kripik, calon menantu idaman para mertua di masa depan. (Dok. pribadi)
dr. Kupi Espresso, plus code: 54GG+58 Mns Mesjid, Lhokseumawe City, Aceh. Google Maps.
Saya mengambil satu bungkus kripik ubi dan kue bawang dan menyodorkan uang untuknya. @levycore yang kebetulan berada di sebelah saya, karena terpana dengan kegigihan bocah perempuan itu lantas menyodorkan uang sepuluh ribuan untuknya sebagai bonus. Dia menerimanya dengan wajah sumringah dan berucap terimakasih. Ketika saya minta berfoto dengannya, dia menolak halus, "malu saya Pakwa," ujarnya polos. Anak meutuwah! Gadis kecil manis penjual jamur dan kripik itu, adalah orang kedua yang harus saya angkat topi malam ini.[]
Lhokseumawe, 22 Maret 2021
SELAMAT
Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA
Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini
Salam hangat
Anroja
Link pintas untuk delegasi:
100SP 200SP 500SP 750SP
1000SP 1500SP 2000SP 2500SP 3000SP
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.