The Diary Game (Selasa, 23/03/2021): Hujan Kepagian, Anggur Merah, Dan Bersulang Bersama Para Steemians

^{@hattaarshavin, dan saya dengan sebotol wine di tangan. (Dok. pribadi)}

Hujan Kepagian

Hari masih terlalu pagi ketika hujan lebat mengguyur bumi Lhokseumawe setelah sekian lama ia tak kunjung datang. Sumur-sumur yang sebelumnya telah kekurangan debit air kini kembali terisi. Sawah-sawah yang sebelumnya kekeringan akibat kemarau panjang kini telah basah kembali, dan padi-padi tak lagi harus menjerit.

Pun jamaah kodok, sudah pasti akan merayakan turunnya hujan dengan menghelat pertunjukan konser gambus nanti malam. Intinya, semua makhluk hidup pasti menyambut 'bala tentara' hujan dengan gegap gempita penuh suka cita.

Sama seperti hujan yang baru muncul setelah sekian lama menghilang, musibah kecil pun datang menyapaku. Ya, ketika hujan baru saja berhenti berguyur sekitar pukul 7 setengah lewat, hanya baru beberapa meter saya meninggalkan SDIT Bunaiyya setelah mengantarkan anak saya Maher, tiba-tiba ban depan skuter Beat saya kempes.

^{Menunggu proses tambal ban di sebuah bengkel, di kawasan Hagu Selatan. (Dok. pribadi)}

Dalam kondisi ban depan tanpa angin, saya terus berkendara dengan kecepatan rendah sambil melirik ke kanan dan ke kiri untuk memastikan mungkin ada bengkel tambal ban di dekat-dekat situ.

Barangkali karena waktu masih terlalu pagi, tidak ada satupun bengkel tambal ban yang buka di sepanjang jalan antara Uteun Bayi hingga Kuta Blang. Saya terus memutar ke arah jalan Darussalam dan baru menemukan sebuah bengkel tambal ban yang sudah buka di seputaran Hagu Selatan.

Usai menyerahkan 'si merah' untuk ditangani oleh ahlinya, sambil menunggu ban siap ditambal, saya nongkrong di sebuah doorsmeer yang bersebelahan dengan bengkel karena kebetulan di situ ada bangku. Rupanya setelah diperiksa oleh ahlinya, ban dalam yang kempes tadi sudah tidak bisa dipakai lagi karena sobek pada bagian pentil.

Sialnya, uang 40.000, yang hanya segitu saja yang ada dalam kantong saya, habis dalam waktu sekejap untuk beli ban dalam yang baru. Hanya butuh waktu 10 menit, ban depan skuter saya sudah siap dipasang kembali dan saya bergegas menuju ke sebuah warkop depan Pertamina untuk ngopi sambil menunggu Maher pulang pukul 11.

Bersulang Dengan Sebotol Wine Bersama Teman-Teman Steemian

Usai salat magrib, saya keluar rumah menuju warkop dr. Kupi Espresso. Awalnya saya duduk sendirian di pojok warkop. Tak lama kemudian Bung @levycore datang. Kali ini dia datang dengan menenteng satu bungkusan plastik yang terlihat oleh saya seperti botol sirup.

^{Saya, @hattaarshavin, @levycore, @resyi, @nasrol KASTA, @ipolatjeh1988 --dua yang terakhir tidak tampak di foto--di Warkop dr. Espresso. (Dok. pribadi)}

^{Saya, bersulang untuk @levycore yang baik hati. (Dok. pribadi)}

Setelah dibuka ternyata bukan sirup, tapi sebotol wine alias anggur merah non alkohol. Ia sengaja membawa wine setelah mendapat banyak rejeki dari hasil menjual SBD dan ingin berbagi kebahagian bersama teman-teman. Saya dipercaya untuk membuka tutup botol wine dan menuangkannya ke gelas teman-teman. Malam ini, dengan sebotol wine merk Haw A Red Sparkling, kami bersulang sambil mengobrol hingga larut malam.[]

Lhokseumawe, 23 maret 2021

@akukamaruzzaman