THE DIARY GAME – (RABU, 09 JUNI 2021): MESIN “PEURONTOK” YANG MULAI HILANG SENYUMNYA

Petani sedang merontokkan bulir padi menggunakan mesin

Assalamualaikum … Apa kabarnya teman-teman Stemian? Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin.

Oyea teman-teman Stemian semua, Alhamdulillah hari ini saya @ajirfalaky ingin mencoba berbagi keseharian saya kepada teman-teman semua, semoga bermanfaat.

Sudah menjadi rutinitas sebelum melakukan aktivitas di kantor, ditemani istri dan anak kami menyempatkan sarapan pagi bersama. Dengan menu yang sederhana namun begitu nikmat kami santap bersama keluarga kecil tercinta. Waktu tepat menunjukkan pukul 7.20 WIB artinya kami harus bersiap-siap untuk berangkat menuju kantor, oyea teman-teman jarak antara tempat tinggal saya dengan tempat bekerja lebih kurang 13 km.

Tepat pukul 8.00 WIB saya tiba dikantor dan seperti biasa “absensi” mulai menanti. Usai absensi saya coba menyempatkan diri untuk bersosialisasi bersama teman sejawat dengan secangkir Kopi Sanger “sama-sama ngerti” kalau kata teman.

Aktivitas hari ini dikantor tidak begitu padat, hanya menyelesaikan tugas disposisi surat masuk serta membuat laporan khatib Jumat. Sedang menyelesaikan daftar khatib Jumat, Hp berdering dan coba saya cek ternyata panggilan masuk dari istri tercinta. Patut sang istri menelpon karena waktu makan siang telah tiba, saya coba melihat jam dan benar waktu telah menunjukkan pukul 12.10 WIB.

Siang ini saya dan istri akan makan mie Rumbhi Bang Jai yang ada di jalan Darussalam Lhokseumawe

Menikmati hidangan mie Rumbhi bang jai bersama istri

Usai makan siang azan Dhuhur pun berkumandang, ini tanda kepada kita untuk kembali menghadap Illahi Rabbi. Tanpa menunggu lama, segera saya menuju Masjid Islamic Center untuk melaksanakan kewajiban sebagai Muslim.

Bergegas menuju Masjid Islamic Center Lhokseumawe

Usai melaksanakan shalat , saya kembali melakukan aktivitas rutin sampai tiba waktu untuk pulang kantor Pukul 16.30 WIB. Seperti biasa sebelum pulang kami diwajibkan untuk melakukan absensi sebagai bukti telah menyelesaikan tugas untuk hari ini.

Tiba dirumah pukul 17.15 WIB, saya segera bergegas menjumpai si buah hati yang telah setia menanti abahnya pulang dari tempat bekerja. Rindu tak terbendung si buah hati terlihat dari pelukan erat yang diberikan, maklum si abah pergi pagi pulangnya sore hari, jadi seharian tidak terlihat menemaninya.

Rumaisha si buah hati abah

Jogging atau berjalan-jalan kecil sudah menjadi rutinitas saya ketika pulang kerja, bahkan bisa disebut hobi. Kebiasaan tersebut sering saya lakukan dengan berjalan disekitar tempat tinggal. Kebetulan udara disekitar tempat tinggal saya masih sangat sejuk dan jauh dari polusi udara dan sangat baik untuk pernafasan. Dalam perjalanan joging tersebut, saya melihat ada sekelompok petani yang sedang merontokkan padi hasil panen kemarin.

Petani sedang merontokkan bulir padi

Saya tertarik dengan aktivitas tersebut dan mencoba sedikit berbincang ringan disela-sela istirahat. Dari hasil pembicaraan tersebut, saya melihat ada kesedihan diwajah pengusaha "Peurontok Padi" tersebut. Saya coba menanyakan alasan utama kenapa bisapengguna mesin kilang padi tersebut saat ini sudah mulai kurang diminati oleh petani?

Ternyata, banyak petani saat ini lebih senang menggunakan jasa memanen padi menggunakan mobil khusus. Petani hanya tinggal menunggu dan duduk manis dipinggir sawah, semua proses dari pemotongan, pengumpulan padi ke karung, dan pengangkatan hasil padi dari sawah ke pinggir jalan dapat dilakukan dalam sekali jalan.

Selain alasan hematnya waktu pemanenan padi, biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari menggunakan mesin kilang padi. Selain itu, penyebab kurangnya peminat petani menggunakan kilang padi, dikarenakan sulitnya mencari tenaga profesional untuk memotong padi. Banyak kaum tua yang sudah mulai lemah untuk melakukan "tung upah" disawah, sedangkan penggantinya tidak ada. Banyak pemuda/i saat ini lebih senang nongkrong dan berwara-wiri dijalan tanpa tujuan jelas, jelas Bang Wan selaku pemilik kilang padi.

Selain alasan lebih murah memanen menggunakan mobil khusus panen, ternyata Regenerasi pemanen padi turut andil dalam menciptakan semakin berkurangnya minat petani dalam menggunakan jasa kilang padi. Karenanya, mari sama-sama kaum muda, jangan pernah malu untuk jadi petani. Karena Indonesia pernah jaya dengan pertaniannya.

Tidak terasa waktu sudah hampir menjelang maghrib, saya pun bergegas kembali kerumah untuk mandi dan melanjutkan aktivitas ibadah shalat Maghrib ke Meunasah.

Sekian aktivitas keseharian saya hari ini, termaksih sebesar-besarnya selalu saya hanturkan kepada @radjasalman @anroja @ernaerningsih @justyy @firyfaiz @sofianiskandar @ikhsan01 @mjroja @umam @fwinanda @herimukti @khairil98 @ruqaiyah @asiahaiss dan Steemian semuanya, yang telah berkenan membaca artikel singkat keseharian saya.

Saya juga menyadari didalamnya masih banyak kekurangan tata letak dan penggunaan bahasa, mohon saran dukungan dan arahannya kepada saya, semoga kedepan tulisan saya bisa lebih baik dari sekarang ini.

Salam hormat
@ajirfalaky