Di pagi hari Minggu ini saya terbangun pagi seperti biasa juga dengan aktivitas biasanya saya pergi ke kampus Matanggeulumpangdua Bireuen untuk mengikuti perkuliahan secara luring seperti biasa kalau hari-hari lain kami sering belajar melalui media virtual zoom namun kalau hari Minggu selalu bertatap muka. Jadi di pagi hari ini saya bangun jam 05.20 dan melaksanakan kewajiban ku, sebagai ummat muslim, setelah bersiap-siap di rumah sekitar jam 07.20 saya berangkat dari rumah dengan di antarkan adek saya sampai simpang cibrek untuk berangkat bersama-sama ke kampus bersama pak Roy dan pak Muktar.

Menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih untuk perjalanan kami ke matang, hari ini dimana mata kuliah kami sudah hampir rampung semua untuk semester ini, namun banyak sekali tugas dan laporan, makalah, jurnal penelitian juga tugas final yang kami kerjakan, jadi ketika sampai di kampus kami langsung masuk ke ruangan kelas dan langsung mengerjakan tugas masing-masing sambil bekerja sama dengan teman-teman lain sampai tugas kami selesai satu persatu.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu kami sibuk dengan mengerjakan tugas masing-masing hingga jam 12.30 suara azan terdengar di mesjid di depan kampus kami, kami pun istirahat sebentar untuk shalat dan selanjutnya kami keluar dari pekarangan kampus untuk makan siang, setelah makan siang kami kembali lagi menuju ke ruangan untuk melanjutkan mengerjakan tugas yang belum selesai.

Jam 04.00 suara azan kembali terdengar kami istirahat untuk shalat ashar dan pekerjaan kami hampir rampung semuanya, segera setelah mengerjakan shalat kami melanjutkan lagi tugas kami tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 17.30 tugas kami semua pun selesai, kami sepakat untuk pergi mencari minuman kami keluar dari kampus menuju ke arah Bireun, akhirnya di tempat jameun kupi menjadi pilihan kami semuanya.

Suasa jameun kupi atau zaman kopi purba kala istilah untuk tempatnya, kalau kita lihat suasananya hampir kita kembali ke masa lalu tempat itu di kreasi dengan suasana zaman klasik bukan dahulu bukan zaman modern seperti cafe sekarang ini akan tetapi ini semua bernuansa zaman dahulu.

Suasana begitu adem, pengunjung nya juga begitu ramai di tambah juga hari ini hari libur jadi banyak keluarga yang datang menghabiskan waktu bersama keluarga nya, kami semua memesan minuman dan makanan serba dahulu seperti jagung rebus dan dughok kalau istilah bahasa Aceh nya yang merupakan makanan khas Aceh zaman dahulu artinya bukan makanan seperti zaman sekarang dengan sebutan dn bentuk makanan yang serba modern akan tetapi menu yang di sediakan di jameun kupi ini adalah makanan tradisional atau makanan orang dahulu bukan makanan modern sekarang ini.

Azan magrib berkumandang di dekat mesjid yang kebetulan berdekatan dengan cafe jameun kupi ini, kami segera menghabiskan makanan dan minuman pesanan kami dan kami kembali untuk pulang dan kami shalat magrib di salah satu mesjid yang ada di pinggir jalan raya setelah shalat magrib kami kembali melanjutkan perjalanan pulang seperti biasa saya jam 10.00 malam baru sampai ke rumah.

Sungguh seharian perjalanan yang melelahkan namun juga berarti bagi saya, sampai disini cerit diary saya hari ini, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Terimakasih semua teman-teman yang sudah mau bekunjung ke laman saya.