The Diary Game [Rabu, 21 Februari 2024: Penunda Lapar]

Salam hangat Steemian semua
Hari Rabu tanggal 21 Februari yang menciptakan kenangan terindah. Rutinitas mengajar menjadi awal hari yang menyenangkan. Bertemu dengan siswa dengan berbagai jenis karakternya. Terkadang menciptakan amarah dan lebih banyak menciptakan tawa. Saya terbiasa bercanda dengan siswa daripada memberikan pelajaran. Apalagi dalam beberapa momen, siswa selalu mengeluhkan lapar. Pada jam pelajaran kali ini, saya mempersilahkan beberapa siswa untuk belanja di kantin pada saat jam pelajaran. Saya rasa hal seperti ini tidak pernah terjadi di sekolah.

Pemberian dari siswa

Model belajar yang saya ciptakan ialah pendidikan yang menyenangkan. Pendidikan yang memberikan cara pandang dengan mengedepankan percakapan ringan. Percakapan yang biasa mereka kerjakan sehari-hari. Namun tidaklah melenceng jauh dari materi yang disampaikan. Apalagi terkadang siswa memiliki perasaan terima kasih dengan memberikan guru nya jajan atau minuman. Menciptakan empati kepada siswa itu teramat susah. Namun, sejauh pengalaman yang saya alami. Siswa membiasakan diri untuk menghidupkan pola berbudaya. Beruntungnya pada saat memasuki siang hari, siswa memberikan saya minuman "penunda lapar". Apalagi saya memang belum sarapan pada saat pergi ke sekolah.

Pada saat di rumah @bukutaqin

Rutinitas di sekolah telah selesai dilakukan. Saya memutuskan untuk bergegas pulang. Namun pada saat perjalanan pulang. Saya memutuskan untuk pergi ke rumah @bukutaqin terlebih dahulu. Sesampainya di rumah Taqin, kami membicarakan soal kendala dalam dunia penulisan. Kendala yang paling mendasar untuk saya sendiri ialah rasa malas dan jenuh. Tujuan dari pertemuan untuk melakukan evaluasi sendiri ialah menumbuhkan semangat kembali. Maka dari itu, kami selalu mendukung antara satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itulah, kami jangan membiasakan berpuasa dalam dunia penulisan. Apalagi memiliki motivasi kuat untuk memperbaiki gaya penulisan.

Kulit coklat cincang

Evaluasi telah kami lakukan, saya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Sesampainya di rumah, saya memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Rutinitas kembali berlanjut di sore hari. Sore ini saya tidak mencari rumput untuk kebutuhan makanan kambing. Saya memutuskan untuk mencincang kulit coklat sebagai sumber makanan kambing. Dilain sisi, hal ini bertujuan untuk memanfaatkan kulit coklat. Mengingat, kulit coklat masih dikategorikan segar sebelum 3 hari. Selebihnya, kambing tidak terlalu menikmati kulit coklat karena kulit coklat mulai menjamur.

Jenang jagung telah ditiriskan

Rutinitas dari pagi hingga sore hari telah tercipta. Rutinitas malam hari menciptakan kisahnya tersendiri. Aktivitas di malam hari dengan kegiatan membantu orang tua kembali dilaksanakan. Rutinitas mengaduk jenang jagung menjadikan aktivitas yang patut dikerjakan. Walaupun hanya dikerjakan beberapa saat. Namun cukup membantu kerja keras kedua orang tua. Alangkah baiknya jika kegiatan membantu di tutup sampai proses meniriskan jenang jagung. Penutupan kegiatan yang memberikan ketenangan mendalam di pikiran.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan. Semoga tulisan saya mampu memberikan manfaat kepada steemian semua. Ucapan terima kasih diberikan kepada steemian semua atas dukungan yang terima selama ini...