The Diary Game [Rabu, 14 Februari 2024: Pemilu hanya Sesaat, Selanjutnya kembali Bekerja]

Salam hangat Steemian semua
Hari Rabu tanggal 14 Februari yang menciptakan pengalaman yang berharga. Pesta demokrasi sedang terjadi di Republik Indonesia. Negara kepulauan yang terbentang saling menjalin harapan akan pemimpin yang bijaksana. Harapan akan negeri yang memberikan perasaan tenang kepada rakyat. Kedamaian yang selalu didambakan oleh masyarakat yang mencoba untuk bertahan hidup. Berjuang untuk mendapatkan rezeki untuk dibawa pulang.

Representasi ikatan

Rutinitas pagi hari mempersiapkan diri untuk berangkat ke TPS. Sesampainya di TPS, saya mengumpulkan kertas undangan memilih. Pada saat menunggu antrian, saya bercengkrama dengan tetangga yang menunggu giliran. Kami berbincang akan aktivitas masing-masing. Perbincangan kami bahkan tidak mengarah pada salah satu calon. Kami hanya menyibukkan perbincangan akan kebutuhan hidup sehari-hari. Berkaitan akan rutinitas masing-masing. Seakan Pemilu tidak menciptakan keributan di lingkungan. Saya patut bersyukur akan kedamaian yang tercipta ini.

Tibalah saatnya saya untuk memilih. Waktu pencoblosan tidaklah lama dilakukan. Saya hanya "menutup mata" saat memilih. Memilih hanyalah formalitas sebagai warga negara yang disarankan untuk mencoblos. Pertikaian soal politik tidaklah menciptakan ketertarikan. Pada dasarnya Pemilu hanya sesaat, selanjutnya kembali bekerja. Itulah realita yang memang sedang terjadi. Apalagi meributkan Paslon tertentu, rakyat hanyalah alat pertikaian yang mudah dikendalikan. Pada akhirnya, kenapa harus direspon dengan emosional. Langkah terbaiknya harus berfikir rasional.

Melihat sawah kakek

Pencoblosan telah saya lakukan. Saya memutuskan untuk pergi ke rumah kakek untuk menjemput adik yang paling kecil. Sesampainya di rumah kakek, ternyata adik sedang sibuk bermain game. Saya memutuskan untuk bertemu kakek yang sedang membuat pintu. Kami berbincang akan beberapa politik yang sedang terjadi. Namun kami pada akhirnya membahas akan pengalaman yang dialami oleh kakek. Hal itu malah lebih menarik untuk ditanggapi dan dengarkan. Perbincangan yang lumayan panjang kami lakukan. Saya memutuskan untuk pulang dan ternyata adik lebih memilih untuk tetap di rumah kakek.

Pada saat perjalanan pulang. Saya memutuskan untuk mampir terlebih dahulu di sawah kakek. Saya melihat pertumbuhan tanaman cabai yang dikelilingi oleh rumput liar. Hal ini yang membuat saya ingin turut membantu kakek. Apalagi rumput liar tampak menggoda untuk dimanfaatkan sebagai makanan kambing. Saya pun teramat antusias akan aktivitas bertani. Hal ini dikarenakan pertanian lebih menarik untuk dijalani dan dinikmati. Pertanian adalah jalan hidup.

Kambing menikmati rerumputan

Kebutuhan di rasa cukup, saya memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, saya bergegas untuk tidur terlebih dahulu. Sebangun tidur, saya memutuskan untuk mencari makanan kambing. Pencarian makanan kambing di lakukan di lahan belakang rumah. Makanan yang di cari berupa dedaunan dan tanaman rambat. Pada saat rerumputan yang diperoleh di berikan kepada kambing. Kambing teramat menikmati rerumputan. Saya teramat senang melihat aktivitas tersebut.

Jenang jagung telah ditiriskan

Waktu perlahan berganti malam hari. Rutinitas membantu orang tua terjadi kembali di malam hari. Aktivitas yang menenangkan untuk dijalani. Saya turut membantu orang tua mengaduk jenang jagung. Walaupun hanya beberapa saat, selanjutnya dikerjakan oleh bapak. Saya kembali membantu pada saat meniriskan jenang jagung. Meniriskan jenang jagung telah selesai dilakukan. Saya memutuskan untuk istirahat dari rutinitas.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya. Semoga tulisan saya menghadirkan manfaat kepada steemian semua...