The Diary Game [Jum'at, 26 April 2024: Jum'at yang Menenangkan]

Salam hangat Steemian semua
Hari Jum'at tanggal 26 April yang menghidupkan mesin pencari nikmat. Aktivitas pagi hari selepas mandi untuk membersihkan diri. Saya berias diri untuk mengawali rutinitas menjadi pengawas ujian akhir semester genap kelas IX. Saya berpamitan kepada kedua orang tua dan memulai perjalanan ke sekolah ditemani Si Merah. Perjalanan panjang dilalui dengan lika-liku jalanan aspal yang menggeripis di makan oleh air. Musim penghujan merupakan momok bagi aspal yang mudah tergerus oleh aliran air.

Tugas sebagai pengawas ujian

Perjalanan panjang yang dilalui mendapatkan keselamatan dari pencipta. Walaupun sedikit terlambat karena terhambat dengan salah makan yang menyebabkan diare. Saya menyegerakan masuk kelas untuk menjadi pengawas ujian. Ujian semester genap yang berlangsung dengan kondusif. Mempercepat proses ujian seluruh siswa. Selepas mengumpulkan berkas soal dan jawaban ujian siswa. Saya menyegerakan pergi ke rumah teman bersama pak Aris.

Kami melakukan perjalanan ke rumah teman yang bernama Heri. Sesampainya di lokasi, kami dipersilahkan masuk dan menikmati jajanan lebaran. Suasana lebaran masih menyelimuti di rumah ini. Sembari menikmati jajanan, kami melakukan obrolan ringan untuk mencairkan suasana. Waktu berjalan begitu cepatnya dan tibalah saatnya untuk melaksanakan sholat Jum'at.

Menikmati jajanan lebaran

Perjalanan ke masjid saya lakukan bersama Heri yang menjadi sopir. Pengalaman pertama dalam hidup untuk safari masjid di sekitar sekolah. Kegiatan sholat Jum'at dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan. Selepas sholat Jum'at, perjalanan ke rumah Heri dilakukan. Sesampainya di rumahnya, kami menciptakan obrolan di teras rumahnya yang menyejukkan. Jum'at yang menenangkan menyelimuti perbincangan hangat. Membahas akan kelanjutan masa depan yang dipenuhi dengan misteri. Perbincangan yang di rasa cukup, saya memutuskan untuk pamit pulang.

Menikmati hujan deras

Perjalanan pulang dilakukan dengan perasaan syukur. Menghidupkan setiap semangat yang terukir indah. Setiap perbincangan yang kami ciptakan menjadikan renungan dalam perjalanan pulang. Sesampainya di rumah, saya beristirahat sejenak dengan berbincang dengan ibu. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan saya menikmati hujan di teras rumah. Ibu sendiri menyibukkan diri untuk mencari rumput. Saya masih belum memiliki keberanian untuk mencari rumput. Apalagi hujan terus mengguyur dan saya masih pada masa pemulihan flu dan batuk.

Menikmati hijaunya daun cabai

Waktu perlahan telah berganti malam hari. Saya yang dipenuhi dengan kegiatan yang tidak berarti. Saya keluar rumah untuk menulis dan menikmati tanaman yang masih basah. Udara dingin mengajak diri untuk tidak berlama-lama di teras rumah. Saya memutuskan untuk masuk rumah dan merebahkan diri di atas kasur. Memainkan smartphone untuk melihat beberapa tulisan yang menarik untuk disimak.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan kali ini. Nikmatilah setiap butiran kenikmatan yang telah diterima. Agar kita semakin bersyukur akan setiap nikmat yang diperoleh. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya selama ini...