The Diary Game Season 3, Better Life, Rabu, 09 Juni 2021 : Capcai Sabena, melanjutkan rencana yang tertunda

Hello..sahabat stemian semuanya, semoga di hari ini masih diberikan kesehatan dan kekuatan kepada kita semua oleh yang kuasa atas segala sesuatu Allah, SWT, sehingga masih bisa menjalankan aktifitas sebagai mana biasanya, amiin.

Hari ini saya terbangun menjelang waktu shubuh seperti biasanya, kemudian membangunkan istri dan anak-anak untuk melaksanakan shalat subuh.

Selesai shalat, saya selalu berdoa agar selalu diberikan kesehatan, keberkahan umur, keberkahan rezeki, juga kepada kedua orang tua, keluarga, guru-guru, sahabat dan teman-teman semuanya agar selalu bahagia, selamat di dunia dan akhirat, amiiin.

Seperti biasanya saya bersiap-siap untuk berangkat kerja, tiba-tiba suara hand phone bordering ketika saya lihat dilayar ternyata panggilan dari sahabat di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, namanya Rahmad, karena sejak habis lebaran idul fitri lalu, kami belum pernah bertemu makanya dia mengajak “Ngopi” bareng sekalian silaturrahmi, kali ini kami memilih tempat di Station Coffe Premium, Simpang Kuta Blang – Lhokseumawe, tak lama kemudian ikut bergabung cut kak lia begitu kami sering memanggilnya, beliau kerja di Rumah Sakit Umum Cut Mutia, ikut juga hadir bang abdurrahman dan sesepuh jaffar siddiq (tdk ada dalam gambar)

Sambil menikmati secangkir kopi, kami saling bercerita santai dan tanpa terasa pukul sudah menunjukkan jam 8.00 kurang, kami pun berpisah menuju ketempat kerja masing-masing.

Sesampai dikantor saya mulai kegiatan seperti biasanya hingga menjelang siang, kemudian waktu istirahat saya dan teman sekantor mencari makanan untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan, kali ini kami memilih makan “capcai” SABENA yang tidak jauh dari tempat kami bekerja. Sebenarnya kami sudah merencanakan sebelum bulan puasa kemaren dan baru sekarang terealisasi.

“Capcai” Sabena rasanya begitu menggoda dan nikmat sekali, kalau sudah mencoba pasti ingin kembali lagi ke tempat ini, teringat guru saya dari banda aceh, waktu berkunjung ke lhokseumawe beberapa bulan yang lalu beliau minta di antarkan ke tempat ini untuk menikmatinya kembali, sayang waktu itu warungnya tidak buka.

Sambil menikmati “capcai” bersama teman-teman, hp ku tiba-tiba saja bergetar pertanda ada panggilan dan benar saja ternyata dari ummi anak-anakku, menginformasikan bahwa si kakak menderita sakit demam berdasarkan pesan singkat dari ustazahnya dan boleh dijemput di bawa pulang untuk istirahat dan berobat.

Menjelang siang kami bubar dari warung “SABENA”, saya segera menuju tempat istri kerja kemudian menuju dayah Mataqu-alue lim untuk menjemput si kakak untuk kami bawa pulang.

Kami segera berangkat dan karena sudah memasuki waktu zhuhur saya memutuskan singgah di mesjid raudhatul jannah alue awe untuk menunaikan shalat, karena shalat jamaah sudah bubar, saya akhirnya shalat sendirian saja hingga selesai, setelah berdoa saya pun keluar melanjutkan perjalan ke dayah bersama istri.

Setelah sampai di dayah, istri segera menghubungi ustazah untuk meminta izin masuk ke bilik tempat si kakak istirahat, sementara saya tunggu di luar asrama. Setelah semua perlengkapan sikakak selesai disiapkan, kamipun mohon izin dan kembali ke rumah dan Alhamdulillah sikakak sudah kelihatan sehat.

Selanjutnya saya kembali ke kantor untuk melanjutkan aktifitas kembali sampai waktunya pulang. Saya pun bergegas dan menjalankan kenderaan menuju rumah, sebelum sampai di rumah tepatnya di depat IAIN Lhokseumawe saya berhenti sebentar untuk membeli gorengan untuk di bawa pulang.

Demikian ulasan singkat hari ini, atas kunjungan dan dukungan dari sahabat-sahabat stemian saya ucapkanan terimakasih, Keep Spirit & Bravo Steemit.