Catatan harian @aafadjar, Senin, 29 Maret 2021.

Hari ini keadaan hujan. Deras sangat hujannya. Kabarnya, beberapa Desa ada yang banjir.
Rencananya, tadi pagi saya mau ke Kantor Pajak bersama teman. Teman itu meminta saya membantunya melaporkan pajak tahunan. E-fin pajaknya hilang. Jadi tidak bisa melapor secara online, harus ke Kantor. Berhubung hujannya deras dan tidak tau kapan berhenti, agenda ke Kantor Pajak kami tunda saja sampai besok. Itupun kalau besok tidak hujan deras.

Hujan juga “memaksa” saya di rumah saja. Guna membikin kesibukan yang berarti di rumah, saya memilih mendengarkan musik dan membaca beberapa majalah lama. Setidaknya, dengan membaca dapat menjaga “ketenangan”, sembari menanti naiknya nilai tukar Bittorent Coin (BTT) menuju angka Rp. 55. Kata orang-orang sih, membaca dan mendengarkan musik, bisa mengistirahatkan "nafsu", biar tenang. Butuh tenang untuk taking profit. Tidak perlu grasa-grusu kalau mengutip istilah Presiden Jokowi, jangan sampe sebentar-sebentar sell, sebentar buy. Perlu disiplin dan santai untuk mencapai target.

Tiga hari yang lalu, saya membeli BTT. Saat itu nilai tukarnya masih diangka Rp. 47. Untuk profit, saya memasang target kenaikan sebesar Rp. 8 per coinnya, dan agar keuntungan sejumlah itu tercapai, saya baru boleh menjualnya diharga Rp. 55 per 1 Coin BTT.
Saya tidak pernah menetapkan target besar ketika trading crypto. Saya lebih memilih melakukan trading atas coin-coin recehan, dari pada trading coin-coin "high". Biar kecil, yang penting aman dan profit. Bagi saya, berinvestasi harus mencari posisi paling aman. Tak apalah kecil, yang penting bertahan dan mengambil profit setiap hari.

Biasanya, moment menanti hasil trading saya manfaatkan untuk bermain dengan anak saya Azka Ahmad Fadjar, tetapi istri dan anak sedang pulang kampung. Menjenguk Ayah Mertua, jadi saya membaca aja deh.

Saya Memilih Sudut Rumah Untuk Membaca, Dalam Kebiasaan Yang Saya Alami, Sudut Ruangan Memberi Inspirasi dan Ketenangan

Photo ini diambil oleh Senior saya Syahmualim

Hampir Lupa Makan Siang

Saya memilih terus membaca, biarpun hujan lebat tak berhenti. Saya hampir lupa makan siang, untung saja datang seorang teman ke rumah, mengajak makan siang. Akhirnya kamipun hanya makan mie seduh saja dirumah.

Suasana Hujan Deras, Photo Saya Ambil Dari Depan Rumah

Ada 3 Majalah yang saya baca hari ini, Namanya "Politik 2014".

Majalah ini sebenarnya majalah yang diterbitkan menjelang pemilu 2014, sejak majalah itu saya terima dari seorang politisi, sampai kemarin belum saya bacapun seluruh isinya. Hanya sempat membaca sebagian waktu itu.

Majalah (1)

Saya tertarik dengan cover belakang majalah tersebut yang mengutip pernyataan Peter Drucker :

"Sesungguhnya tidak ada negara yang terbelakang, kecuali negara yang salah urus"

Bagi teman-teman yang belum tau siapa Peter Drucker. Disini saya bagikan sedikit informasi yang saya ambil dari Wikipedia. Nama lengkapnya Peter Ferdinand Drucker Ia adalah seorang penulis, konsultan manajemen, dan "ekolog sosial." Ia sering disebut sebagai Bapak "manajamen modern." Ratusan artikel ilmiah dan populer serta 39 bukunya menjelaskan bagaimana manusia diorganisir pada setiap sektor masyarakat—bisnis, pemerintah, maupun organisasi non-profit. Wikipedia.

Majalah (2)

Saya juga tertarik dengan majalah ke 2 ini karena melihat cover belakangnya, yang mengutip pernyataan Lord Acton :

"Kekuasaan cenderung korup tetapi kekuasaan absolut pasti menjadi korup"

Lord Acton adalah Guru Besar sejarah modern di Universitas Cambridge, Inggris. ia hidup sampai abad 19.

Majalah (3)

Saya juga tertarik dengan majalah yang ketiga ini karena melihat cover belakang, yang mengutip pernyataan Sutan Syahrir:

"Hidup yang tak diperjuangkan tak dapat dimenangkan"

Mr. Sutan Syahrir adalah salah seorang tokoh Prokalamasi Indonesia dan pernah menjabat Perdana Menteri Indonesia semasa Presiden Soekarno .
Alhasil, ternyata ketertarikan saya pada majalah-majalah itu, bukan karena cover depan. Tapi, cover belakang. Cover depan, politis banget kesannya. Saya tak suka.

Dari ketiga majalah itu sebenarnya tidak menulis panjang lebar tentang Peter Drucker, Lord Acton ataupun tentang Syahrir. Isinya opini dan wawancara dengan tokoh-tokoh politik Indonesia. Ada wawancara dengan Jusuf Kalla, Wiranto, SBY, Yusril Ihza Mahendra, Marzuki Alie, Harry Tanoe, Sutiyoso dan lain-lain. Menarik sekali pendapat-pendapat mereka, dan yang lebih menarik bagi saya adalah membanding pemikiran antar tokoh-tokoh tersebut dalam memajukan Indonesia.

Inilah Penampakan Cover Belakang Majalah-Majalah Politik Indonesia 2014 Yang Saya Baca

Saya baru selesai membaca menjelang sore, dan ternyata hujan belum juga mereda. Jam sudah menunjukkan pukul 17.30. Saya buka indodax, untuk mengechek harga jual Coin BTT, ahh.. belum naik mencapai Rp.55, jadi masih harus sabar nich untuk take profit.
Hujan baru berhenti pada pukul 21.00 WIB. Ternyata hujan yang sepanjang hari itu telah menyebabkan banjir.

Ini adalah foto kondisi daerah yang tergenang banjir yang dikirimkan oleh teman

Ini saja catatan harian pertama saya dalam rangka ikut berpartisipasi pada #thediarygame di komunitas #steem-sea, semoga bermanfaat. Malu juga sih waktu baca report partisipasi #thediarygame dari pak @anroja, akun saya yang kebetulan berawalan "aa" jadi yang teratas, nampak kali lah saya tidak aktif di komunitas. haha

Spesial thanks untuk teman-teman stemit yang sudah membaca catatan ini. Semoga sehat dan sukses di platform ini.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada komunitas @steem.sea, juga kepada tim steemit @steemcurator01, @steemcurator02, @steemcurator08, @booming03, @booming04 serta semua anggota tim lainnya.

Salam hormat saya,

@aafadjar

#betterlife
#thediarygame
#steem-sea Community
#steemexclusive
#steemtigers Community
#steemschools Community