Pendaratan Pasukan Belanda dalam Agresi Militer I, 1947

in #history6 years ago

Agresi Militer Belanda I, 1947. Jan Stevens-Spaarnestad. IV. Colorized..jpg

Pada 21 Juli - 5 Agustus 1947 Belanda melancarkan apa yang mereka sebut sebagai operatie product atau aksi polisionil. Indonesia menyebutnya sebagai Agresi Militer I. Sebelum melancarkan agresi Belanda memberikan ultimatum kepada Indonesia agar mundur 10 KM dari garis demarkasi, hal ini bertujuan untuk menguasai sumber-sumber daya alam seperti perkebunan dan sumur minyak. Tentu saja permintaan ini ditolak oleh para pemimpin Republik.

Sikap Belanda ini menurut Indonesia jelas melanggar hasil Perundingan Linggarjati karena melakukan invasi terhadap wilayah Indonesia. Sedangkan Belanda menafsirkan Perundingan Linggarjati dengan berbeda, Negara Federal Indonesia dianggap sebagai bagian dari Kerajaan Belanda, sehingga ultimatum tersebut dianggap sebagai urusan dalam negeri.

Sepanjang tahun 1946-1947 ratusan ribu tentara Belanda masuk ke Indonesia setelah menyerahnya Jepang dalam Perang Dunia II dengan tujuan untuk berkuasa kembali di Indonesia. Foto diatas memperlihatkan salah satu momen pendaratan pasukan Belanda di Indonesia pada tahun 1946-1947.

Namun persiapan agresi yang matang tersebut tidak memperhitungkan reaksi dunia internasional atas agresi tersebut. Kecaman mengalir kepada Belanda baik dari negara-negara Asia seperti India dan Pakistan maupun dari negara-negara Barat seperti Inggris dan Australia.

Atas desakan dunia internasional melalui forum PBB akhirnya Belanda mengakhiri agresi militernya tersebut. Belanda tidak menyangka reaksi dunia akan begitu keras karena Belanda melanggar Perundingan Linggarjati yang merupakan kesepakatan antar 2 negara yang disaksikan oleh dunia internasional.

Pada 1 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi DK PBB yang mnyerukan penghentian agresi militer tersebut yang akhirnya diterima oleh Belanda yang tidak memiliki banyak pilihan lain.

Foto pendaratan pasukan Belanda diatas sudah diedit agar tampak lebih hidup, dibawah ini adalah foto aslinya dalam hitam-putih.

Agresi Militer Belanda I, 1947. Jan Stevens-Spaarnestad. IV..jpg

Foto: Jan Stevens/Spaarnestad

Sort:  

mantap @fotosedjarah, mau nanya bagaimana cara tau warna asli foto diatas kalau foto aslinya berwarna hitam putih kaya gitu?

Kalau mau niat ya harus riset mendalam, kalau agak malas ya pakai imajinasi :)

Aksi Polisionil 1: Pendaratan pasukan Belanda di pantai Pasirputih, 1947
image

Waktu: 21 Juli 1947
Tempat: Pantai Pasirputih, Situbondo
Tokoh:
Peristiwa: Pasukan marinir Belanda mendarat di pantai Pasirputih sebagai bagian dari Aksi Polisionil 1
Jangan lupa kunjungi blog saya
@warsteem05

Thank you tambahannya.

The 2 photos look great, good editing work. What a way the Netherlands tries to do things ...

Indeed. Thank for stopping by.

Kalau melihat sejarahnya, bahwa apapun jenis kesepakatan tentu melahirkan persepsi dan tafsir sendiri. Termasuk perjanjian linggar jati ini. Dan orang yang paling berperan dalam meletusnya agresi tersebut adalah Gubernur Jendral H.J. van Mook karena dia menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.
Pelajaran kepada kita bahwa untuk membuat peejanjian tersbut harus

*** Jelas, Tuntas san Tidak Bias.***

Maaf komen panjang om @fotosedjarah.

Seingat saya bahwa dalam 17 pasal perjanjian linggar jati itu yang utama adalah pengakuan Belanda terhadap kekuasaan Indonesia meliputi Jawa Madura dan Sumatera. Dan di Perjanjian inilh nama Indonesia disebut Dengan Republik Indonesia Serikat. Mohon koreksi kalau salah @fotosedjarah ??

You are a great history writer. Thanks for nice post.

How do you got this big upvote?

Luck, I guess :)

Sejarah yang tidak boleh kita lupakan..

Like very much your wiriting for history ❤ @fotosedjarah

I find everything so interesting, because you have alot of histories behind you boss, you are so expensive...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 56775.06
ETH 2345.64
USDT 1.00
SBD 2.36