Bergotong royong bersama di Makan tengku Batee Balee salah satu situs sejarah yg terabaikan

Aceh merupakan salah satu wilayah di indonesia bahkan di dunia yang mempunyai situs-situs sejarah yang sangat luarbiasa dan Berdasarkan berita Marcopolo (th 1292) dan Ibnu Batutah (abad 13). Pada tahun 1267 telah berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja pertama Samudra Pasai.Kesultanan Samudera Pasai periode 1, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, Gampong Beuringen, Samudra , Aceh Utara.
Beranjak dari gampong Beuringen, meyebrang ke tepi sungai pasai (pase), kita akan memasuki Gampong Lama kemudian Baru ke Gampong Meunasah Meucat. Di Gampong inilah yang terdapat komplek pemakaman kesultanan samudra pasai periode ke-3, yang di pimpin oleh Sultan Mahmud Syah (W. 872H/1468 M), atau yang lebih di kenal oleh masyarakat setempat yaitu komplek Jrat Teungku Batee Bale.

Maka di sinilah di makamkan Sultan-sultan samudra pasai : Sultan Shalahuddin (W. 866 H/1462 M), Sultan Muhammad Syah (W. 900 H/1495 M), Sultan Abu Zaid Ahmad (W. 870H/1466M), Sultan Al-Kamil (W. 900 H/1495M), Sultan Abdullah (W. 911 H/1506 M) dan masih banyak nama-nama yang tidak di ketahui dan sampai sekarang belum ada satu pun ahli sejarah yang tau secara mendetil tentang sejarah Jrat Teungku Batee Bale.
Pada Tanggal 9 May 2016 kami sekolompok mahasiswa KKN K 14 yang di tempatkan di Meunasah Gampong Meucat yaitu Gampong yang mempunyai nilai sejarah yang sangat luar biasa dan patut untuk di lestarikan seperti halnya kuburan Teungku Batee Balee, kami selaku tim KKN kelompok 14 Universitas Malikussaleh dengan jumlah 15 orang perkelompok, yang di tugaskan di gampong tersebut selama 30 hari, Karena melihat keadan komplek pemakaman yang sangat memperihatinkan, kami mengajak bersama warga setempat untuk bergotong royong membersihkan kuburan Teungku Batee Bale.

Dan kuburan inilah yang membuktikan sejarah kejayaan pada masa kerajaan samudra pasai dan penjaga kuburan juga menceritakan kepada kami bahwa sanya, di sekitar kuburan ini apabila ada penggalian sekitar ±200 cm, maka kebiasaan di temukannya pecahan pecahan keramik zama dulu. Bahwa sanya keramik tersebut ialah peninggalan masa kejayaan kerajaan malikussaleh pada masa kesultanan periode ke-3 Namun pada tanggal 27 April 2016 Tim Arkeologi Jakarta bersama Tim KKN K 14 melakukan Penggalian sedalam 200 cm dengan panjang 300 cm begitu banyak di temukan benda benda kuno, namun berdasar hasil penelitian bahwa benda tersebut peninggalan dari kerajaan pasai pada abad ke 13, yang di pimpin oleh Sultan Mahmud Syah.
Namun situs yang bersejarah ini tidak pernah lagi mengalami pemugaran. Namun sekarang sangat disayangkan banyak keadaan pemakaman yang mempunyai nilai sejarah sangat memperihatinkan begitu juga kompleks kuburan pengikutnya dipenuhi semak belukar. Padahal situs ini , merupakan aset penting bagi sejarah yang akan sangat berguna bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Tapi masyarakat kita sekarang sudah kurang peduli terhadap sejarah,sudah banyak masyarakat aceh yang lupa terhadap sejarah ,karena masyarakat belum tau betapa pentingnya sejarah ,dan nilai–nilai penting yang terkandung dalam sejarah.
Seharusnya masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga dan merawat situs situs yang bersejarah ini. Bukan hanya tugas pemerintah tapi harus ada kesadaran dari masyarakat sendiri ,tapi yang kita lihat masyarakat sekarang baik itu pemerintah maupun pihak masyarakat sangat lah minim kepedulian terhadap sejarah ,bagai mana bisa maju negara kita kalau kita tidak pernah menghargai sejarah .Jangan harap bisa maju negara kita kalau tidak menghargai sejarah,karena sejarah merupakan aset penting bagi negara dan juga menjadi pelajaran bagi generasi akan datang.

• item* item# header
  Marilah dari sekarang kita kita bangun dan kita bangkit sejarah sejarah Aceh yang dulu ,dan kita harus kenang dan kita renungkan bagai pahlawan kita memperjuang agama, bangsa dan negara semangat para pahlawan kita. Mereka rela bertumpah darah demi bangsa yang dia cintai tapi kita melupakan begitu saja. pemerintah seharus lebih merperhatikan situs situs yang bersejarah untuk membangun dan merehapnya sebagus mungkin untuk menarik perhatian supaya lebih dikenang orang tertarik untuk mengunjunginya.