Jangan suka menghitung kekurangan suami
.
Untukmu yang sering menghitung2 kesalahan suamimu,
mendata kekurangan2 suamimu,
sering lupa dg kebaikan2 suamimu,
Ingatlah, dia suamimu bisa saja menceraikanmu saat ini juga, menduakanmu saat ini juga,
mencampakkanmu saat ini juga,
menggantikan kedudukanmu dengan wanita yang lain saat ini juga.
Bisa & sangat bisa bagi mereka.
Tapi jika hal tersebut tidak mereka lakukan sampai detik ini,
bahkan terus bersamamu mendampingimu dalam suka & duka, memberimu nafkah lahir & batin semampunya,
tetap menjadikanmu ibu dari anak2mu,
Maka hentikanlah tuntutan2mu yg berlebih itu!
Hentikanlah berharap terlalu banyak kepadanya & menuntut kesempurnaanya! Syukurilah suamimu!
Karna engkau saat ini telah mnjadi salah seorang wanita paling beruntung di dunia...
Demi Allah saya tidak berbohong "teman angkatan saya banyak yang jadi janda muda", dan ada janda yang lebih tragis sepanjang yang saya temui, dulu sa'at suaminya ingin memutuskan menikah lagi janda tersebut sebelum jadi jandanya tidak terima dan minta diceraikan, tapi suaminya berupaya mempertahankan, tapi janda ini sebelum menjanda tetap keukeuh dengan pendiriannya untuk bercerai, akhirnya mereka bercerai, dan sang suami menikahi wanita yang sudah ia tekadkan ingin menikahinya.
Seiring waktu berjalan ternyata janda ini sadar bahwa hidup sendirian tidaklah semanis hidup bersama, sendiri mencari nafkah itu tidak seenak diam dirumah tatkala nafkah ada yang mencarikannya, dan hatinya masih menyimpan perasaan cinta kepada mantan suaminya, sehingga ia bercerita kepada salah seorang bahwa ia katakan : hatinya sakit bila melihat mantan suaminya bergandeng dengan istrinya, sementara ia sendiri terlantar dan terlunta-lunta. Seirng waktu berjalan lagi ia semakin yakin bahwa hatinya benar-benar masih mencintai mantan suaminya, sehingga sering tebar pesona dihadapan mantan suaminya, dan tak jarang sang janda berkunjung kerumah mantan suami dengan dalih hanya ingin bersilatu rahmi, tapi sang mantan suami tak kunjung menikahinya, dan akhirnya ia berucap : "andai sang mantan mau menikahi kembali dirinya", namun sayang hingga hari ini sang mantan tak kunjung menikahinya. (Janda ini orang awam).
Pelajaran :
Akhawati fillah, jadikan kisah diatas sebagai pelajaran, jangan karena perasaan emosi membawa antunna menyesal seumur hidup, taukah antunna bahwa tatkala antunna tak ingin diduakan itu pertanda antunna benar-benar mencintai suami antunna, bagaimana antunna akan berkata tak ingin diduakan tapi menuntut perpisahan ?
Yakinlah bila mendengar suami ingin menikah lagi dan antunna meminta bercerai itu pertanda antunna masih menyimpan rasa cinta.
Dan ingatlah jangan bermain-main dengan hati, bila hati masih menyimpan rasa cinta jangan sekali-kali berucap kata-kata "putus", karena sungguh emosi itu hanya sesa'at, sedang cinta dan kenangan seringkali membekas seumur hidup, dan janganlah perasaan marah membuat penyesalan sepanjang hidup, betapa meruginya antunna tatkala suami antunna ingin mempertahankan dan antunna memilih berpisah demi membela emosi sesa'at ?
Sungguh kebencian yang terucap oleh lisan disebabkan marah tidak dapat mewakili perasaan sayang didalam hati yang tidak siap jika harus dipaksa untuk pergi, bila dipaksakan pergi kelak akan semakin rindu ingin kembali.
Betapa banyak orang-orang yang menginginkan perpisahan itu terlebih dulu merindukan dan menginginkan kebersamaan kembali.
Nasehat :
Dan bila ada diantara antunna memiliki keinginan memutuskan berpisah bukan karena Allah maka takutlah kalau-kalau Allah akan mengadzab hatimu dengan cinta yang tak berbalas, karena Allah seringkali menguji para wanita atas apa yang pernah terucapkan oleh lisan-lisan mereka. Dan kebanyakan mereka gagal membendung kuatnya rasa rindu