Indikasi Geografis Kopi Gayo Diteliti Asing
Xiomara - Fernanda Quinones-Ruiz, MA Dr.rer.soc.oec, perempuan asal Columbia, bersama dua mahasiswa dari Austria, teliti kualitas kopi Gayo
Dr. Xiomara, peneliti senior di Universitas BOKU, Vienna Austria, mengatakan, sejak 2015, Kopi Gayo begitu terkenal di Erofa. Setelah berlakunya perlindungan hukum pada kopi Gayo dengan Indikasi Geografis (IG).
Hal itu, membuat kopi gayo menjadi terkenal dan banyak dilirik, khususnya Erofa. Xiomara menurut Dikdik, penerjemahnya, akan melakukan penelitian kualitas kopi, langsung dari para pihak di rantai ekonomi kopi.
Saat bertanya kepadaku, kukatakan, bahwa bagi masyarakat Gayo, kopi bukan saja tanaman. Tapi lebih dari itu.
Masyarakat gayo, memberi nama untuk kopi dengan Siti Kewe. Siti Kewe diislamkan dan dinikahkan sebagaimana manusia, demi kehalalannya.
Kopi, menjadi bagian hidup bak keluarga sendiri. Sumber ekonomi dari lahir, untuk naik haji hingga kain kafan.
Jadi, secara alami, petani kopi gayo tidak akan tega menggunakan kimia untuk memberantas gulma. Termasuk menggunakan pupuk.
Hal ini, tentu saja menguntungkan berbagai jenis koperasi yang mengeksport kopi. Sertifikat kopi organik, umpamanya, akan memberikan premium fee, atau harga tambahan untuk penghargaan atas perlakuan tersebut.
Para pembeli kopi gayo di luar negeri akan memberikan "harga lebih" tersebut, pada serikat petani, yakni Koperasi. Koperasi, menurut Gus Dur, mantan presiden RI, sering diplesetkan, menjadi "Kuperasi".
Nah, bagaimana dengan koperasi - koperasi kopi di Gayo yang dapatkan uang milyaran rupiah pertahun. Jumlah uang premium ini tergantung banyaknya anggota koperasi yang mengeksport kopi itu.
Aku, sebagai salah seorang anggota koperasi eksport, tentu saja berharap banyak dari uang premium ini. Jika satu koperasi terima premium fee rp. 2-3 milyar, setahun, penggunaannya sesuai kesepakatan anggota.
Umumnya, kesepakatan tersebut dipergunakan untuk belanja barang. Seperti parang, cangkul, bibit kopi, dan lainnya.
Selain itu, kini banyak petani berharap premium fee penggunaannya lebih cerdas. Seperti untuk membiayai anak petani yang pintar hingga kuliah. Sekolahkan anak petani anggota koperasi menjadi Barista, Q Grader, Roaster hingga membuka usaha kopi modern.
Menurutku, keterkenalan kopi gayo, karena iklim dan kesuburan tanah. Hasilkan rasa yang cocok dilidah hingga disukai.
Gayo adalah kawasan gunung api yang subur. Hal ini ditambah dengan cara olah kopi gayo yg khas, semi washed.
.......
Indikasi Geografis yang merupakan perlindungan hukum kopi gayo. Kopi Gayo, adalah kopi yang berasal dari tiga kabupaten Gayo di Aceh. Takengon, Redlong dan Gayo Lues.
Selain dari wilayah geografis ini, bukan kopi gayo. Siapaoun, tidak boleh memakai atau menggunakan merek kopi gayo, karena milik bersama masyarakat gayo.
Selama ini, banyak klaim kopi luar gayo yang disebut atau dilabeli kopi gayo. Hal ini tentu merusak citra. Karena rasa dan aromanya jelas berbeda. Nama kopi gayo dipakai untuk memudahkan penjualan, memahalkan harga dan alasan lain. Tapi rasa tentu tak pernah berdusta.
Untuk itu, kepada pembeli kopi gayo, disarankan membeli kopi gayo di Gayo. Bukan diluar daerah gayo karena keasliannya tidak dijamin.
.
Dr. Xiomara, bersama dua mahasiswanya, Christopher dan Maria, hingga akhir April ini akan berada di tanoh gayo. Selain Gayo, menurut Dikdik, mereka juga akan meneliti kualitas kopi di Indonesia, Columbia, Meksiko atau Vietnam.
Melihat kulit Dr. Xiomara yang gelap seperti kulitku, aku bertanya soal ras penduduk Columbia. Xiomara mengatakan Columbia juga terdiri dari berbagai ras.
Ras asli berkulit hitam sepertinya. Penduduk kulit putih adalah penduduk pendatang. Mereka mengelola kopi Columbia secara modern. Kualitas kopinya rendah dan dijual murah.
Mereka mengelola kopinya menjadi industri kopi. Mekanisasi di semua bidang hingga panen. Menggunakan pupuk dan membentuk serikat pengusaha eksport.
Sementara penduduk lokal seperti halnya gayo, mengelola kopinya lebih bijak dan ramah dengan kualitas kopi yang sangat baik.
Penduduk Columbia yang mengelola kopi, tak lebih dari 500 ribu penduduk.
Iyah.. Dahsyad keta tentang data kupi gayo ni ge Bang.
Nampake indikasi geografisni sangat dihormati erofa ketua @catataniranda sbg kekayaan rakyat gayo
Karena IG merupakan bagian penting dari treacibility. Dan jauh sebelum mereka mengembangkan betapa pentingnya sebuah treacibility Islam sudah terlebih dahulu menjelaskanya dalam ayat - ayat yg berhubungan dengan Halal hanya saja banyak yg tak mampu menterjemahkanya ke dalam tindakan nyata. Jadi makanan halal itu tidak hanya bicara bendanya dan cara olahnya melainkan juga dari mana barang tersebut berasal. Jika ada petani yg menggunakan kimia paraquad chlorida dalam kebunya sebetulnya barang yg dia jual sudah tidak halal lagi karena secara tidak langsung dia telah membunuh orang lain secara pelan - pelan bukan secara langsung.
Iya, terima kasih atas pencerahannya pak guru @gayocoffeefarm
luar biasa penjelasan tambahannya...
Mantap @winruhdikopi jangan sampai gayo punya kopi daerah lain yg punya nama, karena mantap Salam Jempol Giok Mulo.hehhe
Hahaha.. Bohmi, berizin @suhadi-gayo sigep
Tak tau mau bilang apa lagi bang, hanya ingin bilang teruslah kita lindungi kopi Gayo, karena kopi salah satu identitas dari suku dan daerah kita. Semangat terus bang @winruhdikopi dan salut
Berizin @irapra buge serinen, Insha Allah
Morom-morom abg ku