Review Worldcup 2018 #8: Menyisakan Pertarungan Luca dan Luka (Bilingual)

in #garudakita6 years ago

 

Akhirnya musim bergadang sudah usai, dan kita bisa lagi menjadi normal. Final dan perebutan juara ketiga masih di jam 21.00 dan jam 22.00 wib, merupakan waktu yang masih sehat bagi warga Asia untuk menonton bola. Di final akan bertarung tim penuh pengalaman Kroasia dan tim yang sudah pernah juara di 1998 dengan komposisi pemain muda yang berskill tinggi tapi minim jam terbang di piala dunia.Sementara itu, singa-singa terluka Inggris dan Belgia hanya akan bertarung di perebutan juara tiga dan juara harapan satu.


Menunggu bawa juara harapan dan pulang (Source)

Slogan para holigan yang memberikan yel-yel football is coming home, menjadi ejekan England coming home. Padahal kan tak pulang dulu mereka, harus rebut juara ketiga dulu, dan yang gugur masuk ke piala Uefa.. hehe

Kieran Trippier, siapa ini? Tapi dia mengentakkan jaring gawang Kroasia lima menit setelah semifinal dimulai, saya sudah pesan jeruk hangat, belum datang lagi minumannya, sudah gol aja. Para pendukung Inggris, sudah bersorak di depan dan menampakkan bajunya. Lalu permainan saling serang terjadi dan sedikit membosankan, ditengah bosan ini muncullah Ivan Perisic dan menyamakan kedudukan di menit ke 68. Pemain Kroasia dengan sabar menekan dan memiliki visi bermain lebih baik dari Inggris yang sepertinya tak berpola di menit-menit akhir.

Sang kapten yang tak pernah berhenti berlari (Source)

Maka tambahan waktu pun ditiup peluitnya oleh Cuneyt Cakir, sudah dua semifinal kayaknya mengacuhkan VAR, tak ada kejadian yang kontroversial sekali sih, jadi wasit masih pakai cara perwasitan yang klasik, kecuali somprot sabun putih di penanda tendangan bebas.

Permainan berakhir ketika Mario Mandzukic mencetak golden gol, eh? Maksudnya Golden goalnya walaupun permainan tetap dilanjutkan beberapa menit sampai menuju 30 menit tambahan. Dan harapan Inggris mau mengulang sejarah mereka 1966 tidak bisa terwujud kali ini.

Inggris bermasalah di kaderisasi pemain muda. Liga Inggris memang liga terbaik dunia tapi karena terus club-club mencari pemain terbaik untuk melengkapi timnya, pemain lokal inggris mulai jarang mendapat tempat di klub big four, malah sekali Arsenal dihujat sama Inggris, karena mereka memiliki sedikit sekali pemain asli Inggris. Masalah ini berlarut-larut sehingga Inggris tidak bisa mengulang sukses para pendahulunya untuk meraih gelar Piala dunia.


Harus menunggu lebih lama lagi para Hooligans (Source)

Kroasia di sisi lain untuk pertama kali dalam sejarah sepakbola, masuk ke Final Worldcup. Kita mengenal Kroasia yang selalu berwara-wiri dengan baju kotak-kota merah putih selalu ada di Piala dunia, tapi kadang kandas dan bocor ban di awal-awal laga, baju kotak-kotak ini sampai-sampai ditiru Jokowi dan Ahok untuk merebut tahta kota Jakarta. Diisi Squad yang berpengalaman, Kroasia berpeluang besar juara kalau bisa mengalahkan anak-anak muda Prancis yang punya skill dan kecepatan tinggi.

Luca Modric di Final, sedangkan Luka satu lagi Romeo Lukaku di perebutan tempat ketiga dan juara harapan satu. Inggris masih bisa membawa pulang sepatu emas kalau tak membiarkan Lukaku mencetak dua gol di pertandingan terakhir melawan mereka. Jadi tak pulang dengan tangan kosong lah, negeri Ratu Elizabeth itu. Belgia menjadi tim pencetak gol terbanyak di World Cup 2018 Rusia dengan total 14 goal. Sedangkan Inggris prestasinya Cuma Harry Kane aja.

Suka Prancis dan Luka Belgia

Kroasia adalah tim pertahanan terbaik di Piala dunia kali ini, dan Luca Modric adalah pemain terbaik mereka dengan rekor pemain paling aktif berlari, dia sudah lari 63 km? 40 km lagi udah sampai Banda Aceh, kalau lari dari Sigli.

 

English Version

Review Worldcup 2018 # 7: Luca and Luka Battle

Finally the gulping season is over, and we can again become normal. Final and third place winner is still at 21.00 and 22.00 wib, is a healthy time for Asians to watch the ball. In the final will battle a team full of experience of Croatian and team that has ever champion in 1998 with the composition of young players who berskill high but minimal hours fly in the world cup. Meanwhile, the wounded lions of England and Belgium will only fight in the race for the champion three and champion hope one.


The slogan of the hooligan who gives the football yells is coming home, being the taunts of England coming home. And do not go back to them, must win the third champion first, and who fall into the cup Uefa .. hehe

Kieran Trippier, who is this? But he stomped the Croatian net five minutes after the start of the semi-final, I had ordered a warm orange, had not come back his drink, was a goal. The British supporters, already cheering in front and showing off his clothes. Then the game attacked each other and a bit boring, in the midst of this bored arise Ivan Perisic and equalized in minute 68. Croatian players patiently pressed and have a vision of playing better than England that seemed unformed in the last minute.

Gol Pengalih Juara (Source)

So the extra time was blown by Cuneyt Cakir whistle, two semifinal seems to ignore VAR, no controversial incident at all, so the referee still use the classical refereeing way, except white spray for free kick marker.

The game ends when Mario Mandzukic scored a golden goal, eh? It means Golden goalnya although the game still continued a few minutes until heading to 30 minutes extra. And the hope of England to repeat their 1966 history can not be realized this time.

England problematic in the cadre of young players. The English league is indeed the world's best league but as clubs continue to find the best players to equip their teams, local English players are starting to rarely get a place in big four clubs, in fact once Arsenal are being blasphemed as British, as they have very few original English players. This problem is protracted so that England can not repeat the success of its predecessors to win the World Cup.


Croatia on the other side for the first time in football history, goes into Final Worldcup. We know Croatia is always berwara-wiri with red-white city-box clothes always exist in the World Cup, but sometimes ran aground and leaking tires at the beginning of the game, this checkered clothes to be imitated Jokowi and Ahok to seize the throne of Jakarta . Filled with an experienced Squad, Croatia has a great chance to beat the French youngsters who have the skills and high speed.

Luca Modric in the Final, while Luka is one more Romeo Lukaku in the race for third place and one champion hope. England can still bring home gold shoes if they do not let my Luke scored two goals in the last game against them. So do not come home empty-handed, Queen Elizabeth's country. Belgium became the team's top scorer in the 2018 World Cup Russia with a total of 14 goals. While the British achievement Just Harry Kane wrote.

Croatia are the best defense team in the World Cup this time, and Luca Modric is their best player with a record of most active players running, he has run 63 km? 40 km away to Banda Aceh, if he run from Sigli.





Posted from my blog with SteemPress : https://riodejaksiuroe.knpipidie.or.id/review-worldcup-2018-8-menyisakan-pertarungan-luca-dan-luka-bilingual/

Sort:  

Halo @riodejaksiuroe , terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.032
BTC 63955.44
ETH 2745.84
USDT 1.00
SBD 2.65