Makna Kemerdekaan Para Penjual Merah Putih

in #garudakita6 years ago

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Penggalan pembukaan UUD 1945 di paragraf awal tidak sampai sepekan lagi akan kembali berkumandang di seluruh antero bumi pertiwi. Dan tidak beda layaknya tahun lalu, Si Merah Putih akan berkibar hingga ujung tiang tertinggi di jutaan tiang bendera yang tertancap di atas perut pertiwi. Berserulah, agar pertiwi tidak menangis lagi.

Sekira dua pekan sebelum pembukaan UUD 1945 dibacakan dengan suara lantang, di banyak jalan negeri, penjual Merah Putih pun bertebar dalam beragam model, sayangnya jarang ada yang terbaru. Setidaknya, semangat kemerdekaan sudah terwakili dengan apa yang mereka lakukan. Walau ironisnya, mereka harus menjual Merah Putih demi mencukupi isi perut di negara yang hampir 73 tahun merdeka.

”Itu bukan pemandangan baru bagi Aceh, mungkin juga bagi tanah air lainnya. Tapi ingat, nasionalis bukan dilihat dari seberapa banyak bendera dijual atau dibeli.”

Berkisah penjual Merah Putih di bumi Aceh, pernah suatu kali di masa Aceh masih dilanda perang antara RI dan GAM, selain dipaksa wajib mengibarkan Merah Putih di setiap halaman rumah, semua kendaraan juga terpaksa harus membeli bendera ukuran kecil sebagai bukti bahwa jiwa nasionalis masih tertanam rapi di sanubari. Lucunya, setelah damai, nasionalis pun seperti luntur.

Aku tidak sedih, tidak juga marah, apalagi merasa senang. Aku biasa-biasa saja, karena aku orang biasa yang belum tahu sepenuhnya makna kemerdekaan yang kesekian puluh kalinya akan diperingati 17 Agustus 2018 nanti. Sayangnya, sampai saat ini kemerdekaan hanya diperingati sebatas ceremonial semata. Maka pantas aku tidak berbangga walau aku pernah menjadi pengibar bendera.

Mengulik kembali ke para penjual Merah Putih, sore tadi aku lihat para penjual berjejer di sepanjang jalan menuju kediamanku. Seamatanku, belum satu penjual pun disinggahi pembeli. Maka wajar bila raut muka penjual tidak tampak gembira, semestinya ini tidak boleh terjadi karena momentum kemerdekaan akan segera diperingati.

Pun ada sebagian penjual kulihat sudah mulai mengepak kembali Merah Putih karena hari mulai di ujung sore, barangkali saja seluruh Merah Putih pun sudah dipajang sejak pagi tadi, dan belum sehelai pun terjual. Tapi aku yakin, esok hari, pagi-pagi sekali, mungkin saja kita belum terbangun, di saat itu para penjual sudah kembali berada di lapak yang sama.

Mereka tentu saja berharap, sebelum sirine tanda detik-detik proklamasi diperingati, ada banyak Merah Putih yang terjual demi menafkahi anak dan istri. Dan bagi mereka itulah kemerdekaan yang hakiki.

@pieasant

Sort:  

Halo @pieasant, postinganmu semakin bagus! Garuda telah memberi penghargaan dengan voting 100 %. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan Garuda menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.32
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64647.93
ETH 3160.25
USDT 1.00
SBD 4.09