CALL OF CHAMPIONS - REVIEW GALEN the Wooden Prince #8
Halo sahabat steemians semuanya,, apa kabar kalian semua?, semoga masih dalam lindungan nya. Pada postingan kali ini saya masih membahas tentang game Call of Champions. Yang akan saya bahas disini adalah tentang sosok pahlawan yang dikutuk menjadi pohon yaitu : pangeran GALEN.
~I. CHRONICLE~
For centuries, the elven king Vermul governed the Realm of Nature. It was a time of peace and progress, and when Vermul finally passed away, the entire kingdom grieved for him; none were as devastated as his sons, the twelve princes of the Realm. When it came time to read his will, it was revealed that Vemul had bequeathed a cryptic message to his children: "There is nothing given in this world, l leave mythrone not to my eldest son Galen, but to he among my blood who is strongest. The kingdom was plunged into chaos. Devastated, Galen disowned his brothers, damningthem as usurpers and betrayers of the true heir to the throne. The War of Twelve Princes had begun..
Selama berabad-abad, raja elf Vermul memerintah Alam. Ini adalah masa damai dan kemajuan, dan ketika Vermul akhirnya meninggal dunia, seluruh kerajaan berduka untuknya; Tidak ada yang hancur seperti anak-anaknya, dua belas pangeran Alam. Ketika tiba waktunya untuk membaca surat wasiatnya, terungkap bahwa Vemul telah mewariskan pesan samar kepada anak-anaknya: "Tidak ada yang diberikan di dunia ini, saya meninggalkan mitos tidak kepada anak sulung saya Galen, tapi juga di antara darah saya yang Terkuat, Galen tidak mengenal saudara laki-lakinya, memberontak terhadap para perampok dan pengkhianat pewaris takhta yang sesungguhnya. Perang Dua Belas telah dimulai.
Despite their ferocious rivalry, the princess remained true to their meticulous upbringing, honoring the spirit of their father as best they could. They fought with dignity, and above all, they respected the soil, felling trees and mining the resources of the land with sustainable practices. In the heart of the elven kingdom laid Taiga Mora, a sprawling old-growth forest. The trees were pliable and strong, their leaves like woven chain mail and their bark as hard as stone; the roots of the trees grew in sacred so impossibly fertile and steeped in magic. It was here that the proud Prince Galen made his greatest misteri.
Terlepas dari persaingan ganas mereka, sang putri tetap setia pada pendidikan penelitian mereka, dengan menghormati semangat ayah mereka sebaik mungkin. Mereka berjuang dengan bermartabat, dan yang terpenting, mereka menghormati tanah mereka, menebang pohon dan menambang sumber daya tanah dengan praktik yang berkelanjutan. Di jantung kerajaan elf, taruh Taiga Mora, sebuah hutan pertumbuhan tua yang luas. Pepohonan itu lentur dan kuat, daunnya seperti anyaman rantai tenun dan kulit kayu mereka sekeras batu; Akar pohon tumbuh suci sehingga tidak mungkin subur dan tenggelam dalam sihir. Di sinilah Pangeran Galen yang bangga membuat misteri terbesarnya.
Trapped in adecades-old stalemateand desperate to claim his birthright, Galen ordered his men to fell Taiga Mora. In a hellish progression, the once regal red wood scrashed to the ground, bleeding their golden sap onto the angry curves of steel tools. Within months the grove was gone, clear-cut to the ground. Armed with superior weapons and armor fashioned from the husk of the sacred forest, Galen ended the War of Princes, uniting the Realm of Nature and claiming the throne at incredible cost.
Terperangkap dalam jalan buntu-jalan buntu dan putus asa untuk mengklaim hak kesulungannya, Galen memerintahkan anak buahnya untuk menjatuhkan Taiga Mora. Dalam perkembangan yang mengerikan, kayu merah yang dulu agung itu menancap ke tanah, mendarahkan getah emas mereka ke lekukan alat baja yang marah. Beberapa bulan rumpun itu hilang, dipotong jernih ke tanah. Berbekal senjata dan persenjataan unggul yang terbuat dari kulit hutan sakral, Galen mengakhiri Perang Para Pangeran, menyatukan Alam Alam dan mengklaim takhta dengan biaya yang luar biasa.
Decades passed, and evils began to creep into the Realm of Nature. Blinded by arrogance, Galen refused to heed the warnings that there would be a price to pay for his actions, the magic of the land was ancientand exacting, more powerful than any king. So it was that the Conqueror Prince found himself in the company of Ria Rasa, an age-old witch of the forest.
Beberapa dekade berlalu, dan kejahatan mulai merambat ke Alam . Dibungkam oleh kesombongan, Galen menolak untuk mengindahkan peringatan bahwa akan ada harga yang harus dibayar untuk tindakannya, keajaiban tanah kuno dan menuntut, lebih kuat daripada raja manapun. Jadi Pangeran Penakluk menemukan dirinya berada di perusahaan Ria Rasa, penyihir tua yang berumur tua.
"I speak for the trees," she began, "The trees you razed at Taiga Mora. I speak for the magic that ran in their roots, the sap youspilled on the soil..." A toothless smile creased her weathered cheeks, and she raised a gnarled staff above her head. "Galen, child of Vermul the time has come to pay far your crimes." In a flash, green light enveloped the Prince, and the sounds of the forest filled the throne room: the songs of birds, the crunch of leaves, the cries of great dying beasts.
"Saya berbicara untuk pepohonan," dia memulai, "Pohon-pohon yang Anda rusak di Taiga Mora Saya berbicara untuk keajaiban yang mengalir di akar mereka, getahnya terisi di tanah ..." Senyum ompong menggaruk pipinya yang lapuk, dan Dia mengangkat staf yang keriput di atas kepalanya. "Galen, anak Vermul, waktunya telah datang untuk membayar jauh kejahatanmu." Dalam sekejap, lampu hijau menyelimuti Pangeran, dan suara hutan memenuhi ruangan tahta: nyanyian burung, serpihan daun, teriakan binatang buas yang hebat.
When the furor setted, the elven Prince Galen was gone. In his place was a hulking tree-like monster, a bulk of massive arms and bristling skin of twisted bark... Cackling, the old witch spoke. "The proud Prince Galen has become what he destroyed, doomed to protect the soil until the day he learns its value..." Ria Rasa turned from the throne room with a smile.
Saat kepanikan menyelimuti, Pangeran Galen hilang. Di tempat itu ada monster mirip pohon raksasa, sebagian besar senjata besar dan kulit kulit kayu yang bengkok ... Cackling, si penyihir tua berbicara. "Pangeran Galen yang bangga telah menjadi apa yang dia hancurkan, ditakdirkan untuk melindungi tanah sampai hari dia mengetahui nilainya ..." Ria Rasa berbalik dari takhta sambil tersenyum.
~II. ABILITIES~
There are several advantages possessed by Galen that can be used in the fight to conquer the enemy, I will review a little about the five magic power possessed by Galen, namely:
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Galen yang bisa digunakan dalam pertarungan untuk menaklukkan musuh, saya akan mengulas sedikit tentang lima kekuatan sakti yang dimiliki oleh Galen, yaitu :
1. PUNCH OUT
- Galen hurls a rock at a foe for damage and knock back. Extra damage on rooted targets.
Galen melemparkan sebuah batu ke arah musuh yang bisa menyebabkan kerusakan, Kerusakan ekstra terjadi pada target yang berakar.
2. TIMBER
- Galen drives his elbow into the dirt, damaging and stunning nearby enemies.
Galen menggerakkan tangan nya ke tanah, dapat merusak dan menghancurkan musuh di dekatnya.
3. GALEN'S WARTH
- Galen summons a field of thorns, damaging and snaring nearby enemies.
Galen memanggil sebidang duri yang dapat merusak dan menjebak musuh di dekatnya.
4. DEATH VINE
- Galen summons vines in a line, damaging and rooting enemies on contact.
Galen memanggil tanaman merambat kedalam garis nya, merusak dan menjebak musuh yang mendekatinya.
5. STONE BARK
- Galen shores up his bark, granting him a damage -absorbing shield.
Galen menopang kulit kayu, memberinya perisai yang dapat menyerap asap.
~Enough here first my post this time, may be useful for everything. If you like this game, please visit the Playstore. If there is any criticism or anything about this game, please fill in the comments section~
Related Posts:
1. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW 5 Minutes Destroy Enemy Crystal [ENG | IND] #1
2. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW History of the power of Khalid [ENG|IND] #2
3. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW History of the power of AVALANCHE [ENG|IND] #3
4. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW Seraphina the light Nature Hero [ENG|IND] #4
5. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW COBAL The Grumpy Of The Light Kingdom #5
6. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW The Power of MAGMATUS [ENG|IND] #6
7. CALL OF CHAMPIONS - REVIEW The Birth of CINDER The Fighters #7
°Thanks for @curie
°Best Regards For Curators Indonesia @aiqabrago & @levycore
°Regards Gamers for Curator Gaming @jodipamungkas & @playfulfoodie
@originalworks
The @OriginalWorks bot has determined this post by @mardani to be original material and upvoted it!
To call @OriginalWorks, simply reply to any post with @originalworks or !originalworks in your message!
Hero yg sangt kejam...........
Mantap gan....
Iya gan, , udah ada tulisan hijau nya,,,
Iya gan,,,,,, udah banyak saya lihat tulisan hijau nya di post ente yg ini gan.. 😁😁😁