Atas Nama Bolu Pisang

in #friendship7 years ago (edited)

Jadi segerombolan ibu muda dan bahagia itu kembali bersua, meski baru minggu lalu mereka ngumpul di taman kota.

[Photo credit: Metaliza]

Hampir tiap minggu selama dua bulan terakhir mereka rutin bertemu. Ada saja agendanya. Dari belanja bulanan bareng, masak bareng, ngopi sore, ngebakso dan lain-lain yang tidak mungkin selesai disebutkan di sini. Dan biasanya ide ngumpul itu selalu datang dari @azoel87, perempuan hebat asal Meulaboh yang sementara bermukim di Blang Krueng Aceh Besar.

Dan untuk pertemuan ini, "Pelatihan bikin kue untuk buka puasa" jadi alasan. Tentu saja ini alasan yang dibuat-buat. Bersua, makan, cerita dan ketawa cekaka cekiki lah agenda yang sebenarnya. Tapi, alasan yang berfaedah semacam bikin kue, diperlukan sebagai "pencitraan".

Bertemulah mereka. Pada sabtu siang awal Mei di salah satu rumah anggota kelompok yang berjudul Mommy Squad itu. Setelah menyantap makan siang dengan ragam menu, beraksilah mereka. Mengandalkan resep dari dunia maya, mereka bereksplorasi dengan bahan yang sudah disiapkan.

Seolah memang lihai dalam hal perkuean, yang satu berinisiatif mengarahkan, yang satu lagi menakar bahan dan yang lain di bagian mixer. Sisanya mengambil posisi sebagai komentator. Pokoknya rame!

Dan hasilnya pun sungguh di luar dugaan. Mereka yang sejatinya harus berguru resep dan teknis membuat bolu, malah ikut memandu prosesnya. Pun yang bagian canpur mencampur dan mengaduk adonan. Semua dikerjakan sepengetahuan dan sesukanya mereka saja.

Misalnya, telur yang harusnya dikocok sekedar saja, malah dimixer sampai pucat. Campuran bahan dan adonan yang harusnya masih bergerindil agar menghasilkan kue yang empuk, malah diaduk sampai licin selicin-licinnya. Jangan tanya soal takaran, mengingatnya saja aku, sedih.

Resep bolu pisang empuk itu, menghasilkan kue yang wujudnya mirip adee, penganan tradisional sejenis bingkang di Aceh. Tapi dengan rasa beda dan tekstur yang agak batet.

[Photo credit: Metaliza]

Sejak dari loyang berisi adonan masuk kukusan, tak satu pun dari kami terlihat ceria. Semua mingkem, sudah mulai menebak-nebak hasilnya akan seperti apa. Bolus kukus itu tampak terlalu mengembang dari yang kami harapkan, tapi langsung menciut drastis saat keluar dari kukusan. Melempem, seperti dadar tanpa bawang dan cabe.

[Proudly present, banana cake syalalala]

Tapi, apapun hasilnya, itu bukan masalah. Sebab, seperti tulisku tadi, niat utama mereka bukan kue. Tapi kebahagiaan bisa bersua, makan bersama, berbagi cerita dan tawa, itu yang mereka mau. Dan kebahagiaan itu jelas terpancar dari setiap wajah. Meski beberapa mamak yang bawa anak amat kerepotan dengan tingkah anaknya, tapi rona bahagia itu terlihat. Bahkan sampai semua sudah kembali ke rumah masing-masing, ekspresi bahagia itu masih berlanjut di group whatsapp.

"Seru ya tadi".

*"iya, masih rindu, kapan kita jumpa lagi?".

Menakjubkan bukan?

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.25
JST 0.040
BTC 98656.44
ETH 3524.63
USDT 1.00
SBD 3.25