Kerakusan Sang Pemilik Modal
Maka tidak heran bagi sang pemilik modal melihat hutan itu merupakan tempat investasi yang sangat menjanjikan. Aceh patut bersyukur karena masih memiliki hutan yang begitu luas. Begitu juga kekanyaaan alam yang terkandung dalam hutan tersebut memiliki nilai ekonomis milyaran rupiah. Aceh memiliki hutan seluas 3.549.813 Ha.
Hutan menyimpan berbagai hal mulai dari hal-hal yang mistik sampai dengan kekanyaan yang wujud nyata. Sekian banyak regulasi yang mengatur tentang hutan namun potensi kehancuran terhadap hutan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam hal ini saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa regulasi yang berkaitan dengan hutan tidak berpihak kepada hutan. Namun peran pemerintah dalam mengawasi hutan tidak berjalan dengan baik. Begitu juga dengan Perusahaan yang bergerak dibidang pemanfaatan hutan "terlalu nakal" dalam menjalankan aktiftasnya.
Sebenarnya tidak haram melakukan aktifitas perekonomian di dalam hutan. Hutan yang merupakan anugerah dari Tuhan tentu harus di kelola dengan baik demi peningkatan kesejahateraan bagi manusia. Contoh misalnya pengelolaan hutan di bidang hutan tanaman industry. Perusahaan di bidang HTI seharusnya melakukan pembibitan terlebih dahulu sebelum melakukan pemanenan. Bukan langsung tebang tanpa ada pembibitan terlebih dahulu.
So do not be surprised for the owner of the capital to see the forest is a very promising investment place. Aceh should be grateful because it still has a vast forest. Likewise the natural kekanyaaan contained in the forest has an economic value of billions of dollars. Aceh has a forest area of 3,549,813 ha.
Forests store things ranging from the mystical to the real-life question. The many regulations that regulate the forest but the potential for forest destruction is increasing from year to year. In this case I do not mean to say that forest-related regulations do not take sides with forests. But the government's role in monitoring the forest is not going well. Likewise with the Company engaged in the utilization of forest "too naughty" in running aktiftasnya.
Actually not haram doing economic activity in forest. The forest that is a gift from God must be managed well for the sake of improving welfare for humans. Examples such as forest management in the plantation industry. Companies in the field of HTI should do the nursery first before harvesting. Not directly cut down without any breeding first.
Follow
Ok, follow me back . . .
postingan yang bagus bg @munawir91
sangat bermanfaat dan semoga kita semakin sadar akan fungsi hutan sebagai paru-paru bumi agar mau menjaga serta melestarikan.
@yanies, semoga kita menjadi pelopor penyelamatan hutan. Stop degradasi dan deforestasi.