Our christmas dinner / Hidangan malam natal kami

in #food7 years ago
English Bahasa Indonesia

Dear Steemians,
first of all I'd like to wish you a happy celebration with your loved one. Then I want to show how our christmas dinner looks like. :)
This is the first time for me hosting a dinner at christmas eve because we've normally having it at the grandma of my husband.

Germany is not like Indonesia, where people normally have a big family gathering at festive days.
If people ask me, what I miss from Indonesia, my answer would be this kind of warm atmosphere of such family gathering (a part from foods and fruits which are not easily be found here of course.)
But missing indonesian food is not so tragic, at least if we can cook).
In Germany it's normally only a small family gathering (If the family it self is still "complete" at all. Because it's not so rare that the parent have already been long divorced, so that one must choose with which parent one will spend the christmas eve and with whom at the next day).
If you're lucky you might still have a brother or a sister at this gathering, but it's not always happening.
It's even rarer to see cousins, nephews/nieces, aunts and uncles at such occasion.

In Indonesia (generally it's the same case with other asian countries) one tend to have the urge to come to the hometown and visiting the elders, that's why we would all most of the time able to gather at festive days.
One is often not only close to full blood brother/sister but also with cousins and nephews/nieces. I don't mean to say that you have less love for your family in Germany, but the culture is just different and both have their own advantage and disadvantages.

In Asia you can (most of the time) count on your big family for support, but the cost that you have to pay is: that you would definitely have less privacy and less room to freely make a decision for your life.
Because your big family would have a say in issues which normally belong to personal issue in Germany, like your choice of love partner for example.
One has a lot of love and support from your whole family, so it's normal that one would have to consider their feeling/opinion in many issues. One would tend to have a bad conscious to decide things against their preference. In Germany it's the reverse case.
This is one of differences which could be an issue in a binational relationship like mine.

But I wouldn't elaborate too much about it tonight as my main topic today is my dishes for the christmas eve.
I love cooking and I also enjoy cuisine of other countries, but honestly I'm not so good in German cuisine so I didn't dare to serve one for my christmas dinner. 。(*^▽^*)ゞ
It's saver for me to just cook asian menu.

My choice is chinese signature dishes. The main reason is because it's simple. It doesn't take so much effort and need not so many spices and cooking steps like indonesian signature dishes for festive days. With a baby to take care of, I would already be happy to be able to cook at all. :-D
My little princess is always crawling at lightning speed to the kitchen as soon as she sees somebody in there.
I'm so lucky that my husband's parent are very open minded type. They are not so conservative with their taste bud and could even tolerate chili until a certain level of spiciness. :-D
So, I basically have never had any difficulty in inviting them over to eat my food. Today I'd only present you some photos of the dishes but next time I would write the recipe for them.
Have a nice dinner at your own home (●♡∀♡))ヾ☆*。!

Halo sobat Steemians...
pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat berhari raya Natal bagi kalian yang merayakannya. Kemudian saya ingin berbagi disini foto-foto hidangan di malam natal keluarga kecil saya.
Ini adalah kali pertama saya menjadi tuan rumah dimalam natal, karena di waktu-waktu terdahulu kita biasanya mengunjungi nenek suami saya.
Disini acara makan malam natal adalah lebih merupakan tradisi, ngga selalu bersifat religius karena di Jerman banyak orang yang udah tidak lagi menjadi anggota gereja.
Disini banyak yang Kristen KTP, sama aja kayak di Indonesia juga, cukup banyak yang cuma ikut berlebaran karena tradisi hehehehe (kalau pada mau jujur ya), selain itu tidak sedikit yang atheis ataupun yang agnostik disini.
Tapi makan malam bersama keluarga di malam natal dan berbagi hadiah itu tradisi.

Jerman tidak seperti Indonesia. Disini susah ditemui acara keluarga yang tamunya banyak, karena keluarga Jerman biasanya kecil-kecil (Itupun kalau keluarganya masih utuh.
Tak jarang ortu sudah bercerai lama hingga anak harus memilih merayakan malam natal bersama yang mana, dan bersama ortu yang mana besoknya.)
Boro-boro sepupu, keponakan dan pakdhe budhe atau paklik bulik, kadang-kadang saudara kandung pun belum tentu hadir karena satu dan lain alasan.
Kalau ada yang bertanya apa yang paling saya kangeni dari Indonesia, maka jawabannya adalah kehangatan dan kebersamaan dengan keluarga besar di hari raya. Makanan emang sih bisa kangen, tapi ngga begitu signifikan, khususnya kalau kita bisa masak.
Di Indonesia kan orang pada umumnya punya kecenderungan pengen mudik dan menengok anggota keluarga yang lebih tua, sehingga di hari raya biasanya pada bisa ngumpul.
Kita dekat ngga cuma dengan saudara sekandung tapi juga dengan para sepupu, dan keponakan.
Ini nggak berarti saya mau bilang bahwa di Jerman kasih sayang dengan keluarganya jauh lebih kecil ya, ini hanya soal kultur. Budaya yang berbeda dan masing-masing ada enak dan nggak enaknya.
Di Indonesia (dan rata-rata negara Asia lainnya), kita secara umum (biasanya) bisa mengandalkan support dari keluarga besar, tapi harga yang harus dibayar adalah kecilnya ruang untuk privacy.
Besarnya cinta dan support itu membuat kita jadi ada ikatan perasaan yang membuat orang cenderung sulit untuk menghindari intervensi mereka bahkan dalam hal-hal yang sebenarnya merupakan urusan pribadi: seperti urusan memilih jodoh contohnya.
Ini adalah salah satu dari rangkaian perbedaan-perbedaan budaya yang ada dalam keluarga antar bangsa yang bisa menjadi isu serius jika toleransi terlalu kecil.
Tapi kali ini saya tidak ingin mengelaborasi terlalu banyak soal tema ini, karena topik utama saya kali ini adalah hidangan natal di keluarga kecil saya.
Kali ini saya cuma berbagi foto-foto dulu, sementara resepnya harus menunggu lain kali ya.

Dikeluarga suamiku ngga ada hidangan tipikal natal seperti di keluarga lain disini, soalnya lidah mertuaku untungnya juga nggak konservatif, cabe aja masih bisa ikut makan meskipun ngga seganas orang indonesia hahaha. Jadi waktu di tempat Oma pun masakannya juga menunya ngga selalu sama tiap tahun.
Saya sendiri juga nggak saklek kalau urusan makan sih, tapi jujur aja saya masih kurang pinter memasak masakan "Londo", jadi ngga gitu PD untuk menghidangkannya.
Untuk keamanan hasil, akhirnya saya memilih masakan asia aja deh. Kali ini pilihan saya menu masakan china. Kenapa? Karena bikinnya simpel, ngga ribet. Saya sekarang punya bayi, ngga sempat kalau mesti bikin menu tradisional Indonesia yang ribet bumbunya dan lama masaknya.
Ini aja si kecil udah marah-marah melulu karena sering tak cuekin hahahahaha. Habisnya dia udah mulai suka ngerusuhin di dapur... begitu liat orang ada didapur dia pasti langsung mengikuti...pengen inspeksi.

Ok, mari langsung kita nikmati saja foto-fotonya ya!
Selamat menikmati makan malam kalian dirumah masing-masing! :)


This is called "Cap cai" , an indonesian-chinese dish consist of fresh veggies and protein source could be chosen from either: eggs, shrimp, pork, chicken, beef meat ball or even a mix of all those protein. In my dish I used kekkian (meat cake made of shrimp and chicken), beef meatball, broccoli, carrots, cabbage, cherry tomatoes and mushrooms.

Ini adalah cap cai sayur yang diisi kekkian udang ayam dan bakso sapi. Sayurnya saya pakai brokoli, wortel, kol putih dan jamur.


This is called "Hong shao rou", signature dish of chinese people. I chose the recipe of "Sìchuān" cuisine, because it's well known to be more spicy. According to the name it's made of pork belly, but you could also use tofu, but it would taste a bit different as tofu doesn't have the fat. :-D

Ini masakan asli china yang disebut "Hong Shao Rou", resep yang saya pilih adalah yang dari "Sìchuān", karena bumbunya lebih kuat. "Sìchuān" terkenal akan makanan pedasnya di China. Originalnya sesuai namanya bahan utamanya adalah daging babi bagian perut, tapi bisa diganti pake tahu jika mau. Cuma rasanya tentu akan beda karena kan ngga ada lemaknya hehehe.


This is a signature dish of my father in law: he's great at making any kind of salad, so it's his contribution in our dinner menu. :-D

Ini hidangan andalan mertua laki-laki saya. Beliau sangat handal dalam membuat salad dressing, karena itu menu salad menjadi tugas beliau kali ini. :-D

And this is our dessert, called "Kolak kacang hijau". It's made of mungbeans, coconut milk, palm sugar, ginger and jackfruit. Normally we also add some banana which could be cooked without danger of melting in the soup. Unfortunately I have forgotten to buy one in asian shop. But it's ok, it's still tasty anyway and the ginger could keep us warm. Before adding up some sugar in the dessert pot, I took a bowl for my little princess first as it's not only tasty but also very healthy, so she could taste some of it.

Yang ini adalah hidangan penutupnya: Kolak kacang hijau. Saya nggak pakai pisang karena kebetulan kemarin lupa beli di toko asia. Pisang yang disupermarket itu tekstur dan rasanya kayak pisang ambon, ngga bisa dimasak karena bakal ancur. Sebelum dikasih gula saya pisahkan satu mangkuk untuk si kecil supaya dia bisa ikut merasakan hidangan sehat ini.

Last but not least, a picture of a happy little baby playing with her christmas present. She's probably excited to learn walking with it asap. :)

Yang terakhir tapi ngga kalah berharga bagi saya adalah tampilan ekspresi hepi si kecil bersama hadiah natalnya. Sepertinya dia senang akan segera bisa belajar berjalan dengan kereta kayunya ini.

Well ok friends... see you again next time for the recipes! :)

Ok teman-teman, sampai jumpa lain kali untuk resepnya!
Sort:  

Ich finde es sehr interessant, was du über die Kultur bedingten Unterschiede in Bezug auf Familienfeiern geschrieben hast. Es war sicher eine große Umstellung für dich, Weihnachten nicht mehr in der Großfamilie zu feiern.

In meinem Geschwisterkreis wird der Heilige Abend traditionell mit der eigenen kleinen Familie gefeiert und erst die folgenden zwei Feiertage sind für Besuche reserviert.

Dein Festtagsmenü sieht sehr köstlich aus! Ich freue mich schon auf die Rezepte und werde versuchen, das eine oder andere nachzukochen, obwohl ich leider nicht die geborene Köchin bin ;)

Die ersten Weihnachten mit eurer kleinen Prinzessin waren sicher wunderschön! Kinder verleihen dem Fest einen ganz eigenen Zauber :)

Kinder freuen sich jedenfalls auf die vielen Geschenke hahaha.
Leider habe ich bis heute immer noch Gäste, so dass ich keine Gelegenheit habe, das Rezept zu schreiben und zu posten. :-D
Aber sicher wird es nicht vergessen.

It’s interesting that you described to us the culture of German family which is different from our Asian family.

Your Christmas dishes look delicious! I especially like the "Hong shao rou". It looks spicy.

Your little princess looks happy with her Christmas gift and I think she would enjoy walking with it very soon.

I hope you had wonderful time on Christmas and a happy New Year to you and your warm family. ;)

I didn't use thai bird eye chili at all this time... so the level of spiciness is still rather harmless. :-D
Thank you for the nice wishes :).

It’s my pleasure! I’m glad to hear that you know Thai bird eye chili very well. Yes, it is really spicy…. ;))

meine liebe, falls du Rezepte hast mit denen ich sowas auch kochen kann, würde ich mich sehr freuen wenn du sie mir zur verfügung stellen könntest. ich liebe es neues zu probieren.

Ich mache es so bald wie möglich. Ich habe noch Gäste bis heute, so dass ich keine Gelegenheit dazu habe :-D
Das Rezept ist relativ einfach, das kannst du bestimmt nachmachen.

ja mach dir keinen Stress deswegen, einfach wenn du die zeit dafür findest ist OK. Vielen Dank.....

Looks great like always! <3
I think I have tried the dessert before, is that possible?

Yum yum!

Yes, correct... you have a great memory hahaha.

Aku kolaknya aja deh mba.. 😁😁

Dah habiiiiiis hehehe.

Ich hoffe ihr hattet wunderbare, besinnliche Feiertage und könnt die Zeit mit euren Liebsten genießen.

Ebenfalls für dich und deine Familie Rachel :). Guten Rutsch ins Jahr 2018.

Your Christmas dinner really looks delicious. Thanks for the insight into Indonesian family life. This is quite interesting.

Cap cay dan kolak kacang hijaunya saya suka mbak @kobold-djawa , baru tau saya kacang hijau bisa dicampur dgn nangka...
Btw Selamat Natal ya mbak @kobold-djawa semoga mbak sekeluarga selalu dilindungi Tuhan.
Jana sudah mulai belajar berjalan ya mbak ?
Have fun ya Jana dgn mainan barunya :)

I wish you more happiness
and good health this Christmas.
Have a very merry Christmas!

May you find the one that
you will share this holiday with under the mistletoe.
Merry Christmas, my friend!

I hope the birth of our savior Jesus Christ
will give you renewed hope and will to live His life.
A peaceful Merry Christmas to you and your family.

God has given us a new blessing this day.
He has given us His only son to save us from damnation.
I hope the Lord Jesus Christ may live in your heart as we celebrate His birth.
Merry Christmas everyone!
Have a happy holiday!

Thank you for being one of the people
who made this world a wonderful place to live in.
I pray that you’ll be blessed with good health, security, success, peace and joy.
Merry Christmas to @kobold-djawa mam @jaki01 sir and your lovely cute little angel..

bisa ngebayangin deh gimana rempongnya di dapur dengan anak seusia si princess itu hehehe. Btw saya gagal fokus sama mainan si kecil, semua dari kayu, bagus banget. love it.
btw, akhir tahun liburan ke mana mbak?

Ampun rempong banget, ini anak sekarang langsung ngebut kedapur kalau liat orang masuk dapur hahhaha. Makanya jadi milih yang bikinnya lumayan gampang.
Iya semua dari kayu, jadi mainannya bisa awet dan selain itu relativ aman, ngga banyak chemical yang berbahaya.
Biar dapet murah, bisa nyari pas diskon,
Kalau utk anak sendiri, ngga untuk kado anak orang... masih bisa nyari juga di acara bazar barang bekas untuk anak-anak :-D.
Disini banyak event begitu kan.

Tapi udah bisa menyajikan berbagai masakan gitu dengan segala kerempongannya, udah mantep banget lah pokoke mbak. Hooh ya event2 bazar barang bekas, atau di flea market biasanya banyak barang2 kayak gini masih bagus2. Membantu emak2 instiqomah pada spiritnya yaitu pengin ngirit :D

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 74418.67
ETH 2589.08
USDT 1.00
SBD 2.43