Mie Rumbi - Bang Jai Lhokseumawe [Silampung Culinary]

kakilasak (65)in #food • 6 years ago (edited)

Kota Petrodolar Lhokseumawe

Kota Lhokseumawe memang kota yang strategis, dia berada di jalan lintas timur Sumatra yang berada diantara kota Medan dan kota Banda Aceh. Bagi orang Aceh, julukan kota Petrodolar untuk kota Lhokseumawe sudah tidak asing. Meskipun saat ini kota ini tidak lagi jaya seperti dulu, tapi nama kota petrodolar masih melekat di kota ini. Kota Lhokseumawe dengan tingkat daya beli masyarakatnya yang tinggi hingga di juluki kota Petrodolar ini, kini hanya tinggal kenangan. Hal ini terjadi akibat imbas dari turunnya produksi gas sebuah perusahaan gas yang bernama PT Arun NGL, hingga akhirnya berhenti berproduksi pada tahun 2014 lalu.

Awalnya di tahun 1970, di kawasan Arun, Lhokseumawe di temukan Gas Alam yang jumlahnya cukup banyak. Konon ada kurang lebih 17, 1 triliun kaki kubik gas alam. Hingga pada tahun 1974 didirikanlah PT Arun NGL. Perusahaan ini cukup maju dan menyedot banyak tenaga kerja. Saat itu banyak di dirikan prusahaan-perusahaan yang bergantung pada gas, sebutlah PT Pupuk Iskandar Muda. Bahkan di tahun 1990 PT Arun NGL menjadi perusahaan penghasil gas alam cair terbesar di dunia. Gas alam cair tersebut di ekapor sampai ke Jepang. Era kejayaan PT Arun NGL berkisar tahun 1980 sampai 1990. Perekonomian kota Lhokseumawe maju dan jaya.

Referensi

Cerita saya kali ini bukan bahas perekonomian ya, tapi tentang kuliner di kota Lhokseumawe. Kebetulan saya ada kesempatan berkunjung ke kota ini selama 3 hari, jadi saya manfaatkan untuk berburu kuliner di kota ini.

Kuliner di Kota Lhokseumawe

Sejak kedatangan saya ke kota Lhokseumawe kemarin, hujan selalu mengguyur kota ini pagi dan sore hari. Kota yang biasanya panas, sedikit berubah menjadi sejuk. Yang paling menyenangkan jika berada di kota Lhokseumawe ini adalah kala malam hari. Suasananya sangat semarak oleh ramainya penjual makanan. Bisa di bilang kota Lhokseumawe adalah kota yang tepat kalau kita mau kulineran. Buruan saya kali ini adalah mie Aceh.

Dari berbagai referensi, saya mencatat beberapa nama kedai mie yang terkenal, salah satunya adalah Mie Rumbi bang Jai.

Mie Rumbi Bang Jai

Kedai mie Rumbi Bang Jai, inilah yang menjadi sasaran target kuliner saya kali ini. Berada di jalan Darussalam, nomor 4, Kampung Jawa Baru, Banda Sakti, kota Lhokseumawe. Kedai mie ini tidak susah kok di cari.

Saya tidak sendiri, tetapi beramai-ramai dengan geng makan saya di kota Lhokseumawe. Setibanya kami di lokasi, kami langsung duduk dan memasan mie. Seperti umumnya kedai mie, ada pilihan mie goreng kering, mie goreng basah dan mie rebus kuah. Sebagai partner mie, ada kepiting, tiram, telur, daging, cumi, udang dan lain-lain.

Sebenarnya saya tertarik untuk memesan Mie Aceh Tiram, sayangnya porsi terakhir telah di pesan oleh orang lain. Akhirnya saya memilih Mie Udang, Huhu

Karena ramai jadi kita harus sabar menunggu, karena yang memasak 1 orang dan bang Jai lah yang turun tangan untuk memasaknya. Dari aromanya, sudah bisa saya bayangkan rasa mie ini. Kuahnya kental dan kaya akan bumbu rempah.

Akhirnya mie pun terhidang. Dan apa yang saya bayangkan benar terjadi, kelezatan rasa langsung terasa begitu mie Rumbi bg Jai menyentuh lidah saya. Yummyyy...

Banda Aceh, Sabtu 24 November 2018

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"