KOPI DAN BOM HIROSHIMA

"Ke depan, Jika farah berkeinginan membuka usaha, maka bukalah usaha kuliner dan rumah sakit

Masyarakat kita sudah mulai menggandrungi makanan instan, tidak mau lagi ribet untuk memasak, mau yang serba cepat, malas olah raga, malas bergerak hingga berhujung pada gangguan kesehatan".

Pesan Prof Rahman Lubis pakar ekonomi unsyiah kepada saya beberapa tahun silam.

Di Banda Aceh, warung kopi masih menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Beragam aktifitas terjadi di warung kopi, mulai dari transaksi bisnis, bagi-bagi proyek APBA, Mencari celah untuk korupsi belajar menjadi maling, melacur politik, aktifitas belajar mengajar, arisan, bahkan hanya sekedar duduk santai sabil melepas penat, atau hanya untuk bermain game online dan sebagainya.

warkop di Banda Aceh sangat berbeda dengan warkop yang ada di pedesaan, di Banda Aceh warkop hampir tidak mengenal gender,usia dan profesi

Efek negatif dan positif sudah menjadi konsekuensi dari sebuah perubahan yang terjadi.

Bagi sebahagian orang tua, melihat perkembangan warkop mungkin menjadi hal yang mengkhawatirkan, bahkan ada yang khawatir setingkat rasa trauma mereka atas ledakan bom hiroshima, dan ada yang masih khawatir dalam temperatur biasa saja. Mereka was-was melihat putra putrinya lupa waktu karna lalai di warkop dan sibuk dengan game on line dan aktifitas tidak berguna lainnya.

Rasa khawatir juga merambah pada stabilitas keamanan dalam berumah tangga, terkadang ibu rumah tangga harus beradu mulut dengan sang suami karna bisnis suami di warkop tidak mengenal batasan waktu, ketika pagi tiba, maka waktunya bagi para suami mengunjungi warkop langganan untuk membicarakan beragam jenis usaha seperti bercocok tanam dan lain sebagainya, kadang baru selesai pada jam 1 malam. Syukur jika nanti panennya jelas, tapi sayangnya kebanyakan panen gagal karna tanaman terkena hama.

Bagi para pengusaha, semakin ramai para suami dan anak remaja nongkrong di warung mereka, maka semakin bergairahlah pundi-pundi kebahagiannya. Hampir setiap detik mereka berdoa agar pengunjung selalu ramai dan bertambah.

Namanya juga siklus kehidupan, kadang ada yang harus terpijak demi menjadi yang teratas.

Di pagi yang cerah ini, sayapun menjadi salah satu pengunjung di sebuah warkop demi sarapan dan menikmati segelas kopi. Berniat untuk memberi kebahagian kepada pemilik warung kopi.

Bagaimana dengan steemian? Sudah ngopi belum?

Thanks for you vote
@Farahtjut