Djambo.Kare, Restoran Khas Aceh Pidie di Tangerang Selatan

in #food6 years ago (edited)

20180301_214149.png


Foto: Dok Pribadi


Tidak ada keinginan yang saban waktu terpenuhi sesuai keinginan kita. Begitu juga misalnya kerinduan. Sehebat apapun merindu, jika kita tak sampai ke suatu hal yang kita rindukan, sama saja seperti menyimpan rindu itu di dalam dada tanpa ada yang mengetahui.

Beda halnya jika kita bergegas meninggalkan kesibukan dan mendatangi tempat atau seseorang yang kita rindukan, pastinya akan bergetar jiwa kita dan lesaplah rindu itu selesap-lesapnya dalam dada hingga tak berbekas.

Setidaknya, hal itu pula yang saya rasakan beberapa waktu lalu pada sebuah siang yang terik di daerah Tangerang Selatan. Saya datang bersama salah satu blogger kompasiana, mas Sigit untuk menghadiri undangan pemilik salah satu restoran makanan Khas Aceh, di Djambo.Kare.

Tiba di lokasi, kami disambut salah satu inisiator Djambo.Kare, Ustadz Faisal Hani dengan senyuman ramah dan bersahaja. Dia mempersilakan kami masuk dan duduk. Setelah usai berbincang-bincang dan saling memperkenalkan diri, dari arah dapur saya dapat mencium wangi rempah yang begitu kuat. Seorang koki di sana terlihat sibuk menyiapkan pesanan pelanggan.

Tanpa diminta pula, kami disuguhkan dua porsi makanan Khas Aceh Pidie itu, yakni Kare Kambing, dua porsi makanan yang membuat saya tiba-tiba rindu kampung halaman tersebut agak berbeda. Satu porsi pakai nasi. Satu porsi lainnya pakai Ruti Cane, yang dihias pula dengan beberapa potong emping di sisi piring dan sambal Beulacan, yang konon tak terdapat di restoran makanan Khas Aceh lainnya di Jakarta!


20180301_214359.png


Foto: Dok Pribadi


Saya menghidu aroma kari kambing itu. Aromanya yang kental dan menggiurkan membawa saya terbang ke dapur rumah di mana ibu saya sedang sibuk menyiapkan bahan kari kambing beberapa tahun lalu. Ini benar-benar aroma yang membawa saya saat itu serasa berada di rumah sendiri!

Sebagai inisiator, Ustadz Faisal Hani saat itu mengaku Djambo.Kare yang digagasnya adalah perpaduan dari masa kini dan kuliner zaman lampau. Di dalam kuliner Djambo.Kare, ia mengatakan ingin membuat perbedaan makanan Khas Aceh di Jakarta, salah satunya dengan bumbu-bumbu alami yang langsung diimpor dari Aceh.

Dibukanya Djambo.Kare, kata dia, didorong pula oleh sebuah keinginan kuat dari dirinya. Sebab, banyak orang di Jakarta saat ditanya apa makanan favorite keluarga mereka saat akhir pekan khususnya kuliner dari Aceh, maka jawaban yang akan didapat adalah Mie Aceh. Padahal, di Aceh sendiri banyak makanan khas yang belum sepenuhnya dikenal khalayak luas.

"Hampir 84 persen menjawab Mie Aceh. Padahal, di Aceh sendiri banyak aneka kuliner yang belum begitu terkenal di Nusantara. Hidangan besar itu penuh rempah-rempah peninggalan indatu ureung Aceh (Nenek monyang orang Aceh) yang dipercaya tak hanya sekedar makanan besar. Namun juga berkhasiat," kata dia.


20171202_153647.jpg


Foto: Dok Pribadi


Ustadz Faisal Hani melanjutkan, adapun rempah-rempah yang digunakan untuk bumbu makanan Khas Aceh Pidie memang susah didapatkan apalagi di Jakarta. Maka dari itu pihaknya tak mau ambil pusing untuk masalah bumbu. Bumbu yang penting, kata dia, langsung dibawa dari daerah asalnya yakni Lampoeh Saka, Aceh Pidie, Aceh.

"Beberapa resto makanan sering menyediakan makanan umum seperti Mie Aceh, Timphan, Sanger dan Teh Tarek. Namun, jika berbicara Kare Kambing (Gulai Kambing), maka hanya di tempat-tempat tertentu saja bisa ditemukan," ujar Ustadz Faisal.

Di Djambo.Kare, lanjut dia, pihaknya menyajikan rasa dan kwalitas asli langsung dari Aceh. Sebab, bumbu-bumbu yang didatangkan dari Kota Pidie itu merupakan racikan dari 22 bumbu, yang menambah sensasi kuat aroma rempahnya dalam setiap sendok saat tiba dimulut pelanggan.

Adapun bumbu itu antara lain seperti kelapa gongseng, kelapa kukur, santan, kemiri, kunyit, pala, lawang keling atau bisa diganti cengkeh, lada, jahe, cabai, kayu manis, daun kari, dan daun pandan.


20180301_214338.png


Foto: Dok Pribadi


Sambil mendengar penjelasan Ustadz, saya menyicipi daging kenyal kambing di mangkuk, yang legit dan matang secara wajar. Saat gading itu menyentuh lidah, saya tentu saja dapat merasakan aroma kuat dan pedasnya yang menggigit. Hal itu pula yang kemudian menuntaskan kerinduan yang saya katakan di awal kalimat dalam postingan ini.

Teman blogger saya, Mas Sigit yang baru pertama kali mencoba makanan Khas Aceh Pidie itu juga takjub. Dia mengatakan baru pertama ini pula merasakan sensasi rempah yang begitu padat dalam makanan yang ia santap. “Kuahnya yang kental dan berminyak dari Kare ini begitu berasa di lidah, perpaduan 22 bumbu ini terbukti sekali," kata dia, sambil melirik ke arah Ustadz Faisal.

Selain kare kambing, Djambo.Kare yang berada di pertokoan Fresia Garden, Tangerang Selaran ini juga cocok dijadikan tempat berkumpul bersama keluarga. Selain tak jauh dari stasiun Sudimara, posisinya yang strategis mudah ditemukan oleh pecinta kuliner.

Mau mencoba?


KSI CHAPTER JAKARTA


  1. @apilopoly
  2. @andrianhabibi
  3. @musismail
  4. @willyana
  5. @blogiwank
  6. @ngartof
  7. @bagindo
  8. @mhdsyafriadi
  9. @ronimarwan
  10. @imansembada
  11. @azariatika
  12. @komando12
  13. @jaryat
  14. @imans (menunggu)
  15. @konakaart
  16. @ari.keling
  17. @rayfulmudassir
  18. @dofaaliza
  19. @divinnahb
  20. @imansembada
  21. @fidaarfah
  22. @viviehardika
  23. @batuejourney
  24. @citrarahman
  25. @ahmadunyh

Akun Grup Whastapp:

(https://chat.whatsapp.com/6nntswYesuq6kjUdshNXTk)


Buat Steemian yang merasa dirinya telah membuat akun di steemit.com tapi belum tergabung dalam KSI ChapterJakarta, silakan follow link GrupWhatsapp di atas. Link tersebut akan langsung mengintergrasi Steemian ke dalam grup (KHUSUS JAKARTA). Setelah tergabung di dalam grup, silakan isi poin di bawah ini:

Perkenalan diri singkat:
Nama akun:
Facebook:
Twitter:
IG:


Atau, bisa pula menghubungi kami di 081269404123 (Whatsapp).


20180127_220904.png


IMG-20180206-WA0008.jpg


Sort:  

Djambo ini ada juga yang dekat Pasar Minggu kalo gak salah

Itu Jambo Kupi mas @blogiwank. Beda owner ahahahaa. Di Pasar Minggu kan? Pas lintasan rel.

@apilopoly Mantap restronya ada kerupuk mulieng bang ya.

Salam steemian bang , saya masih baru bang.

Ok bro. Salam kenal juga. Semangat nulis dan berbagi bro.

Kok gak ngajak-ngajak bro......

Ini tulisan dua bulan lalu yang dipermak ahahahahah

"4 hours ago by apilopoly"
luar biasa komitmen abang satu ini.

Btw, memang kalau bumbu yang dipakai bukan didatangkan dari Aceh, rasa masakan Aceh itu jadi kurang kena di lidah ya bang.

Iya. Sebenaenya banyak bahan di Jakarta. Tapi olahannya yang beda. Ada bumbu lain yang ditambahkan seperti boh asam sunti dan kelapa gonseng.

@citrarahman kayaknya juga tinggal di tangerang itu Pak Pilo.
tangerang apa bekasi ya.. ?

Dia kayaknya tinggal di Banten kak. Apa betul di Tangsel? Aku sendiri kebetulan tinggal di Jkt sekarang. Dulu pernah 3 tahun di Tangsel.

Jadi laper saya mas, Tangerang Selatannya dimana mas?

Dekat Stasiun Sudimara Mas @yonsmulyono. Tempo hari kebetulan diundang ownernya untuk review.

sang hana eh malam yaa wkwkwkkwkw

Djambonya kurang nikmat. Karena aku cuma membaca. Kecuali diajak ke sana

Datangnya sama Mas Sigit ini ahahaha. Pas weekend diajak.

Kapan kapan kalau ke sana ajak ajak dong mas hehehe Doi mau ga ya masakannya di review di majalah? Soalnya ada roti canenya tuh!

Boleh @viviehardika. Kalau ada waktu, atur aja. Ga perlu janjian karena dah kenal. Kita langsung datang aja.

Karena postingannya bikin laper ya, pantes jadi rame.

Iya nanti kapan-kapan mau ke sana lagi. @viviehardika mau liputan katanya. Mantap!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64252.58
ETH 3398.15
USDT 1.00
SBD 2.50