"Teungku Aceh" Caught "Slept" Seulanga

in #flora6 years ago (edited)

“Teungku Aceh” Kepergok “Meniduri” Seulanga

Jum’at, (25/01/2018) sekira pukul 22.00 WIB, secara tidak sengaja saya memergoki “Teungku Aceh” sedang asyik meniduri Seulanga. Menyadari kehadiran saya, kedua makhluk yang berlainan bangsa itu sama sekali tidak merasa terganggu bahkan terus melanjutkan aksinya. Seulanga sendiri yang waktu itu berada di posisi bawah terkesan membiarkan tubuhnya ditiduri “Teungku Aceh”.

Ketika saya mencoba mengabadikan momen tersebut, merekapun membiarkannya. Aneh bukan?.....hehehehe.

IndonesiaFriday, (25/01/2018) approximately at 22.00 pm, I accidentally caught "Teungku Aceh" was engrossed in screwing Seulanga. Recognizing my presence, the two different creatures of the nation were not at all disturbed and even continue the action. Seulanga himself who was at the bottom position seemed to let his body laid "Teungku Aceh".
When I try to capture the moment, they let it. Strange is not it? ..... hehehehe].

Ceritanya begini. Seperti biasanya, pada malam hari kami sering nongkrong di pos sekolah. Yah, sekedar diskusi sambil berselancar di dunia maya. Maklum, tersedia wifi gratis. Tiba-tiba terbersit untuk memotret beberapa jenis bunga yang ada di halaman sekolah diantaranya bunga mawar dan bunga gerbera. Selanjutnya saya mendekati pohon Seulanga. Dalam keremangan malam, sayapun mengarahkan kamera ponsel kearah bunga Seulanga. Begitu saya lihat hasilnya, walah….walah…walah, ternyata ada sesosok belalang yang sedang menempel pada bunga tersebut. Mengetahui itu, sayapun mencoba memotret ulang hingga beberapa kali. Awalnya saya sempat khawatir si belalang merasa terganggu lalu terbang, soalnya saya mengambil foto dalam jarak sangat dekat plus menggunakan blitz kamera. Ternyata, dia cukup bersahabat, hanya melongok, bergerak sedikit, seakan sadar dia bakalan jadi bintang di steemit….hehehehe.

The story is like this. As usual, at night we often hang out at school posts. Well, just a discussion while surfing in cyberspace. Be advised, free wifi is available. Suddenly it occurred to photograph some types of flowers that exist in the schoolyard such as roses and gerbera flowers. Next I approached the Seulanga tree. In the shadow of the night, I also direct the camera phone towards the flower Seulanga. As soon as I see the result, walah ... .walah ... walah, it turns out there is a locust that is attached to the flower. Knowing that, I also tried to re-photograph a few times. At first I was worried the grasshopper was disturbed and then fly, because I took a photo in a very close distance plus using a camera blitz. Apparently, he was friendly enough, just peeked, move a little, as if realized he would be a star in steemit .... hehehe.

bunga 1.jpeg

Foto: Tampak "Teungku Aceh" atau belalang sembah sedang hinggap di atas bunga seulanga (kenanga)

Photo: Looks "Teungku Aceh" or a praying mantis is perched on a flower seulanga (ylang)

Belalang Sembah

Belalang, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai serangga bersayap dua lapis dan mempunyai sepasang kaki belakang yang panjang, makanannya rumput-rumputan atau daun-daunan. Terdapat beberapa jenis belalang, antara lain: belalang kayu, belalang hijau, belalang daun, belalang batu dan belalang sembah atau disebut juga belalang sentadu. Nah, belalang yang terakhir inilah yang ada dalam foto di atas (bener nggak ya?).

Menurut wikipedia.org, belalang sembah merupakan serangga yang termasuk ke dalam ordo Mantodea. Dalam bahasa inggris, serangga ini disebut praying mantis. Kata mantis sendiri berasal dari bahasa Yunani “Mantes” yang artinya “nabi” atau “peramal nasib”. Ada banyak sebutan dalam lokal, seperti congcorang (sunda/betawi), walang kadung/kekek (jawa) dan mentadak (melayu).

Lalu apa hubungannya dengan istilah “Teungku Aceh”?. Dulu, semasa usia saya masih anak-anak, saya dan teman-teman sepermainan sering menangkap belalang sembah ini di areal persawahan. Belalang kami pegang secara hati-hati, lalu kami bertanya pada belalang tersebut.

“Ho timu Teungku Aceh?,”(Kemana arah timur Teungku Aceh?). Ternyata, belalang ini betul-betul mampu menunjukkan arah yang kami maksud. Demikian juga dengan arah barat, utara, dan selatan. Kami pun tertawa terbahak-bahak. Entah kebetulan, atau memang karena sudah diwasiatkan oleh nenek moyangnya belalang secara turun temurun sehingga ia mampu menjawabnya dengan tepat. Sama halnya seperti kami menyebut belalang jenis ini dengan sebutan “Teungku Aceh”. Tentu saja karena kami diberitahukan oleh nenek kami……hehehe.

Praying mantis
Grasshoppers, in Big Indonesian Dictionary (KBBI) is defined as a two-layer winged insect and has a long pair of hind legs, grass or leaves. There are several types of grasshopper, among others: wooden locusts, green grasshoppers, grasshoppers, grasshopper and locusts or also called locusts. Well, this last grasshopper is in the photo above (bener not ya?).
According to wikipedia.org, locusts are insects belonging to the Mantodea order. In English, these insects are called praying mantis. The word mantis itself comes from the Greek "Mantes" which means "prophet" or "fortune teller". There are many local inner names, such as congcorang (sunda / betawi), walang kadung / kekek (jawa) and mentadak (malay).
Then what to do with the term "Teungku Aceh" ?. In the past, when I was a child, I and my friends often arrested these locusts in the rice fields. Grasshoppers we held carefully, then we asked the locust.
"Ho timu Teungku Aceh ?," (Where to go east Teungku Aceh?). Apparently, these locusts are really able to show us what we mean. Likewise with the west, north, and south. We laughed out loud. Either coincidentally, or indeed because it has been inherited by the ancestors of the grasshoppers from generation to generation so that he is able to answer them correctly. Just as we call these locusts "Teungku Aceh". Of course because we were told by our grandmother ...... hehehe.

Seulanga (Kenanga)
Menurut wikipedia.org, kenanga (bahasa Latin:Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang menghasilkannya. Ada dua bentuk kenanga, yaitu macrophylla, yang dikenal sebagai kenanga biasa, dan genuine, dikenal sebagai kenanga Filipina atau ylang-ylang. Kenanga biasa merupakan tumbuhan asli Indonesia, atau tepatnya di Provinsi Aceh. Masyarakat Aceh menyebutnya “seulanga”.

Seulanga (Kenanga)
According to wikipedia.org, ylang (Latin: Cananga odorata) is the name for the kind of flowers and trees that produce them. There are two forms of kenanga, namely macrophylla, known as ordinary ylang, and genuine, known as ylang-ylang or ylang ylang. Kenanga biasa is a native Indonesian plant, or rather in Aceh Province. The people of Aceh call it "seulanga"].

bunga 2.jpeg

Foto: Bunga Seulanga (Kenanga)
[Photo: Seulanga Flower (Kenanga)]

Sort:  

sekarang bunga tersebut sudah agak langka! nasibnya hampir sama dengan bungong jeumpa

Bungong jeumpa malah saya ga pernah liat..trims @mustafa04 sudah singgah disini...Upvote ya teman

tulisan bro @agussalimmasry judulnya itu mantap banget lhoo.. mampu memprovokasi pembaca untuk membaca lebih jauh.. luar biasa..

Hahaha....ngeri ngeri sedap awak nulis judul macam tuh. Thanks @aafadjar

Memang kalau orang media yang nulis jadi beda. Banyak informasi baru yang bisa didapat dari postingan ini. Bravo...!
:)

Hehehe...sama aja bu...ibu juga pinter koq nulisnya...tq

Benarkaaaahh???
Hoho.. Hoho... Hoho....
Ji ek punyung long...

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 66530.02
ETH 3495.00
USDT 1.00
SBD 2.64