REDAKSINEMA: 3D Karakter
Karakter Film
Karakter/tokoh dalam film menjadi elemen penggerak dalam cerita. Setiap karakter memiliki tiga dimensi. Sebelum membuat cerita biasanya Penulis naskah harus membuat terlebih dulu 3D karakter. Tujuan membuat 3D karakter adalah untuk menemukan apa saja yang bisa dikembangkan pada saat membikin cerita, dan penulis naskah dapat membuat plot yang logis ketika karakter menemui hambatan-hambatan dalam mengapai keinginan-keinginan dalam sebuah cerita yang akan dibuat.
3D Karakter
Dimensi pertama yang paling jelas dari manusia adalah fisiologi. Seorang tuna netra, tuna rungu, sijelek, sicantik, sipendek dan sijangkung, masing-masing melihat segala sesuatu secara berbeda dari yang lain. Penampilan fisik tertentu akan mengubah pandangan kita terhadap kehidupan, mempengaruhi perkembangan mental yang membentuk sikap superioritas, inferioritas, atau kompleksitas.
Dimensi kedua adalah sosiologi. Siapa ayah dan ibumu? Apakah ia sakit atau sehat? Darimana ia Mendapat penghasilan? Siapa saja temannya? Bagaimana ia mempengaruhi orang lain? Bagaimana orang lain mempengaruhinya? Apakah ia pergi ke masjid? Apa yang ia pikirkan, suka atau tidak suka? Siapakah dia dalam lingkup sosial?
Dimensi ketiga, psikologi adalah produk dari dua dimensi lain. Psikologi memberi pengaruh pada kehidupan; ambisi, frustasi, tempramen, sikap, kompleksitas.
FISIOLOGI
Jenis Kelamin
Umur
Berat dan tinggi badan
Warna/bentuk rambut, kulit, mata
Posturtubuh
Penampilan: good-looking, kelebihan/kekurangan berat badan, bersih, rapi, berantakan
Bentuk kepala, wajah, anggota tubuh yang lain
Kelainan: cacat, tanda lahir, penyakit
Bentuk fisik yang berkaitan dengan keturunan
SOSIOLOGI
Kelas Ekonomi: rendah, menengah, atas
Pekerjaan: tipe pekerjaan, jam kerja, penghasilan, kondisi kerja, sikap dalam bekerja, kecocokan dalam pekerjaan
Pendidikan: jumlah (pendidikan yang ditempuh), macam sekolah, nilai/prestasi, bidang studi favorit, bidang studi yang tidak disukai, bakat/ketrampilan.
Kehidupan pribadi: kehidupan ortu, penghasilan keluarga, yatim piatu, ortu cerai/tidak, kebiasaan ortu, cara ortu mendidik, sifat buruk ortu, status perkawinan tokoh
Agama
Suku, kebangsaan
Tempat di masyarakat: pemimpin di antara teman, klub olagraga
Keperpihakan politik
Hobi, hiburan: buku,koran, majalah yang dibaca
PSIKOLOGI
Kehidupan seksual, standar moral
Keinginan, ambisi pribadi
Frustasi, kekecewaan
Temperamen: pesimis, pemarah, easy going
Sikap hidup: pasrah, gampang menyerah, militan/tangguh berjuang
Kecakapan: bakat, kemampuan bahasa
Kualitas: khayalan, pendapat/putusan, selera, sikap tenang
IQ
Salam Sinema
Salam Dokumenter
Salam Karya
Salam Steemian