Jangan Menangis Kawan...

in #fiksi7 years ago

"... akan terasa menyakitkan jika airmata kekasihmu dihapus lelaki lain..."

Terlihat rambut keriting dipojokkan sedang begitu tekun. Ia tidak sedikitpun terlihat seperti orang hidup, jika boleh dikata, terlihat seperti menakin gagal produksi dengan style baju yang salah. Gagal produksi, gagal fashion. #ups...

"apa yang sedang kau seriusi? " tanyaku menarik bangku disampingnya dan menghempaskan pantat teposku yang terus menipis. "ini... Aku sedang memikirkan kutipan ini. Aku teringat, rasanya benar apa yang ditulisnya...", jawabnya sambil memutar layar laptop agar aku bisa membacanya dengan jelas.

"ooo... Apa yang benar dan apa yang kau sedihkan?", tanyaku balik. Di layar terpampang gambar berisi teks, "jangan membuat menangis seorang wanita karena akan terasa menyakitkan jika airmatanya dihapus oleh laki-laki lain..".

"sangat mengena denganku. Ya hampir sama aku rasa penulis quote ini... ", jawabnya tercenung seolah-olah dunia sedang mengalami bencana yang mengejutkan.

Aku diam dan mengangkat jarak, memberi kode pesanan dari jauh ke arah pelayan yang berjalan mendekat. Sambil mengeluarkan rokok dari kantong dan menyelipkannya di bibir, "kutipan bodoh. Kutipan begitu masih kau pikir... ", ucapku yang terdengar seperti gumaman kakek-kakek.

"sok pintar kau... ", sengak gam kribo terdengar meradang. Aku tersenyum tipis mengacuhkan tatapan marahnya. Kuhembuskan asap rokok ke arah rambutnya yang keriting hingga terlihat seperti hutan terbakar. Gam, temanku itu semakin melotot, mendelikan kedua biji matanya.

" Seharusnya yang menciptakan dan memakai kutipan itu, malu", ujarku sambil menyeruput kopi yang baru saja diantarkan.

"kenapa? Kau pasti sakit juga kalau perempuan muda seperti itu. Sudahlah... Mengakulah... Kau sudah pernah ceritakan bukan?", tudingnya memaksa persetujuan.

"beda, aku menangis bukan karena itu. Aku menangis karena kesia-siaan. Kau tahu kan bagaimana kisah kami?", tangkisku menolak tudingannya. Ia diam. "sorry bro...", ujarnya menyesal. Aku tertawa menemukan bahunya.

"tidak apa-apa sodara kritingku. Dunia tetap berputar... Dan kita tetap dipojokkan ini menikmati kopi utangan...", senyumku menghapus rasa sangkanya.

"seharusnya ditulis begini: Jika seorang kekasih membiarkan orang lain menghapus air matanya, itulah tanda siapa dirinya sebenarnya... Lalu mengapa engkau harus bersedih?". Kau paham maknanya bukan?

Ia terlihat mengangguk-angguk. Aku tersenyum, dan seperti biasa sore itu kami kembali bertengkar. Kali ini tentang hymne Aceh, bagaimana jika suku mante juga menuntut hak mereka sebagai pribumi asli? !

Sort:  

Hi! Your post has been selected by @NanoCheeZe to be upvoted by @XTDevelopment ... Don't forget to check us out - NanoCheeZe.com

Thank you for Ur kindness @xtdevelopment

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62915.59
ETH 2542.92
USDT 1.00
SBD 2.63