Harapan Tengah Malam

in #esteem6 years ago (edited)

IMG_20180106_174253.jpg


bocah-bocah bermain di ombak senja

Siapa tidak suka kepada matahari senja. Selalu turun di kaki langit, seperti bersembunyi di balik bukit, seperti menyelami laut menghilangkan cahayanya. Bersambutlah malam dengan senyum bintang dan kerling bulan berpunama.

IMG_20180106_180054.jpg


menurun mata hari

Begitulah menyaksikan anak-anak bermain di pantai, bercengkrama dengan teman-temannya. Pandangan ayah dan bunda selalu mengawasi sang anak agar tidak terlalu jauh bermain dengan gelombang. Bermainlah di tepi yang berpasir, berkejaran saja dengan ombak kecil, rasakan jilatan yang membuih di kaki mu, asinkah?

IMG_20180106_175931.jpg


menarik harpan di pantai senja

Ya tentu asin. Seperti asinnya keringat para nelayan, melempar pukat dengan harapan ikan-ikan terpikat, adalah nikmat yang dilimpahkan Tuhan, menarik rezeki dihelakan ke daratan, orang-orang menukarkan dengan uang. Lalu membagi-bagikan cinta, tidak banyak, bukan pula terasa sedikit Disisakan untuk dibawa pulang. Setelah segala kewajiban dilakukan. Perasaan lega dan tenang. Lalu para nelayan terlelap dalam pelukan malam.

IMG_20180106_180222.jpg


menukar rezeki

Nak. Alam selalu mengajarkan kita dalam menghadapi hidup. Mendapatkan sesuatu pasti ada keringat yang dicucurkan, pasti ada isi kepala yang diperaskan, beserta doa yang selalu dipanjatkan dengan segala kesungguhan.

IMG_20180106_174254.jpg


belajarlah

Maka merasa cukuplah nak. Agar tidak terjebak dalam ambisi yang akan membutakan hati dan perasaan. Akan dirasuki ketamakan dan kerakusan. Merasa selalu lapar, selalu haus.

Akhirnya semua dimakan. Ada yang makan gunung-gunung, ada yang makan laut, sungai-sungai. Juga gedung-gedung, jalan sepanjangnya jalan, jembatan-jembatan, rumah-rumah, jabatan dan semuanya dimakan. Populeritas dimakan dengan sensasi dan musnah harga diri.

IMG_20180106_175951.jpg


merasa cukuplah

Nak, sekali lagi, belajarlah pada alam. Karena Allah mendidik dengan menyuruh membaca. Niscaya cerdaslah kita.

Zulfikar Kirbi | @zulfikark-kirbi

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by zulfikark-kirbi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Pernah ikut tarik pukat dulu ketika Minggu pagi yang ramai di Batee Puteh. Sewaktu Caffe Boston dan Langkawi gagah berdiri di atas air suak yang cokelat. Ah. Dengan foto saja bisa kenangan terbang kemana-mana.

Pukat ini selalu menjadi kenangan. Pahit, getir, asam dan asin hidup masih kita lalaui. Pelajaran indah

Nasihat yang sangat menyejukkan hati.
Untaian kata dari bang @zulfikar-kirbi memang selalu bisa memotivasi. Mantaappp bang 👍

Saleum seniman Madani. 🙏😂

Terimakasih @alvaro017 telah singgah. Insya Allah semakin Madani dan gemilang hehee

Bikin kangen Aceh. Dulu aku rajin ke Lhoknga

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.028
BTC 59605.49
ETH 2607.69
USDT 1.00
SBD 2.42