HabaFOOTBALL | Jamaika, Tim Karibia Pertama Yang Merasakan Piala Dunia Wanita

in #esteem6 years ago (edited)

image

Tim nasional wanita Jamaika mencetak sejarah besar setelah mengalahkan Panama dalam laga perebutan tempat ketiga di ajang CONCACAF Women Championships 2018. Turnamen ini sekaligus sebagai babak Kualifikasi Piala Dunia Wanita 2019 yang akan di helat di Prancis. Zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia mendapat jatah tiga wakil.

imageSource

Keberhasilan ini menjadi yang Pertama bagi tim Reggae Girlz, dan ini menyamai catatan yang dibuat Reggae Boyz yang juga baru pertama kali lolos turnamen terbesar milik FIFA tersebut. Tim nasional Jamaika putra sudak mengukir prestasi itu sejak 20 tahun lalu. Sayangnya setelah itu Jamaika tidak pernah lagi mencicipi atmosfir Piala Dunia.

Prestasi yang diukir tim nasional putri Jamaika ini juga menjadikannya sebagai negara Karibia pertama yang lolos ke Piala Dunia Wanita. Luar biasa!

Laga menghadapi Panama, yang juga berhasrat untuk hadir ke Piala Dunia untuk pertama kali, tidak berlangsung mudah. Setelah berakhir 1-1 di waktu normal, kedua tim kembali bermain draw, 2-2 di babak tambahan 15 x 15 menit. Laga baru mendapatkan hasil usai melewati babak adu penalti (2-2/4-2).

image

Raggae Girlz mendapat keunggulan lebih dulu melalui pemain yang bermain di University of Tennessee, Khadija Shaw. Sundulan pemain depan senior ini di menit 13 menghentak para pemain Panama. Usaha anak asuh Raiza Gutierrez akhirnya membuahkan gol 16 menit menjelang laga berakhir. Adalah Natalia Mills yang menyelamatkan nyawa tim.yang berasal dari wilayah pinggang benua Amerika tersebut.

imageSource

Memasuki perpanjangan waktu, sekali lagi Jamaika mencetak gol lebih dulu. Gol cepat dari Jody Brown di lima menit babak tambahan baru mampu dibalas Panama di lima menit usia laga. Kali ini yang menjadi pahlawan Panama Lineth Cedeno. Gol penyerang berusia 17 tahun ini di menit ke 115, dengan memanfaatkan kesalahan pemain belakang Jamaika memaksa pertandingan harus dituntaskan melalui babak tos-tosan.

Keputusan berani pelatih Jamaika, Hue Menzies, di penghujung babak tambahan menjadi kunci kemenangan Raggae Girlz. Menzies menggantikan kiper utama, Sydney Schneider yang masih berusia 19 tahun, dengan kiper senior, yang pasti lebih berpengalaman, Nicole McClure, untuk menghadapi algojo-algojo Panama di babak adu penalti. Perjudian sang pelatih terbayar tuntas, karena kiper berkulit gelap tersebut sukses menahan penalti pemain bintang Panama, Natalia Mills.

image
image
image

Menyambut keberhasilan ini, sang pelatih memberi sedikit pernyataan :

“Saya memberi tahu kepada anda, seberapa pengorbanan yang telah kami buat (staf, para pemain) untuk negara, kami akan mengubah budaya kembali ke rumah. Bagaimana mereka memandang wanita, semoga itu akan berubah,” katanya.

“Itu pengorbanan besar. Dan kamu tahu apa? Ke-20 gadis itu memutuskan mereka akan melakukan perubahan. Luar biasa sekarang. Tidak terlalu banyak kata yang bisa diungkapkan.”

imageSource

Seluruh rakyat Jamaika pun bergembira dan berpesta menyambut kemenangan para pemain putri mereka. Kesuksesan tim putri kali ini seakan mampu melepaskan dahaga prestasi persepakbolaan negara yang berkostum khas kuning ini. Catatan terbaik terakhir yang dicatat tim putra pun hanya runner-up di Piala Emas 2017 dan Piala Karibia 2017. Piala Dunia seakan semakin menjauh dengan Jamaika, Piala Dunia 1998 di Prancis adalah piala dunia terakhir negaranya Bob Marley tersebut. Beberapa Piala Dunia terakhir, Jamaika bukan hanya gagal bersaing para raksasa CONCACAF, USA dan Meksiko atau Kosta Rika, tapi juga mulai dilangkahi oleh Honduras, Trinidad & Tobago.

image
image



Saleum,
@yoesrizalrusli

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63155.22
ETH 3108.25
USDT 1.00
SBD 3.85