PKA Itu Pasar Ya? Tanya Adik

Tiga hari lalu, si Adik rewel ingin berkunjung kembali ke arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7. Dia bahkan tak tahu even apa itu. Hanya keramaiannya saja yang disukai. Soal ini, kami berbeda sifat.

Bersama bunda dan adik

Padahal, sebelumnya saya dan bunda telah membawanya jalan-jalan ke arena PKA yang ada di Blang Padang, Banda Aceh. Tapi sepertinya dia belum puas. Alasannya, beberapa kawannya di sekolah sudah pernah ke PKA beberapa kali dan berbagi cerita dengannya. Adik merasa kalah.

PKA agenda setiap lima tahun sekali, adalah yang kedua bagi adik, dan ketiga bagi saya. Saya pernah melihat ajang yang sama pada 2009 dan 2013, tapi hanya 2013 yang masih saya ingat sementara tak terekam, karena masih balita.

Adik yang saat ini berumur 6 tahun lebih, juga tak mengingat apa-apa saat PKA 2013 lalu karena umurnya masih setahun. Kali ini adalah pengalaman pertamanya menyaksikan acara tersebut.

Arena PKA, Taman Ratu Safiatuddin

Maka semalam, kami berangkat lagi ke PKA bersama ayah dan bunda, bukan ke Blang Padang, tapi ke Taman Ratu Safiatuddin, salah satu lokasi paling ramai selama PKA berlangsung sejak 6 Agustus lalu dan akan berakhir 15 Agustus 2018.

Setelah memarkirkan mobil dengan susah payah mencari tempat yang mudah di depan Stadion Lampineung, kami berjalan kaki ke arena sekitar 500 meter. Padat sungguh dengan para pejual aneka barang: Pakaian sampai pisang goreng.

Melewati para pedagang di pasar dadakan itu, menjadi kesan pertama adik untuk merekam PKA. Tangganya tak melepas ayah, takut terpisah. Dengan lugu, dia bertanya, “PKA itu pasar ya?” tanyanya kepada ayah. Kami tertawa.

Sesampai di arena PKA dalam komplek Taman Ratu Safiatuddin, pedagang masih ramai. Kami memasuki beberapa anjungan kabupaten/kota untuk melihat-lihat. Perlahan adik paham, bahwa PKA adalah pameran budaya, bukan pasar.

Setelah puas keliling, kami kembali ke parkiran melewati pasar-pasar yang berjejer di samping Masjid Oman, Lampriet. Ribuan pejalan kaki membagi akses jalan yang sempit terdesak para pedagang. []

@yasliapoetry