Menjadi Pendengar Yang Baik

Kehadiran media sosial yang penggunaannya semakin ramai diseluruh belahan dunia. Menjadi sarana untuk hanya sekadar berbagi cerita di media sosial tersebut. Akibatnya bertebaranlah berbagai macam status yang memancing komentar, baik yang memberi solusi atau hanya sekedar komentar iseng untuk menjalin keakraban. Dari fenomena tersebut, bisa disimpulkan bahwa manusia hanya sekedar ingin didengarkan. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian orang lain agar mau mendengarkan ceritanya.

Salah satu dari adab yang mulia mensikapinya adalah menjadi pendengar atau mendengarkan pembicaraan seseorang dengan penuh perhatian. Meskipun, kadang si pendengar bisa saja telah mengetahui akan hal yang sedang dibicarakan atau diceritakan. Kadang kenyataannya hanya sedikit yang dapat menjadi pendengar yang baik dari apa yang dikemukakan orang lain.

Menjadi pendengar yang baik, banyak sekali hikmah yang terkandung dari sikap ini. Diantaranya menunjukkan sikap ketawadhuan pendengar, penghargaan pada pembicara, menjaga perasaan pembicara, sekaligus menyenangkan hati si pembicara tersebut. Dengan diam dan mendengarkan maka si pembicara akan merasa dihargai serta merasa senang. Sehingga dapat menumbuhkan rasa menghormati dan menghargai orang yang mendengarkan pembicaraannya.

Walaupun seseorang telah menjadi pemimpin, sikap mendengarkan yang baik tetap dibutuhkan. Dengan mendengarkan, sosok pemimpin akan berjiwa besar serta berlapang dada menerima masukan dan saran demi perbaikan di masa depan.

Nabi Muhammad SAW adalah contoh pendengar yang baik. Dengan penuh perhatian beliau mendengarkan segala keluh kesah yang yang diadukan para sahabatnya. Tak pernah sekalipun beliau memotong pembicaraan, membantah, atau meremehkan si pembicara. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat menghargai siapa saja yang datang menemuinya, Tak pernah beliau menolak mereka yang datang, meski kadang kedatangan mereka hanya sekadar mengutarakan hal-hal yang sederhana.

Ada beberapa adab yang diajarkan dalam Islam, untuk menjadi pendengar yang baik, antara lain :

• Mendengarkan dengan serius, memerhatikan topik yang dibicarakan, dan memberikan perhatian penuh dengan cara tidak mengerjakan kesibukan lainnya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menatap mata lawan bicara dengan keakraban. Sehingga bisa fokus mendengarkan, dan hindari juga menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan keengganan, seperti memainkan jemari, menghentakkan kaki dan sebagainya.

• Memberi kesempatan berbicara hingga tuntas kepada lawan bicara untuk menyelesaikan pembicaraannya. Dengan demikian lawan bicara dapat mengungkapkan semua hal yang ingin disampaikannya. Bahkan si pendengar dapat mengajukan pertanyaan yang bisa memancing lawan bicara untuk berbicara dengan nyaman.

• Tidak menyela atau memotong pembicaraan. Hindari memberi bantahan sebelum apa yang disampaikan selesai.

• Tidak mengolok-olok gaya bicara seseorang atau mencemooh, meskipun ia menyampaikan hal tersebut terbata-bata atau terlihat kesulitan menyampaikan maksudnya.

• Sebisa mungkin memberi solusi atau nasihat kepada lawan bicara, sekiranya pendengar mengetahui jalan keluarnyaa. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang hak muslim atas muslim lainnya, misalnya bila ia meminta nasihat maka nasihatilah.

Dengan menjadi pendengar yang baik, maka diharapkan dapat terjalin hubungan komunikasi yang baik.

sumber gambar : pixabay.com