kesan ke pesta perkawinan yang kurang berkesan
Assalamualaikum kawan semua
Saya ingin menceritakan pengalaman saya yang terjadi beberapa hari ke belakang tepatnya pada tanggal 6 september. Hari kamis ketika saya berkunjung salah satu desa di kecamatan mutiara kabupaten pidie jawa. Mungkin ini cerita yang hanya sepela . namun yang saya rasakan berbekas di hati dengan goresan pisau yang tajam hehe begitu lah kira-kira . tapi serius ya ini pengalaman yang memang bisa di mengerti oleh orang orang sekitar yang mungkin secara tidak langsung akan merasakan nya . walau hal sepele.
Yang di mana pada malam kamis tepatnya saya bersama keluarga dan saudara jam setengah 3 malam berangkat dengan tujuan ‘’intat linto’’ antar pengantin pria di kabupaten pidie tepatnya denga mobil jumbo rental .hanya sebelah pihak kami saudara semua dalam mobil tersebut dari pihak ayah nya pengantin pria . jika dengan saya bisa di bilang sepupunya. Kami berangkat asing dari keluarga dan romobangan linto . karena lokasi rumahnya pun berbeda . antara kecamatan nurussalam dan kecamatan julok. Namun yang tujuan nya sama.
Kemudian pas subuhnya kami singah di birieun tepat di mesjid mukarrmah bireun di karena kan ban mobil bocor . dan di situ kami istirahan shalat subuh dan mandi makan-makan dan sebagainya. Hingga akhirnya melanjutkan perjalan jam 8 pagi. Kemudian sampainya di pidie kami pun tersesat tidak tau arah menuju rumah nya. Karena baru pertama kali pergi . sedangkan rombongan mobil lain pun tidak memberi kabar kemana tujuan yang pasti . dan rumahnya pun masuk lorong kira kira 10 kilometer ke dalam. Ketika sampainya jam 10 kami ke bingungan semua kemana arahnya . sampai di dalam mobil kami beradu mulut . bisa di bilang merepet. Karena tujuan dan lorong mana masuk tidak tau. Sedangkan menelevon ke pada ayah penganti tidak juga memberikan info yang jelas .katanya lagi acara pernikah linto tersebut kami pun balik lagi kebelakang karena sudah lewat . dan ahirnya kami menemukan mobil rombongan juga karena tandanya di atas ada perlatan linto membawa ke rumah pengantin seprti pohon tebu pohon kelapa dan sebagainya. Si situ pun antara ia antara bukan karena tidak mengenal satu pun di dalam mobil .
hingga berhenti lagi menuju arah yang yak belum pasti .hingga berjalan nya lagi mobil kami.. dengan sama sama semau tidak tau arah. Kami pun mengikuti mobil rombongan lain hingga pun mobil lain mengikuti kami. Merasa aneh sih. Hingga akhirnya kami menuju ke depan. Dengan keyakikan jika salah bisa balek lagi jadi sama sama tersesat .. dan akhirnya jalan yang kami tuju pun benar alamatnya karena di dalam ada mamak saya yang pernah pergi sekali namun berbeda jalan masuk nya hingga menemukan masjid warna hijau baru di dalam mobil terdiam. jalan yang kami pigi tersebut benar.
singah sebentar ketika tidak tw tujuan
Sesampainya di sana langsung kami siap siap . acara nya tidak begitu besar sederhananya saja sih. Selang setengah jam kemudian bru acara puncak di mulai yaitu mengantar linto ke rumah pengantin. Namun yang menjadi pengantin dua dua ya orang pasantren juga yang pengantin pria pun sudah mendirikan balai pengajian di samping rumah .hinga pun kami semua menuju ke rumah tujuan sampai nya saya pun agak memerhatikan juga , terbisik dalam hati saya. Wah keren juga ya penganti wanita memakai cadar nya. Namun berlalu saya langsung ke meja makanan untuk makan . kebetulan lapar sih. Setelah itu saya makan nya pun bareng keponakan masih anak-anak . saya pun memerhatikan ke sampaing ada nenek yang makan sambil berdiri alasanyan tidak ada tempat duduk lagi karena sudah penuh. Karena tamu tidak seberapa banyak sih . cuman kursinya yang kurang yang di sediakan ini menjadi masalah dalam acara ketika hal kecil di remehkan . bagaimana dengan anda ketika makan tidak ada kursi. Jika untuk mengusir orang yang lain sedang makan pun tak wajar.
Saya pun melanjutkan makan . baru saya selesai makan tiba tiba datang seorang pemuda dengan lantang berkata . yang kaleeh pajoh bu kajeut weh ju
yang sudah siap makan bisa pindah. Sekilas kata kata nya langsung tembus ke hati saya . kenapa tega sekali mengeluarakan kata-kata seperti itu . apa tidak di hargai para undangan yang datang ke acara tersebut. Jika sudah makan pun saya tidak akan mau berlama lama di situ . tapi kenapa kata-katanya tidak bisa di jaga . saya habis makan perlu juga duduk sejenak karena untuk menyeimbangan perut yang sedang makan tidak langsung jalan . tidak pantas lah orang di desa terebut kata-katanya tidak beretika. Apa baik kata-kata demikian di keluarkan .
saya merasa tersingungg dengan perkataan nya. Dan langsung bangun meninggal acara tersebut untuk keluar menenangkan diri. Jika adat di situ memang demikian saya rasa sangat tidak beretika. Saya raya hanya pemuda tersebut yang demikian apakah dia sang pemilik acara atau sanak keluarga yang pesta . atau hanya orang desa tersebut sebagai tetangga. Perlu di jaga dalam berbicara. pepatah mengatakan mulut mu harimau mu
sampai saya merasakannya ketidak nyamanan berada di situ.
Saya juga mengingat dan mengambil inti sarinnya bahwa . jika membuat acara yang demkian agar bisa di persiapkan perlatan untuk tamu dia duduk dan peralatan lain. Kenapa demikian karena kenyamanan yang di utamakan . jika membuat cara misalnya kursi harus lebih banyak di sediakan agar para tamu bisa duduk seluruhnya. Dan jangan sampai kata-kata yang di keuluarkan demikian jika tidak sangup hanya membuat alakadar jangan mengundang tamu banyak . karena seseornag yang telah di undang itu wajib menghadirinya dan pun jika pulang pasti di kasih amlop berisi uang . jadi kata lainnya para tuan rumah menjual nasi di hari pesta tersebut bahasa kasarnya demikian. Jika demikian para pembeli pun mencari pelayanan yang bagus bukan demikian.
Hingga kami semua pulang dengan rombongan kami saja . dan melanjutkan bermain ke laut trieng gadeng .
Jangan sampai di tempat lain demikian cukup saya aja yang mengalaminya dengan pemuda yang terlalu baik hingga demikian.
Maaf jika kata saya salah bisa di perbaiki , hanya saya menulis dengan apa yang saya alami . dan pendapat saya, bukan untuk menyigung pihak mana pun..
Terima kasih