Siang Itu/That Afternoon
Hari Itu jam sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB, aku menunggu sesuatu apakah ia akan menepati janjinya untuk menyapaku walau hanya sesaat, terbuka mataku saat aku melihat telepon genggamku berdering membuat aku terkejut dalam lamunan yang terasa sepi karena ketiadaan kawan maupun sahabat yang menemani.
Ketika aku melihat kearah telepon ku, ternyata tugas rutin memanggilku yaitu membayar beberapa angsuran yang telah jatuh tempo yang namun belum aku lunasi. lemas rasanya tubuh ku seakan tiada berdaya ketika aku melihatnya. tak ingin aku bawa perasaan kemudian aku memanggil seorang pelayan karena waktu itu aku lagi duduk di warung kopi pojok kota yang penuh dengan hingar bingar bising suara knalpot kendaraan yang lalu lalang dihadapanku.
Dengan agak sedikit terlambat kemudian si pelayan menghampiriku seraya menanyakan apa yang bisa dia bantu. tak perlu waktu banyak akupun segera bergegas membayar biaya yang telah aku pesan tadi. kembali aku termenung setelah sipelayan meninggalkanku, aku pun masih terbawa perasaan tentang yang aku tunggu namun belum kesampaian.
Sesaat setelah aku meninggalkan warung itu, kembali telepon genggamku kembali berdering, dan kini ternyata seseorang yang aku tunggu menanyakanku dimana. aku pun menjawab sudah jauh meninggalkan lokasi dimana aku duduk tadi. kecewa menghampiriku mengingat semua yang terjadi pada ku siang itu, aku pun berlalu dengan kegalauan yang tiada pasti.