Jalan Yang Kita Pilih
Salam sejahtera sahabat Steemian.
Dan sekarang aku mulai memahami, tak terpungkiri masih saja terbayang segala sapa, senyuman manja, dan apapun itu tentang dirimu. Rasa-rasanya aku dipaksa untuk ikhlas, menghapus semua rasa, tetapi inilah takdir kita, dan inilah jalan yang dipilih untuk menjadi diri kita masing-masing.
Saat ini melepasmu bukan berarti menyiksaku, karna sekarang aku sudah sedikit mengerti akan jalan yang kita pilih. Ya memang kita pernah saling bersama dan membahagiakan, tapi itu sudah jadi masa lalu. Masa dimana kita berjumpa satu meja yang telah lama usang, dengan candaan lama sering kita lakukan. Namun sekarang biarkan terkubur dalam-dalam semua kenangan silam, agar diriku dan dirimu melanjutkan kebahagiaan.