Sajian Ketan dan Tradisi Sakral
Assalamualaikum.....
Indonesia merupakan negeri yang kaya. Hasil alamnya berlimpah serta ragam budayanya yang memesona, sehingga sangat layak bila sebutan zamrut khatulistiwa dan negeri 1001 tradisi disematkan pada negeri yang bernama Indonesia.
Bayangkan dalam satu kabupaten saja di setiap daerah memiliki bahasa dan dialek yang berbeda. Belum lagi tradisi yang berhubungan dengan acara adat juga pasti ada beberapa perbedaan.
Aceh merupakan salah satu propinsi yang terdiri dari beberapa kabupaten pun memiliki berbagai tradisi yang cukup beragam. Mulai dari Timur sampai Barat, Utara dan Selatan memiliki tradisi yang khas.
Namun apapun tradisi yang ada di daerah dengan julukan Serambi Mekkah ini tentunya harus berkaitan dengal hal-hal yang bersifat religius.
Salah satu tradisi yang lestari sampai saat ini adalah acara peusijuek (tepung tawar). Acara peusijuek inidilaksanakan dalam beberapa monen yang dianggap sakral seperti saat akan melepaskan jamaah haji berangkat ke tanah suci, atau sanak famili yang akan pergi merantau jauh, dalam acara malam resepsi pernikahan, peusijuek 7 bulanan, sunatan, mendirikan bangunan baru dan lain-lain yang dianggap penting.
Dalam acara tepung tawar atau peusijuek tersebut tentunya ada beberapa media yang menyertai. Biasanya media yang wajib ada adalah nasi ketan baik yang berwarna putih atau kuning serta dedaunan yang akan dicelupkan ke air lalu disebarkan ke objek yang menjadi tujuan seperti pada kedua mempelai atau anak yang mau disunat.
Ketan tersebut tidak hadir sendirian tapi ditemani oleh tumpoe (sejenis kue yang terbuat dari tepung ketan putih dicampur dengan pisang, lalu di bentuk dalam berbagai model bunga kemudian di goreng).
Tumpoe tersebut dimakan bersamaan dengan ketan atau disuapkan oleh orang yang dianggap alim kepada yang ditepungtawari baik kepada calon pengantin atau yang lainnya.
Biasanya saat penyuapan berlangsung seorang teungku atau orang alim itu membaca doa seraya memohon kebaikan-kebaikan hidup bagi si empunya hajat.
Selain itu ketan juga dapat dinikmati dengan toping kelapa manis caramel atau dimakan dengan kuah santan yang berisi pisang atau nangka. Biasanya itu untuk acara-acara biasa yang tidak terlalu sakral.
Begitulah fungsi ketan dalam kehidupan adat istiadat sehari-hari yang perlu kita lestarikan sepanjang zaman. Sehingga anak cucu kita suatu saat menyadari bahwa bangsa nenek moyangnya adalah orang-orang cerdas yang menjunjung tinggi tradisi.
Demikian postingan ini. Selamat malam dan selamat beristirahat.
Salam hangat untuk anda
Bentuk hati yang menarik😉😉
Posted using Partiko Android
Ada cin5a di dalamnya dek...hehe
Itu bisa langsung dimakan ya Mbak
Posted using Partiko Android
Bisa
Halo @nyakti, postinganmu semakin bagus! Garuda telah memberi penghargaan dengan voting 100 %. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan Garuda menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!
Terimakasih @the-garuda
Congratulations @nyakti! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You published a post every day of the week
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Thakyou @steemitboard