Untuk menjadi Smartlife

Gaya hidup dan Lifeskill

Intelijen memiliki beberapa karakter termasuk:

• Kecerdasan etis.
  Inteligensi ini menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, menghormati orang lain dan bertanggung jawab.

• Kecerdasan spiritual.
  Dia mencari makna tertinggi dari kehidupan, karakter mulia termasuk iman dan kesalehan.

• Kecerdasan kontekstual
  Adalah untuk memahami lingkungan lokal, regional, nasional dan global.

• Intelijen operasional. Pemikiran strategis, mengembangkan perencanaan, mengelola manajemen, dan mendistribusikan kepemimpinan.

• Kecerdasan emosional. Kenali diri Anda untuk mengenal orang lain, dapat mengendalikan emosi, dan mengembangkan kepribadian. Jika merujuk pada sebuah hadits yang tahu dalam rinya maka dia tahu Tuhan.

• Intelijen kolegal.
  Komitmen terhadap tujuan bersama, mengetahui kreasi, pembelajaran bertingkat dan membangun kepercayaan.

• Kecerdasan reflektif. Berikan waktu untuk refleksi, evaluasi diri, studi mendalam, dan menerima umpan balik untuk perbaikan.

• Kecerdasan pedagogik.
  Pantau dan kaji kebijakan apa pun yang diberikan dalam pengambilan keputusan sebagai organisasi pendidikan nasional.

• Kecerdasan sistematis.
  Model model mental, berpikir sistem, mengatur diri mereka sendiri dan merampingkan jaringan.
  Selain kecerdasan di atas sembilan, siswa juga dituntut untuk memiliki lifeskill untuk menghindari pengaruh negatif gaya hidup. Lifeskill adalah salah satu solusi dalam memecahkan masalah kehidupan manusia. Lifeskills memiliki keterampilan yang lebih luas daripada pekerjaan, tetapi juga mencakup keterampilan manajemen diri, pemikiran, dan sikap.

Karena itu, orang yang bekerja atau tidak bekerja membutuhkan lifeskill. Bahkan ibu rumah tangga, misalnya, masih membutuhkan keterampilan hidup sehingga mereka dapat mengelola dan menyelesaikan masalah rumah tangga mereka dengan benar. Sama seperti orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan. Lifeskill juga berguna untuk mengkonversi dari konsumen ke produsen.

Ruang lingkup Lifeskills adalah sebagai berikut:

• kesadaran diri
• kemampuan berpikir
• keterampilan sosial
• kemampuan akademis
• keterampilan kejuruan

Siswa pintar setidaknya memiliki kecerdasan dan penyelamat seperti yang dijelaskan di atas. Hal ini diperlukan agar siswa tidak dihancurkan oleh pengaruh negatif westernisasi yang merupakan wabah mematikan karaterisktik pribadi siswa dan masa depan. Namun, keteladanan para pekerja kampus juga penting untuk dipertahankan agar siswa memiliki prototipe manusia yang dapat ditiru.