alat musik kebudayaan daerah
Gula Gending terbuat dari seng dan tekstil (material fleksibel, terbuat dari tenunan benang), uniknya instrumen ini merupakan benda sama yang digunakan masyarakat dalam menjajakan gula kapas, dari situlah alat ini disebut Gula gending. Dalam bahasa Sasak, tempat penyimpanan gula disebut Tongkaq yang dimanfaatkan sebagai instrumen musik.
Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara menggendong Tongkaq, kotak tersebut dipukul dengan jari tangan sesuai dengan lagu yang diiringi. Gula gending biasanya dimainkan sambil menjajakan dagangan gula kapas berkeliling desa. Gula gending yang memiliki peran tambahan sebagai alat musik tradisional ini akhirnya dimanfaatkan orang untuk menarik perhatian anak-anak supaya dagangannya laris.
Alat musik tradisional yang dipukul ini berasal dari Bengkulu. Sebuah alat musik tradisional yang memiliki sejarah sakral dan. Pada zaman dulu, Doli merupakan alat musik yang dimainkan hanya pada saat perayaan Tabot saja, dalam rangka mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad S.A.W.
Orang yang memainkan alat musik Dol juga bukanlah orang yang sembarangan melainkan hanya keturunan dari Tabot itu sendiri, seorang warga Bengkulu yang memiliki darah keturunan India (disebut Sipai).
Cara Memainkan Doli
Dol / Doli memiliki 3 macam teknik dasar yang hingga sekarang masih bisa kita pelajari, yakni: Suwena, Tamatam, dan Suawri. Penggunaannya tergantung dari keperluan, teknik Suwena digunakan ketika suasana sedang berduka cita, Tamatam saat suasana riang gembira dan Suwari sebagai penyemangat. Ritme, tempo yang lambat maupun konstan juga mempengaruhi performa dari permarinan Dol. Dalam sebuah pementasan, digunakan pula alat musik lain untuk mengiringi pentas tersebut seperti Tassa, serunai dan lainnya.